Jumat, 31 Oktober 2014

UAS Komunikasi Organisasi



UJIAN AKHIR SEMESTER
Take Home Exam Komunikasi Organisasi”
(diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Komunikasi Organisasi)


Dosen Pengampu:
1.      Prof. Dr. H. Johar Permana, MA       
2.      Dr. Asep Sudarsyah, M.Pd                
3.      Dr. Eka Prihatin, M.Pd                      

disusun oleh:
Nama   : Syukron
NIM    : 1202658




JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2014



“UAS KOMUNIKASI ORGANISASI”

1.      Berikan pendapat tentang Komunikasi Organisasi  dan kemukakan Macam-macam Organisasi berikut faktor yang mempengaruhi terhadap keberhasilan Komunikasi Organisasi !
a.       Komunikasi Organisasi;
Komunikasi Organisasi adalah komunikasi yang terjadi antar anggota dalam konteks organisasi dengan ditandai adanya jaringan pesan yeng bersifat ketergantungan satu sama lain. Ketergantungan satu sama lain ini yang menyebabkan pesan atau informasi dalam organisasi sangat dibutuhkan anggota dalam mencapai tujuan organisasi. Adapun dalam komunikasi organisasi itu sendiri terbagi atas 2 yaitu formal dan informal. Komunikasi formal sifatnya berorientasi pada tujuan, sedangkan informal bersifat sosial.
b.      Macam-macam Organisasi;
Ø  Organisasi Garis (Line Organization);
Dalam organisasi ini, pembagian tugas dan wewenang terdapat perbedaan yang tegas antara pimpinan dan pelaksanaan. Peran pimpinan dalam hal ini sangat dominan semua kekuasaan di tangan pimpinan. Oleh sebab itu dalam pelaksanaan kegiatan yang utama adalah wewenang dan perintah.
Jenis komunikasi pada tipe organisasi ini adalah komunikasi Vertical Communication. Dimana komunikasi ke bawah akan mudah dilakukan, mengingat karena adanya perintah dan wewenang yang dimiliki atasan terhadap bawahannya. Namun sebaliknya, komunikasi ke atas kurang diperhatikan oleh atasan. Dimana bawahan berusaha untuk memberikan masukan, saran pada Pimpinan terhadap kinerja atau kebijakan yang dibuat tidak direspon dengan baik.
Untuk mengatasi permasalahan komunikasi pada tipe organisasi garis ini, perlu jiwa kepemimpinan yang mampu menjadikan komunikasi sebagai hal yang penting dalam organisasi, sehingga tujuan dari organisasi tersebut dapat terlaksana tanpa adanya distorsi dalam komunikasi.
Ø  Organisasi Staf (Staf Organization).
Adalah suatu bentuk organisasi dimana pimpinan berbentuk kolektif terdiri atas beberapa orang, segala keputusan diambil dalam suatu forum dan menjadi tanggung jawab bersama.
Komunikasi yang perlu dilakukan adalah komunikasi secara horizontal, dimana permasalahan yang ada harus dibicarakan, koordinasi. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan komunikasi ini adalah orang-orang yang melakukan komunikasi, dimana harus dapat menghindari distorsi dan noise yang dapat menghambat komunikasi.

Ø  Organisasi Garis dan Staf (Line dan Staff Organization);
Organisasi ini adalah kombinasi dari organisasi lini atau garis dan organisasi fungsional. Pelimpahan wewenang dalam organisasi ini berlangsung secara vertical dari seorang atasan pimpinan hingga pimpinan dibawahnya. Untuk membatu kelancaran dalam mengelola organisasi tersebut, seorang pimpinan mendapat bantuan dari para stafnya. Tugas para staf disini adalah untuk membantu memberikan pemikiran nasehat atau saran-saran, data, informasi dan pelayan kepada pimpinan sebagai bahan pertimbangan untuk menetapkan suatu keputusan atau kebijakan. Pada struktur organisasi ini hubungan antara atasan dengan bawahan tidak secara langsung.
Dapat saya simpulkan bahwa dari tipe organisasi dalam struktur organisasi sudah memiliki pembagian tugas yang jelas antara kelompok lini dan kelompok staff, adanya pengembangan spesialisasi untuk pata anggota, serta koordinasi didalam setiap bagian dapat diterapkan dengan mudah.

Dalam mencapai tujuan organisasi ini, komunikasi yang dilakukan oleh Pimpinan adalah secara vertikal dan horizontal. Vertikal ketika berkomunikasi dengan anggota bawahannya dan horizontal ketika pimpinan berkomunikasi dengan staf melalui koordinasi. Keberhasilan dari komunikasi organisasi ini adalah pada pimpinan yang harus memperhatikan saran yang diberikan bawahannya serta mau berkoordinasi dengan para staf dalam membantu tugasnya.
Ø  Organisasi Fungsional (Functional Organization); dan
Yaitu tipe organisasi yang berdasarkan fungsinya masing-masing di organisasi atau terdapat spesialisasi pekerjaan, koordinasi menyeluruh, solidaritas, loyalitas dan pembidangan  tugas menjadi jelas.
Banyak masalah ketika spesialisasi dilakukan, sehingga antara bagian pekerjaan satu dengan yang lain susah dipindahkan. Organisasi ini dalam komunikasinya akan dipengaruhi oleh sumber, saluran pesan, penerima. Dimana koordinasi sangat penting untuk menyalurkan pesan kepada penerima satu dengan yang lain pada bagian  mengenai informasi yang akan disampaikan.















2.      Kemukakan pendapat anda mengenai Efektifitas Komunikasi dan Bagaimana “Komunikasi yang Efektif” dan “bermutu” pada bentuk macam-macam organisasi yang anda kemukakan pada nomor 1 ?

a.      Pengertian Efektivitas Komunikasi
Pengertian Efektivitas Komunikasi adalah terdiri dari Efektifitas dan Komunikasi. Efektivitas sendiri merupakan suatu keadaan yang menunjukkan tingkat keberhasilan atau kegagalan kegiatan menejemen dalam mencapai tujuan. Sedangkan Komunikasi adalah kegiatan proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan akibat tertentu.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Efektivitas Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan yang mampu mencapai tujuan dari isi pesan tersebut dan memberikan umpan balik atau reaksi sehingga pesan pun berhasil tersampaikan dan menimbulkan komunikasi yang efektif.
Menurut Jalaluddin Rahmat, efek dapat terjadi pada tataran yaitu:
1.      Efek Kognitif;
Yaitu terjadi jika ada perubahan pada apa yang diketahui, dipahami, dan dipersepsi oleh  khalayak. Efek ini berkaitan dengan transmisi pengetahuan, kepercayaan, atau informasi.
2.      Efek Afektif; dan
Yaitu timbul jika ada perubahan pada apa yang dirasakan, disenangi, atau dibenci khalayak, yang meliputi segala yang berkaitan dengan emosi, sikap, serta nilai.
3.      Efek Behavioral
Yaitu merujuk pada perilaku nyata yang dapat diamati, yang meliputi pola-pola tindakan, kegiatan, atau kebiasaan tindakan berperilaku.[1]





Efektivitas tidak boleh lepas dari: faktor tujuan, faktor manusia, faktor nilai-nilai dan faktor sistem organisasi itu sendiri yang dihubungkan  dengan kondisi waktu, target, jumlah, dan kualitas. Dengan demikian efektivitas ternyata bersifat multidimensional, sehingg strategi yang dipilih untuk meningkatkan efektivitas tergantung pada kekhususan atau spesifikasi faktor dari permasalahan yang hendak dipecahkan. Yang perlu digaris bawahi bahwa sesuatu yang efektif belum tentu efisien, demikian sebaliknya sesuatu yang efisien belum tentu efektif, namun perlu ditegaskan kembali bahwa jika sesuatu kegiatan atau aktivitas telah terbukti ketidak efektifannya maka tidak perlu lagi mempersoalkan efisiensinya.
Robbins mengemukakan bahwa untuk mengukur efektivitas dapat digunakan empat model pendekatan yaitu: (a) pendekatan pencapaian tujuan (Goal attainmet), (2) pendekatan sistem yang menekankan stabilitas, (3) pendekatan konstituensi strategis yang menekankan terpenuhinya tuntutan stakeholder dan (4) pendekatan nilai-nilai bersaing yang mempertemukan tiga kriteria yaitu human relation model, open system model dan rational goad model.
[1] Ilaihi, Wahyu. (2010). Komunikasi Dakwah. Remaja Rosdakarya. Bandung. 
Berdasarkan paparan diatas mengenai pengertian Efektivitas Komunikasi menurut pendapat saya adalah suatu upaya yang dilakukan oleh komunikator dalam mencapai tujuan komunikasi dalam organisasi yaitu pesan yang hendak disampaikan dapat disampaikan, dipahami, direspon atau mendapatkan umpan balik (feedback) dari komunikan terhadap pesan tersebut. Karena penanan komunikasi yang efektif akan memberikan kontribusi strategis dalam pengembangan organisasi dengan pemahaman konten yang baik, tentunya menjadi stategi organisasi yang tepat dan relevan dalam pengembilan keputusan.



b.      Komunikasi yang efektif dan bermutu
Ø  Pengertian Komunikasi yang efektif dan berkualitas
Walter Lippman dalam Effendy (2005:11) juga menjelaskan komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang berusaha memilih cara yang tepat agar gambaran dalam benak dan isi kesadaran dari komunikator dapat dimengerti, diterima bahkan dilakukan oleh komunikan.
Sumber: Effendy, O.U. 2005. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Berdasarkan pengertian diatas, saya dapat menyimpulkan bahwa komunikasi yang efektif dan bermutu adalah usaha untuk menciptakan komunikasi yang menarik untuk didengar, dapat mencapai sasaran, informatif, persuasif, argumentatif dengan ditandai penggunaan bahasa yang mudah dipahami oleh komunikan, sehingga komunikan menjadi pendengar yang aktif.
Menurut saya mengenai komunikasi yang efektif dan bermutu dapat terjadi ketika:
ü  Interaktif : semua anggota dapat berkomunikasi aktif;
ü  Koordinatif : dapat dikoordinasikan;
ü  Integratif: dapat menyatukan antara pendapat satu dengan yang lainnya;
ü  Adaptif: dapat menyesuaikan diri dengan pendapat orang lain, berkomunikasi dengan orang lain;
ü  Transformatif: diharapkan dengan adanya pertukaran informasi melalui komunikasi, dapat merubah atau memeperbaiki masalah yang ada di organisasi;
ü  Inovatif dan Creatif untuk menciptakan komunikasi yang efektif dan bermutu, melalui pengembangan media komunikasi, saluran maupun dalam menghadapi masalah lingkungan sekitar. Inovatif dalam mengatasi distorsi pesan, gangguan dll.







c.       Komunikasi yang efektif dan bermutu dalam macam-macam organisasi.
Ø  Organisasi Garis;
Komunikasi yang dilakukan pada organisasi ini adalah vertikal, antara atasan dan bawahan. Sehingga untuk menciptakan komunikasi yang efektif dalam penyampaian perintah, maupun lainnya harus menggunakan bahasa yang mudah dipahami, informatif, bersifat ajakan dll yang memicu anggotanya untuk tertarik dan secara sukarela menerima perinta tersebut atas dasar loyalitas dan menjalani perintahnya tanpa beban. Dengan terciptanya komunikasi yang efektif dan bermutu, maka tujuan yang akan dicapai, akan mudah terlaksana. Biasanya
Ø  Organisasi Staf;
Komunikasi yang dilakukan pada organisasi ini adalah horizontal. Jadi untuk mengkoordinasi antara angggota satu dengan yang lain terkait masalah komunikasi, maka yang perlu dilakukan adalah sikap salingmengerti, menjadi pendengar yang baik, usahakan mencari jalan keluar dari setiap penyelesaian masalah seta menjadi komunikator yang dipercaya, memberi motivasi, terbuka dan ramah terhadap pendapat komunikan. Sehingga dapat meminimalisir terjadinya konflik karena beda pendapat atau persepsi.
Ø  Organisasi Garis dan Staf; dan
Komunikasi yang dilakukan pada organisasi ini adalah vertikal dan horizontal, dimana dalam menciptakan komunikasi yang efektif dan bermutu, seornag komunikator harus menciptakan pembicaraan yang efektif, menciptakan audien yang aktif serta sikap dan perilaku yang menunjukan adanya penerimaan atas masukan dan saran dari anggotanya.
Ø  Organisasi Fungsional.
Komunikasi yang dilakukan pada organisasi ini adalah secara horizontal, dimana bagian satu dengan yang lainnya harus berkoordinasi untuk mencapai tujuan organisasi yaitu terciptanya komunikasi yang efektif. Melalui komunikasi yang interaktif, koordinatif, integratif dll.
Dapat saya simpulkan bahwa masing-masing tipe organisasi dapat memiliki sumber atau alat yang digunakan untuk menciptakan komunikasi yang efektif dan bermutu.
DAFTAR PUSTAKA

[1] Ilaihi, Wahyu. (2010). Komunikasi Dakwah. Remaja Rosdakarya. Bandung. 
___. 2012. Efektivitas Komunikasi. [Online]. Tersedia: http://digitalmodern.blogspot.com/2012/12/efektivitas-komunikasi.html [2 Juni 2014].
Zikri. 2009. Struktur Organisasi Lini Staff dan Fungsional. [Online]. Tersedia: http://zikriimam.wordpress.com/2009/12/27/struktur-organisasi-lini-staff-dan-fungsional/        [3 Juni 2014].
Suryaningsih, Rizka. 2012. Bentuk Organisasi Panitia. [Online]. Tersedia: http://rizka-suryaningsih.blogspot.com/2012/04/59bentuk-organanisasi-panitia.html [3 Juni 2014]
Effendy, O.U. 2005. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya.