Jumat, 31 Oktober 2014

Makalah Komunikasi Organisasi pada Marching Band Gita Widya Siliwangi UPI




MAKALAH
“Komunikasi Organisasi pada Marching Band Gita Widya Siliwangi (MB GWS) UPI”
disusun untuk memenuhi salah satu tugas
Mata Kuliah Komunikasi Organisasi
Dosen Pengampu:
1.      Prof. Dr. H. Djohar Permana, MA     
2.      Dr. Asep Sudarsyah, M,Pd                
3.      Dr. Eka Prihatin, M.Pd                      
Disusun Oleh:
KELOMPOK 9
1.      Etika Maria                    1200814
2.      Kenny Siti F.                  1200374
3.      Muhammad Khoerudin  1202661
4.      Sekar Pusparani              1200337
5.      Syukron                          1202658


JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2014
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum WR.WB

Puji dan Syukur Penulis panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini Penyusun membahas mengenai “Komunikasi Organisasi pada UKM Marching Band UPI”
Makalah ini dapat tersusun atas bantuan dari berbagai pihak yang telah membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, Penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu Penyusun mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat Penyusun harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. 

Bandung, April 2014

Waalaikumsalam WR.WB



(Penyusun)



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................i
DAFTAR ISI ......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang......................................................................................................
1.2  Rumusan Masalah ................................................................................................
1.3  Tujuan Makalah....................................................................................................
1.4  Manfaat Makalah
1.4.1   Manfaat Penyusun........................................................................................
1.4.2   Manfaat Pembaca.........................................................................................
1.5  Batasan Makalah...................................................................................................
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1  Pengertian Komunikasi Organisasi............................................................................
2.2  Unsur-unsur Komunikasi……………………………………………………...…..
2.3  Tahap-tahap Komunikasi………………………………………………………….
2.4  Bentuk Komunikasi dalam Organisasi……………………………………..……..
2.5  Hambatan Komunikasi dalam Organisasi……………………………..………….
2.6  Cara Mengatasi Hambatan Komunikasi dalam Organisasi………….……………
BAB III PROFIL ORGANISASI
3.1  Profil Lembaga...........................................................................................................
BAB IV PEMBAHASAN
4.1  Komunikasi Organisasi pada Marching Band UPI……………….………………
BAB V PENUTUP
5.1  Kesimpulan……………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA


BAB I
PENDAHULUAN

1.1   Latar Belakang
Marching Band UPI merupakan bagian dari aktivitas kampus yang tidak dapat dipisahkan dari mahasiswa dalam mengembangkan kreativitas dalam berseni musik mahasiswa. Dalam perjalanannya, setiap organisasi memiliki struktur kepengurusan sebagai bentuk representatif dari bidang-bidang yang tercakup dalam organisasi tersebut, serta memiliki tujuan bersama yang hendak dicapai untuk mewujudkan cita-cita organisasi yang diharapkan.
Dalam mewujudkan tujuan dari Organisasi Marching Band UPI, maka tentulah membutuhkan komunikasi organisasi sebagai alat dalam mengkomunikasikan apa yang akan dikomunikasikan dalam unit kerja yang ada pada organisasi tersebut. komunikasi organisasi akan berhasil manakala ada pesan yang hendak disampaikan pengirim pesan kepada penerima pesan baik  menggunakan maupun tidak menggunakan media komunikasi.
Komunikasi organisasi sangat diperlukan dalam suatu organisasi, dan dalam kenyataannya komunikasi ini banyak terjadi masalah baik terkait komunikasi itu sendiri, penafsiran akan pesan dan alur komunikasi dalam organisasi.
Berdasarkan hal-hal diatas dapat kami simpulkan bahwa terdapat masalah-masalah mengenai Komunikasi Organisasi, dan hambatan dalam mewujudkan tujuan Organisasi Marching Band UPI. Dengan demikian dalam makalah ini, kami akan membahas mengenai Komunikasi Organisasi di Marching Band Gita Widya Siliwangi (MB GWS)UPI.






1.2   Rumusan Masalah
Berdasar pada latar belakang masalah, kami membuat rumusan masalah yaitu:
1.2.1        Apa yang dimaksud dengan Komunikasi Organisasi?
1.2.2        Bagaimana komunikasi yang terjadi di internal organisasi Marching Band UPI?
1.2.3        Bagaimana komunikasi yang terjadi di eksternal organisasi Marching Band UPI?

1.3   Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian yang kami buat adalah berdasarkan pada rumusan masalah, meliputi:
1.3.1        Untuk mengetahui pengertian Komunikasi Organisasi;
1.3.2        Untuk mengetahui bagaimana komunikasi yang terjadi di internal organisasi pada Marching Band UPI;
1.3.3        Untuk mengetahui bagaimana komunikasi yang terjadi di eksternal organisasi pada Marching Band UPI;

1.4   Manfaat Penelitian
1.4.1        Bagi Penyusun
1.4.1.1  Menambah khazanah ilmu pengetahuan mengenai Komunikasi Organisasi;
1.4.1.2  Dapat memahami Komunikasi organisasi dilapangan.
1.4.2        Bagi Pembaca
1.4.2.1  Dapat mengetahui Komunikasi Organisasi;
1.4.2.2  Dapat mengetahui kendala dalam komunikasi organisasi

1.5   Batasan Masalah
Pembatasan masalah pada makalah ini hanya sebatas pada Komunikasi Organisasi secara teori dan Implikasinya pada organisasi Marching Band UPI.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

1.      Pengertian Komunikasi Dalam Organisasi
            Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan atau informasi dari suatu pihak ke pihak yang lain dengan tujuan tercapai persepsi atau pengertian yang sama. Komunikasi dalam organisasi sangat penting karena dengan adanya komunikasi maka seseorang bisa berhubungan dengan orang lain dan saling bertukar pikiran yang bisa menambah wawasan seseorang dalam bekerja atau menjalani kehidupan sehari-hari. Maka untuk membina hubungan kerja antar pegawai maupun antar atasan bawahan perlulah membicarakan komunikasi secara lebih terperinci.
Dalam menyalurkan solusi dan ide melalui komunikasi harus ada si pengirim berita (sender) maupun si penerima berita (receiver). Solusi-solusi yang diberikan pun tidak diambil seenaknya saja, tetapi ada penyaringan dan seleksi, manakah solusi yang terbaik yang akan diambil, dan yang akan dilaksanakan oleh organisasi tersebut agar mencapai tujuan, serta visi, misi suatu organisasi.

2.      Unsur-Unsur Komunikasi
a.       Komunikator / Pengirim / Sender
Merupakan orang yang menyampaikan isi pernyataannya kepada komunikan. Komunikator bisa tunggal, kelompok atau organisasi pengirim berita. Komunikator bertanggung jawab dalam hal mengirim berita dengan jelas, memilih media yang cocok untuk menyampaikan pesan tersebut, dan meminta kejelasan pesan telah diterima dengan baik. Untuk itu, seorang komunikator dalam menyampaikan pesan atau informasi harus memperhatikan dengan siapa dia berkomunikasi, apa yang akan dia sampaikan dan bagaimana cara menyampaikannya.
b.       Komunikan / Penerima / Receiver
Merupakan penerima pesan atau berita yang disampaikan oleh komunikator. Dalam proses komunikasi, penerima pesan bertanggung jawab untuk dapat mengerti isi pesan yang disampaikan dengan baik dan benar. Penerima pesan juga memberikan umpan balik kepada pengirim pesan untuk memastikan bahwa pesan telah diterima dan dimengerti secara sempurna.
c.       Saluran / Media / Channel
Merupakan saluran atau jalan yang dilalui oleh isi pernyataan komunikator kepada komunikasi dan sebaliknya. Pesan dapat berupa kata-kata atau tulisan, tiruan, gambaran atau perantara lain yang dapat digunakan untuk mengirim melalui berbagai channel yang berbeda seperti telepon, televisi, fax, photo copy, email, sandi morse, smartphone, sms, dan sebagainya. Pemilihan channel dalam proses komunikasi tergantung pada sifat berita yang akan disampaikan (Wursanto, 1994).

3.      Tahap-Tahap Berkomunikasi
a.       Tahap Ideasi
Tahap ideasi (ideation), yaitu proses pencipataan gagasan atau informasi yang dilakukan oleh komunikator.
b.      Tahap Ecoding
Tahap encoding adalah gagasan atau informasi disusun dalam serangkain bentuk simbol atau sandi yang dirancang untuk dikirimkan kepada komunikan dan juga pemilihan saluran dan media komunikasi yang akan digunakan. Simbol atau sandi dapat berbentuk kata-kata (lisan maupun tertulis), gambar (poster atau grafik), atau tindakan.
c.       Tahap Pengiriman
Tahap pengiriman (transmitting) adalah gagasan atau pesan-pesan yang telah disimbolkan atau disandikan (encoded) melalui saluran dan media komunikasi yang tersedia dalam organisasi. Pengiriman pesan dapat dilakukan dengan  berbicara, menulis, menggambar, dan bertindak. Saluran yang dilalui pesan-pesan disebut media komunikasi. saluran  dan media komunikasinya dapat berbentuk lisan (telepon, temu-muka langsung) atau tertulis (papan pengumuman, poster dan buku pedoman), mengalir kebawah (memo dan instruksi tertulis), keatas (kotak saran, grievance prosedure, laporan prestasi kerja), atau ke samping (panitia, pertemuan antar departemen), formal (diskripsi jabatan dan prosedur kerja, konferensi) atau informal (ngobrol makan siang di kafetaria perusahaan), dan aliran satu arah (laporan tahunan yang dipublikasikan) atau dua arah (konferensi, wawancara pemutusan hubungan kerja).
d.      Tahap Penerimaan.
Setelah pesan dikirimkan melalui media komunikasi, maka diterima oleh komunikan. Penerimaan pesan ini dapat melalui proses mendengarkan, membaca, atau mengamati tergantung pada saluran dan media yang digunakan untuk mengirimkannya. Jika informasi atau pesan berbentuk komunikasi lisan, maka seringkali kegagalan dalam mendengarkan dan berkonsentrasi mengakibatkan hilangnya pesan-pesan tersebut.
e.       Tahap Encoding
Tahap encoding adalah di mana pesan-pesan yang diterima diinterprestaikan, dibaca, diartikan, dan diuraikan secara langsung atau tidak langsung melalui suatu proses berpikir. Pikiran manusia, sistem memori mekanis, instink binatang, dan proses berpikir lainnya berfungsi sebagai mekanisme decoding. Dalam tahap decoding ini dapat terjadi ketidaksesuaian atau bahkan penolakan terhadap gagasan atau idea yang di”encoding” oleh komunikator dikarenakan adanya hambatan teknis, dan lebih-lebih adanya perbedaan persepsi antara komunikator dan persepsi komunikan dalam hal arti kata atau semantik.
f.       Tahap Tindakan
Tindakan yang dilakukan oleh komunikan sebagai respon terhadap pesan-pesan yang diterimanya merupakan tahap terakhir dalam suatu proses komunikasi. Dalam tahap ini, respon komunikan dapat berbentuk usaha melengkapi informasi, meminta informasi tambahan, atau melakukan tindakan-tindakan lain. Jika setiap pesan yang dikirimkan komunikator menghasilkan respon tindakan seperti apa yang diharapkan, maka dapat dikatakan telah terjadi komunikasi yang efektif.
4.      Bentuk Komunikasi dalam Organisasi
a.       Komunikasi Berdasarkan Bentuk
·         Komunikasi Langsung
Komunikasi langsung tanpa menggunakan alat. Komunikasi berbentuk kata-kata, gerakan-gerakan yang berarti khusus dan penggunaan isyarat.
Contoh : Berbicara langsung kepada seseorang.
·         Komunikasi Tidak Langsung
Komunikasi tidak langsung biasanya menggunakan alat dan mekanisme untuk melipat gandakan jumlah penerima pesan (sasaran) ataupun untuk menghadapi hambatan geografis waktu.
Contoh : Radio, televisi.
b.      Komunikasi Berdasarkan Arah Pesan
·         Komunikasi satu arah
Komunikasi satu arah adalah komunikasi yang disampaikan oleh sumber kepada sasaran tidak dapat atau tidak mempunyai kesempatan untuk memberikan umpan balik atau bertanya.
·         Komunikasi Timbal Balik
Komunikasi timbale balik adalah komunikasi yang disampaikan kepada sasaran dan sasaran memberikan umpan balik.
Contoh : komunikasi kelompok atau komunikasi perorangan.

5.      Hambatan Komunikasi dalam Organisasi
a.      Hambatan dari Proses Komunikasi
·         Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan disampaikan belum jelas bagi dirinya atau pengirim pesan, hal ini dipengaruhi oleh perasaan atau situasi emosional.
·         Hambatan dalam penyandian/simbol. Hal ini dapat terjadi karena bahasa yang dipergunakan tidak jelas sehingga mempunyai arti lebih dari satu, simbol yang dipergunakan antara si pengirim dan penerima tidak sama atau bahasa yang dipergunakan terlalu sulit.
·         Hambatan media, adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan media komunikasi, misalnya gangguan suara radio dan aliran listrik sehingga tidak dapat mendengarkan pesan.
·         Hambatan dalam bahasa sandi. Hambatan terjadi dalam menafsirkan sandi oleh si penerima
·         Hambatan dari penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian pada saat menerima /mendengarkan pesan, sikap prasangka tanggapan yang keliru dan tidak mencari informasi lebih lanjut.
·         Hambatan dalam memberikan balikan. Balikan yang diberikan tidak menggambarkan apa adanya akan tetapi memberikan interpretative, Hambatan tidak tepat waktu atau tidak jelas dan sebagainya.
c.       Hambatan  Fisik
Hambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca gangguan alat komunikasi, dan lain lain, misalnya: gangguan kesehatan (cacat tubuh misalnya orang yang tuna wicara), gangguan alat komunikasi dan sebagainya.
d.      Hambatan Semantik
Faktor pemahaman bahasa dan penggunaan istilah tertentu. Kata-kata yang  dipergunakan dalam komunikasi kadang-kadang mempunyai arti yang berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima pesan. Misalnya : adanya perbedaan bahasa (bahasa daerah, nasional, maupun internasional).
e.       Hambatan Psikologis
Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi, misalnya; perbedaan nilai-nilai serta harapan yang berbeda antara pengirim dan penerima pesan, sehingga menimbulkan emosi diatas pemikiran-pemikiran dari sipengirim maupun si penerima pesan yang hendak disampaikan.
f.       Hambatan Manusiawi
Terjadi karena adanya faktor, emosi dan prasangka pribadi, persepsi,
kecakapan atau ketidakcakapan, kemampuan atau ketidakmampuan alat-alat
pancaindera seseorang, dll.

6.      Cara Mengatasi Hambatan Komunikasi dalam Organisasi
a.       Gunakan umpan-balik
Beri kesempatan pada orang orang lain untuk menyampaikan ide atau gagasannya, sehingga tercipta dua iklim komunikasi dua arah.
b.      Kenali si penerima berita
-          Bagaimana latar belakang pendidikannya,
-          Bagaimana pengetahuan tentang subyek pembicaraan,
-          Sejauh mana minat dan perasaan.       
c.       Rencanakan secara teliti
Pertimbangkan baik-baik, misalnya : apa, mengapa, siapa, bagaimana, kapan.



BAB III
PROFIL ORGANISASI

Marching Band Gita Widya Siliwangi (MB GWS) merupakan Kompi Menwa Batalyon XI UPI, yang tergabung kedalam unit kegiatan mahasiswa yang ada di upi.  MB GWS lahir pAda tanggal 14 Juli 2013 sejak diadakannya Musyawarah Besar anggota Kompi GWS, dan terpilihnya Ketua MB GWS yang bernama Ilham Fauzi. Namun sebelum itu menwa Bataliyon XI sudah melaksanakan perekrutan anggota baru dan latihan dari mulai bulan February 2013.
MB GWS lahir berkat dari perjuangan Komandan Batalyon XI dari sebelumnya, terhitung 6kali periode kepengurusan Danyon yang mengajukan alat marching band, hingga pada periode kepengurusan Danyon Helmi Hasbi Assidiqi tahun 2013 perlatan marching dikabulkan oleh rektorat untuk dikelola oleh menwa Batalyon XI UPI.
Anggota yang sekarang masih aktif ada sekitar 65 orang. Dengan jumlah pelatih 4 orang. Lokasinya yaitu belakang gedung Gymnasium pintu Barat. Struktur organisasinya terdiri atas ketua, sekretaris, bendahara, dan departemen. Berikut bagannya:
  
BAB IV
HASIL WAWANCARA DAN PEMBAHASAN


1.      Komunikasi internal
Komunikasi intern adalah proses penyampaian pesan-pesan yang berlangsung antara anggota organisasi. Dapat berlangsung antara pimpinan dengan bawahan, pimpinan dengan pimpinan maupun bawahan dengan bawahan. Komunikasi internal yang ada pada organisasi Marching band menggunakan asas musyawarah mufakat, dan dalam menentukan keputusan dikoordinasikan kepada ketua umum Marching Band dan kepada ketua departemen.

2.      Komunikasi dengan Menwa
Resimen Mahasiswa (disingkat menwa) adalah salah satu kekuatan sipil yang dilatih dan dipersiapkan untuk mempertahankan NKRI sebagai perwujudan Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata). Markas komando Menwa bertempat diperguruan tinggi di kesatuan masing-masing yang anggotanya adalah mahasiswa atau mahasiswi yang berkedudukan di kampus tersebut. Menwa merupakan komponen cadangan pertahanan negara yang diberikan pelatihan dasar militer seperti penggunaan senjata, taktik pertempuran, survival, terjun payung, bela diri militer, senam militer, penyamaran, navigasi dan sebagainya.
Menwa yang berada di UPI, memiliki kompi musik, yaitu Marching band Gita Widya Siliwangi. Walaupun satu organisasi dengan menwa tapi komunikasi keduanya berbeda. Untuk komunikasi dengan Menwa sendiri, MB GWS memiliki alur koordinasi komando dari komandan yaitu perintah langsung dari komandan. Dan saling koordinasi antara MB GWS dengan menwa sehingga terjalin hubungan yang baik
3.      Komunikasi Vertikal
Komunikasi vertical adalah komunikasi yang terjalin antara atasan dengan bawahan. Komunikasi vertical yang di MB GWS yaitu dilakukan dua arah (top-down and buttom-up) antara ketua dengan pengurus. Misalnya saat rapat, ketika ketua menginstuksikan kepada pengurus untuk melakukan sesuatu hal, dan pengurus masih ada yang belum paham maka pengurus/anggota dapat menanyakan kembali kepada ketua. 
4.      Komunikasi Horizontal
Komunikasi horizontal yang ada di organisasi Marching band ini adalah komunikasi antar anggota. Masing-masing jajaran sejajar dan bekerjasama untuk mencapai Tujuan organisasi MB GWS. Pola komunikasi ini bisa saling mengusulkan, misalnya ketika akan tampil dalam sebuah acara, maka setiap bidang akan bekerjasama dengan baik untuk keberhasilan bersama.
5.      Komunikasi saat latihan marching band
menggunakan struktur jalur komunikasi secara vertikal, karena yang memegang komando saat latihan adalah pelatih.  Pelatih akan memberi arahan kepada anggota, dan ketika ada anggota yang kurang mengerti, maka mereka dapat menanyakan kembali kepada pelatihnya.
6.      Komunikasi saat terjadi masalah
Komunikasi yang dilakukan di MB GWS saat terjadi masalah yaitu dengan melakukan musyawarah antar angggota dan pengurus juga se;ain itu dianalisis sumber terjadinya permasalahan tersebut.
7.      Prinsip komunikasi MB GWS:
-          Komando : perintah langsung, ketua memerintahkannya langsung kepada anggota.
-          Koordinasi : musyawarah dan mufakat, ketika ada masalah, pengambilan keputusan harus di musyawarahkan.
8.      Membangun komitmen untuk anggota:
Untuk membangun komitmen yang tinggi dari setiap anggota dilakukan dengan cara memberi reward dan punishment. Namun hal ini belum sempat dilakukan karena beberapa hal yang membuat tidak dilaksanakan di MB GWS. Tapi cara yang sudah dilaksanakan yaitu dengan menyusun target-target yang harus dicapai, apakah target tersebt terpenuhi atau tidak oleh anggota. Contohnya: target penampilan hari pendidikan nasional 2 Mei.
9.      Komunikasi keluar (Komunikasi Dengan Marching Band Lain)
Komunikasi keluar yakni proses penyampaian atau permintaan informasi antar personal dalam suatu organisasi dengan personel atau badan di luar organisasi tersebut. Komunikasi MB GWS dengan organisasi marching band luar mulai berkomunikasi dengan baik, misalnya dengan marching band Bhineka Bhakti Taruna (MB BBT) Kab. Bandung atau dengan Marching Band Universitas Brawijaya dan yang lainnya. Komunikasi yang terjalin hanya baru obrolan-obrolan kecil mengenai marching band saja, untuk komunikasi secara terbuka dan formal dengan organisasi luar belum berjalan dengan baik. Namun terdapat anggota MB GWS yang mengikuti latihan Marching band di luar. Hal ini dilakukan untuk menambah ilmu dan pengalaman mengenai Marching Band.
10.  Komunikasi dengan UKM dan BEM (Jurusan dan Universitas)
Untuk alur komunikasi dengan UKM dan BEM itu dilakukan dengan ketua dan atas komando dari komandan. Hal ini terjadi karena MB GWS adalah Kompi music yang terdapat di Menwa sehingga segala sesuatu harus atas komando dari komandan Menwa.

11.  Komunikasi saat perekrutan anggota dan pemasaran:
Perekrutan dilakukan ketika ada mahasiswa baru. Tapi ketika masih kekurangan anggota, diadakan open recruitmen kedua untuk memenuhi kuota. Bentuk komunikasi yang terjadi yaitu tersurat dan tersirat. Komunikasi tersurat dilakukan dengan pamflet, spanduk,baligo dan lain-lain. Sedangkan tersirat seperti face to face dan dari mulut ke mulut.
12.  Usaha dan strategi komunikasi
Usaha dan strategi komunikasi yang dilakukan MB GWS yaitu demokratis artinya semua mahasiswa boleh menjadi angggota MB GWS, bisa melakukan tindakan-tindakan secara pasti seperti ikut berpartisipasi dalam kegiatan UPI maupun UKM, dan lebih terbuka  karena MB GWS masih baru dan dalam tahap pembangunan.



BAB V
PENUTUP

Kesimpulan
·         Komunikasi organisasi adalah proses penyampaian pesan atau informasi dari satu anggota ke pihak anggota yang lain dalam suatu organisasi dengan tujuan tercapai persepsi atau pengertian yang sama.
·         Komunikasi internal yang ada pada organisasi Marching band menggunakan asas musyawarah mufakat, dan dalam menentukan keputusan dikoordinasikan kepada ketua umum Marching Band dan kepada ketua departemen. Untuk komunikasi dengan Menwa sendiri, MB GWS memiliki alur koordinasi komando dari komandan yaitu perintah langsung dari komandan,
·         Komunikasi eksternal yang terjadi di MB GWS yaitu dilakukan dengan ketua dan atas komando dari komandan. Hal ini terjadi karena MB GWS adalah Kompi music yang terdapat di Menwa sehingga segala sesuatu harus atas komando dari komandan Menwa.


DAFTAR PUSTAKA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar