UJIAN AKHIR SEMESTER
“Take Home Exam Komunikasi Organisasi”
(diajukan untuk memenuhi salah satu tugas
Mata Kuliah Komunikasi Organisasi)
Dosen Pengampu:
1. Prof. Dr. H. Johar Permana, MA
2. Dr. Asep Sudarsyah, M.Pd
3. Dr. Eka Prihatin, M.Pd
disusun oleh:
Nama :
Syukron
NIM :
1202658
JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2014
“UAS KOMUNIKASI ORGANISASI”
1. Berikan pendapat tentang Komunikasi Organisasi dan kemukakan Macam-macam Organisasi berikut
faktor yang mempengaruhi terhadap keberhasilan Komunikasi Organisasi !
a. Komunikasi Organisasi;
Komunikasi Organisasi adalah komunikasi
yang terjadi antar anggota dalam konteks organisasi dengan ditandai adanya
jaringan pesan yeng bersifat ketergantungan satu sama lain. Ketergantungan satu
sama lain ini yang menyebabkan pesan atau informasi dalam organisasi sangat
dibutuhkan anggota dalam mencapai tujuan organisasi. Adapun dalam komunikasi
organisasi itu sendiri terbagi atas 2 yaitu formal dan informal. Komunikasi
formal sifatnya berorientasi pada tujuan, sedangkan informal bersifat sosial.
b. Macam-macam Organisasi;
Ø
Organisasi Garis (Line Organization);
Dalam organisasi ini, pembagian tugas dan
wewenang terdapat perbedaan yang tegas antara pimpinan dan pelaksanaan. Peran
pimpinan dalam hal ini sangat dominan semua kekuasaan di tangan pimpinan. Oleh
sebab itu dalam pelaksanaan kegiatan yang utama adalah wewenang dan perintah.
Jenis komunikasi pada tipe organisasi ini
adalah komunikasi Vertical Communication. Dimana komunikasi ke bawah
akan mudah dilakukan, mengingat karena adanya perintah dan wewenang yang
dimiliki atasan terhadap bawahannya. Namun sebaliknya, komunikasi ke atas
kurang diperhatikan oleh atasan. Dimana bawahan berusaha untuk memberikan masukan,
saran pada Pimpinan terhadap kinerja atau kebijakan yang dibuat tidak direspon
dengan baik.
Untuk mengatasi permasalahan komunikasi pada
tipe organisasi garis ini, perlu jiwa kepemimpinan yang mampu menjadikan
komunikasi sebagai hal yang penting dalam organisasi, sehingga tujuan dari
organisasi tersebut dapat terlaksana tanpa adanya distorsi dalam komunikasi.
Ø
Organisasi Staf (Staf Organization).
Adalah suatu bentuk organisasi dimana pimpinan
berbentuk kolektif terdiri atas beberapa orang, segala keputusan diambil dalam
suatu forum dan menjadi tanggung jawab bersama.
Komunikasi yang perlu dilakukan adalah
komunikasi secara horizontal, dimana permasalahan yang ada harus dibicarakan,
koordinasi. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan komunikasi ini adalah
orang-orang yang melakukan komunikasi, dimana harus dapat menghindari distorsi
dan noise yang dapat menghambat komunikasi.
Ø
Organisasi Garis dan Staf (Line dan Staff
Organization);
Organisasi ini adalah kombinasi dari
organisasi lini atau garis dan organisasi fungsional. Pelimpahan wewenang dalam
organisasi ini berlangsung secara vertical dari seorang atasan pimpinan hingga
pimpinan dibawahnya. Untuk membatu kelancaran dalam mengelola organisasi
tersebut, seorang pimpinan mendapat bantuan dari para stafnya. Tugas para staf
disini adalah untuk membantu memberikan pemikiran nasehat atau saran-saran,
data, informasi dan pelayan kepada pimpinan sebagai bahan pertimbangan untuk
menetapkan suatu keputusan atau kebijakan. Pada struktur organisasi ini
hubungan antara atasan dengan bawahan tidak secara langsung.
Dapat saya simpulkan bahwa dari tipe
organisasi dalam struktur organisasi sudah memiliki pembagian tugas yang jelas
antara kelompok lini dan kelompok staff, adanya pengembangan spesialisasi untuk
pata anggota, serta koordinasi didalam setiap bagian dapat diterapkan dengan
mudah.
Dalam mencapai tujuan organisasi ini, komunikasi
yang dilakukan oleh Pimpinan adalah secara vertikal dan horizontal. Vertikal
ketika berkomunikasi dengan anggota bawahannya dan horizontal ketika pimpinan
berkomunikasi dengan staf melalui koordinasi. Keberhasilan dari komunikasi
organisasi ini adalah pada pimpinan yang harus memperhatikan saran yang
diberikan bawahannya serta mau berkoordinasi dengan para staf dalam membantu
tugasnya.
Ø
Organisasi Fungsional (Functional
Organization); dan
Yaitu tipe organisasi yang berdasarkan
fungsinya masing-masing di organisasi atau terdapat spesialisasi pekerjaan,
koordinasi menyeluruh, solidaritas, loyalitas dan pembidangan tugas menjadi jelas.
Banyak masalah ketika spesialisasi dilakukan,
sehingga antara bagian pekerjaan satu dengan yang lain susah dipindahkan. Organisasi
ini dalam komunikasinya akan dipengaruhi oleh sumber, saluran pesan, penerima.
Dimana koordinasi sangat penting untuk menyalurkan pesan kepada penerima satu
dengan yang lain pada bagian mengenai
informasi yang akan disampaikan.
2. Kemukakan pendapat anda mengenai Efektifitas Komunikasi dan
Bagaimana “Komunikasi yang Efektif” dan “bermutu” pada bentuk macam-macam
organisasi yang anda kemukakan pada nomor 1 ?
a.
Pengertian Efektivitas Komunikasi
Pengertian Efektivitas Komunikasi adalah terdiri
dari Efektifitas dan Komunikasi. Efektivitas sendiri merupakan suatu
keadaan yang menunjukkan tingkat keberhasilan atau kegagalan kegiatan menejemen
dalam mencapai tujuan. Sedangkan Komunikasi adalah kegiatan proses
penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang
menimbulkan akibat tertentu.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Efektivitas
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan yang mampu mencapai tujuan
dari isi pesan tersebut dan memberikan umpan balik atau reaksi sehingga pesan
pun berhasil tersampaikan dan menimbulkan komunikasi yang efektif.
1. Efek Kognitif;
Yaitu terjadi jika ada perubahan pada apa yang diketahui, dipahami, dan
dipersepsi oleh khalayak. Efek ini berkaitan dengan transmisi
pengetahuan, kepercayaan, atau informasi.
2. Efek Afektif; dan
Yaitu timbul jika ada perubahan pada apa yang dirasakan, disenangi, atau
dibenci khalayak, yang meliputi segala yang berkaitan dengan emosi, sikap,
serta nilai.
3. Efek Behavioral
Yaitu merujuk pada perilaku nyata yang dapat diamati, yang meliputi
pola-pola tindakan, kegiatan, atau kebiasaan tindakan berperilaku.[1]
Efektivitas tidak boleh
lepas dari: faktor tujuan, faktor manusia, faktor nilai-nilai dan faktor sistem
organisasi itu sendiri yang dihubungkan dengan kondisi waktu, target,
jumlah, dan kualitas. Dengan demikian efektivitas ternyata bersifat
multidimensional, sehingg strategi yang dipilih untuk meningkatkan efektivitas
tergantung pada kekhususan atau spesifikasi faktor dari permasalahan yang
hendak dipecahkan. Yang perlu digaris bawahi bahwa sesuatu yang efektif belum
tentu efisien, demikian sebaliknya sesuatu yang efisien belum tentu efektif,
namun perlu ditegaskan kembali bahwa jika sesuatu kegiatan atau aktivitas telah
terbukti ketidak efektifannya maka tidak perlu lagi mempersoalkan efisiensinya.
Robbins mengemukakan bahwa
untuk mengukur efektivitas dapat digunakan empat model pendekatan yaitu: (a)
pendekatan pencapaian tujuan (Goal attainmet), (2) pendekatan sistem
yang menekankan stabilitas, (3) pendekatan konstituensi strategis yang
menekankan terpenuhinya tuntutan stakeholder dan (4)
pendekatan nilai-nilai bersaing yang mempertemukan tiga kriteria yaitu human
relation model, open system model dan rational goad model.
[1] Ilaihi, Wahyu. (2010). Komunikasi Dakwah.
Remaja Rosdakarya. Bandung.
Berdasarkan paparan diatas mengenai pengertian
Efektivitas Komunikasi menurut pendapat saya adalah suatu upaya yang dilakukan
oleh komunikator dalam mencapai tujuan komunikasi dalam organisasi yaitu pesan
yang hendak disampaikan dapat disampaikan, dipahami, direspon atau mendapatkan
umpan balik (feedback) dari komunikan terhadap pesan tersebut. Karena
penanan komunikasi yang efektif akan memberikan kontribusi strategis dalam
pengembangan organisasi dengan pemahaman konten yang baik, tentunya menjadi
stategi organisasi yang tepat dan relevan dalam pengembilan keputusan.
b. Komunikasi yang efektif dan bermutu
Ø
Pengertian Komunikasi yang efektif dan
berkualitas
Walter Lippman dalam
Effendy (2005:11) juga menjelaskan komunikasi yang efektif adalah komunikasi
yang berusaha memilih cara yang tepat agar gambaran dalam benak dan isi
kesadaran dari komunikator dapat dimengerti, diterima bahkan dilakukan oleh
komunikan.
Sumber: Effendy, O.U. 2005. Ilmu
Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Berdasarkan pengertian diatas,
saya dapat menyimpulkan bahwa komunikasi yang efektif dan bermutu adalah usaha
untuk menciptakan komunikasi yang menarik untuk didengar, dapat mencapai
sasaran, informatif, persuasif, argumentatif dengan ditandai penggunaan bahasa
yang mudah dipahami oleh komunikan, sehingga komunikan menjadi pendengar yang
aktif.
Menurut saya mengenai komunikasi yang efektif dan
bermutu dapat terjadi ketika:
ü
Interaktif : semua
anggota dapat berkomunikasi aktif;
ü
Koordinatif : dapat
dikoordinasikan;
ü
Integratif: dapat
menyatukan antara pendapat satu dengan yang lainnya;
ü
Adaptif: dapat
menyesuaikan diri dengan pendapat orang lain, berkomunikasi dengan orang lain;
ü
Transformatif:
diharapkan dengan adanya pertukaran informasi melalui komunikasi, dapat merubah
atau memeperbaiki masalah yang ada di organisasi;
ü
Inovatif dan Creatif
untuk menciptakan komunikasi yang efektif dan bermutu, melalui pengembangan media
komunikasi, saluran maupun dalam menghadapi masalah lingkungan sekitar.
Inovatif dalam mengatasi distorsi pesan, gangguan dll.
c. Komunikasi yang efektif dan bermutu dalam
macam-macam organisasi.
Ø Organisasi Garis;
Komunikasi yang dilakukan pada organisasi ini
adalah vertikal, antara atasan dan bawahan. Sehingga untuk menciptakan
komunikasi yang efektif dalam penyampaian perintah, maupun lainnya harus
menggunakan bahasa yang mudah dipahami, informatif, bersifat ajakan dll yang
memicu anggotanya untuk tertarik dan secara sukarela menerima perinta tersebut
atas dasar loyalitas dan menjalani perintahnya tanpa beban. Dengan terciptanya
komunikasi yang efektif dan bermutu, maka tujuan yang akan dicapai, akan mudah
terlaksana. Biasanya
Ø Organisasi Staf;
Komunikasi yang dilakukan pada organisasi ini
adalah horizontal. Jadi untuk mengkoordinasi antara angggota satu dengan yang
lain terkait masalah komunikasi, maka yang perlu dilakukan adalah sikap
salingmengerti, menjadi pendengar yang baik, usahakan mencari jalan keluar dari
setiap penyelesaian masalah seta menjadi komunikator yang dipercaya, memberi
motivasi, terbuka dan ramah terhadap pendapat komunikan. Sehingga dapat
meminimalisir terjadinya konflik karena beda pendapat atau persepsi.
Ø Organisasi Garis dan Staf; dan
Komunikasi yang dilakukan pada organisasi ini
adalah vertikal dan horizontal, dimana dalam menciptakan komunikasi yang
efektif dan bermutu, seornag komunikator harus menciptakan pembicaraan yang
efektif, menciptakan audien yang aktif serta sikap dan perilaku yang menunjukan
adanya penerimaan atas masukan dan saran dari anggotanya.
Ø Organisasi Fungsional.
Komunikasi yang
dilakukan pada organisasi ini adalah secara horizontal, dimana bagian satu
dengan yang lainnya harus berkoordinasi untuk mencapai tujuan organisasi yaitu
terciptanya komunikasi yang efektif. Melalui komunikasi yang interaktif,
koordinatif, integratif dll.
Dapat saya simpulkan bahwa masing-masing tipe
organisasi dapat memiliki sumber atau alat yang digunakan untuk menciptakan
komunikasi yang efektif dan bermutu.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Ilaihi, Wahyu. (2010). Komunikasi Dakwah. Remaja Rosdakarya.
Bandung.
___. 2012. Efektivitas Komunikasi. [Online].
Tersedia: http://digitalmodern.blogspot.com/2012/12/efektivitas-komunikasi.html [2 Juni 2014].
Zikri. 2009. Struktur Organisasi Lini
Staff dan Fungsional. [Online]. Tersedia: http://zikriimam.wordpress.com/2009/12/27/struktur-organisasi-lini-staff-dan-fungsional/ [3 Juni 2014].
Suryaningsih, Rizka. 2012. Bentuk
Organisasi Panitia. [Online]. Tersedia: http://rizka-suryaningsih.blogspot.com/2012/04/59bentuk-organanisasi-panitia.html
[3 Juni 2014]
Effendy, O.U. 2005. Ilmu
Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya.