Selasa, 09 September 2014

“Perkembangan selama Masa Anal-anak dan Remaja” Diajukan untuk memenuhi sala satu tugas individu mata kuliah “ Psikologi Pendidikan”




TUGAS RESUME BAB III
“Perkembangan selama Masa Anal-anak dan Remaja”
Diajukan untuk memenuhi sala satu tugas individu mata kuliah “ Psikologi Pendidikan”


Oleh dosen:    
Dr. Amin Budiamin, M.Pd

Disusun oleh   
Nama  : Syukron       
NIM    : 1202658       



PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2013

A.     Perkembangan Anak selama Masa Prasekolah

Anak-anak dapat disebut usia prasekolah ketika mereka berumur antara 3-5 tahun. Ini adalah masa perubahan pesat dalam semua bidang perkembangan anak. Adapun perkembangannya sebagai berikut:
1.      Perkembangan Fisik
Perkembangan fisik menjelaskan perubahan penampilan fisik anak-anak dan juga kemampuan motoriknya. Penjelasan mengenai perkembangan fisiknya adalah sebagai berikut:
No
Usia
Kemampuan
1
2 Tahun
·         Berjalan dengan kaki mengangkang dan tubuh berayun,
·         Dapat memanjat, mendorong, menarik, berlari, bergantung dengan kedua tangan
·         Mempunyai sedikit daya tahan, meraih benda dengan dua tangan
2
3 Tahun
·       Lebih merapatkan kedua kaki ketika berjalan dan berlari.
·       Dapat bergerak dan berlari dengan mulus.
·       Meraih benda dengan satu tangan
·       Melumuri dan mengoleskan cat, menyusun balok
3
4 Tahun
·      Dapat mengubah irama berlari. Melompat dengan janggal
·      Mempunyai kekuatan, daya tahan dan koordinasi yang lebih besar
·      Menggambar bangun dan bentuk sederhama
4
5 Tahun


2.      Perkembangan Kognisi
a.      Penguasaan Bahasa
Sejak lahir bayi memahami dunianya melalui indera mereka. Pengetahuan didasarkan pada tindakan fisik dan pemahaman terbatas pada peristiwa masa kini atau masa lalu yang belum lama. Hanya ketika anak-anak mengalami peralihan dari tahap sensorik ke tahap prooperasi dan mulia berbicara dan menggunakan simbol-simbol mental, mereka dapat menggunakan pemikiran atau konsep untuk memahami dunia mereka.
b.      Bahasa Lisan
Perkembangan bahasa lisan, atau bahasa yang diucapkan, tidak hanya mengharuskan untuk mempelajari kata-kata, tetapi juga mempelajari atuaran pembentukan kata dan kalimat. (Hoff, 2003).
Perkembangan bahasa lisan sangat dipengaruhi oleh jumlah dan kualitas pembicaraan yang dilakukan oleh orang tua dengan anak-anak mereka.

c.       Membaca
Anak-anak yang masih muda dapat diajari mendengarkan bunyi dalam kata-kata (kemampuan yang disebut kesadaran fonem   , dan hal ini mempunyai andil bagi keberhasilan membaca kemudian  hari (Anthony & Lonigan 2004; byrne. Feielding-Barnsley & Ashley, 2000: Cavanaugh, Kim, Wanzek & Vaughn, 2004).
d.      Menulis
Kemampuan ini mucul dari coretan sebelumnya dan pada awalnya tersebar acak diseluruh halaman. Karakteristik ini mencerminkan pemahaman yang tidak lengkap tentang batas-batas kata dan juga ketidakmampuan menciptakan baris kedalam pikiran untuk menempatkan    huruf. Anak-anak menemukan ejaan dengan melakukan penilaian tentang bunyi dan dengan menghubungkan bunyi yang mereka dengar dengan huruf yang mereka kenal.

3.      Perkembangan Sosioemosi
Perkembangan sosiosmosi pada masa anak-anak awal dapat sebagian dijelaskan berdasar tahap inisiatif versus rasa bersalah Erikson. Hubungan dengan teman sebaya membantu anak-anak mengatasi egosentrisme yang dijelaskan Piaget sebagai ciri khas pemikiran pra-operasi. Perilaku pro-sosial meliputi kepedulian, saling berbagi, penghibur dan kerjasama.


















B.     Jenis Program Pendidikan untuk Masa Anak-anak Awal
Program untuk anak-anak yang masih sangat kecil sangatlah bertambah banyak, maka kualitas sejumlah pengalaman anak telah makin tinggi. Pendidikan masa anak-anak awal telah menjadi fokus    utama kebijakan nasioanal.
1.      Program Penitipan Anak
Yaitu sebuah program yang menyediakan layanan pengasuhan anak bagi orang tua yang bekerja. Program ini berkisar dari pengasuhan bayi hingga program prasekolah yang terorganisir, namun sayangnya ada perbedaan pelayanan anatara anak-anak tingkat rendah dengan menengah atas.
2.      Prasekolah
Fokus utama prasekolah adalah Pelatihan Kesiapan yaitusiswa mempelajari kemampuan yang diharapkan  untuk menyiapkan mereka bagi pengajaran formal kemudian hari, seperti cara mengikuti pengarahan, berpegang teguh pada tugas, bekerjasama dengan orang lain dan  memperlihatkan perilaku yaang pantas. Anak anak juga didorong agar tumbuh secara emosi dan berkembang konsep dirinya yang posistif serta meningkatkan kemampuan otot besar dan kecil mereka.
3.      Program Prasekolah Kompensasi
Yaitu program yang dirancang untuk menyiapkan anak-anak yang kurang beruntung guna memasuki taman kanak-kanak dan kelas satu.
4.      Intervensi Dini
Progaram pra sekolah berkompensasi yang membidik anak-anak yang sangat kecil dengan resiko terbesar gagal sekolah.
5.      Program Taman Kanak-kanak
Tujuan taman kanak-kanak iaalah menyiapkan siswa mengikuti pelajaran formal dengan mendorong perkembangan kemampuan sosial mereka.
6.      Praktik yang Sesuai dengan perkembangan
National Association for the Educatio of Young Childre (NAEYC) B menjelaskan praktek yang sesuai denga nperkembangan bagi siswa yang berusia 5 hingga 8 tahun sebagi berikut:
a.       Tiap-tiap anak dipandang orang yang unik dengan pola dan waktu pertumbuhan masing-masing;
b.      Kurikulum dan pengajaran tanggap terhadap perbedaan masing-masing kemampuan dan minat;
c.       Tingkat kemampuan, perkembangan, dan gaya belajar yang berbeda-bedahrus diperkirakan, diterima dan digunakan untuk merancang kurikulum;
d.      Anak-anak dimungkinkan maju dengan kecepatan mereka sendiri dalam menjalankan kemampuan penting yang menckup kemampuan menulis, membaca, mengeja, matematika, ilmu sosial, ilmu alam, seni, musik, kesehatan dan kegiatan jasmani;
NAEYC dan para pendukung lain praktek yang sesuia dengan perkembangan manganjurkan banyak penggunaan proyek, permainan, penjajakan, kerja kelompok, pusat belajar dan semacamnya itu, dan pengurangn penekan pada pengajaran yang diarahkan guru, pembacaan singkat pemula, dan buku kerja (Vandell, 2004).

C.     Perkembangan Anak selama Masa Sekolah Dasar
Anak usia 5 dan 7 tahun, anak-anak mengalami pertumbuhan yang lebih lambat tetapi kesehatan dan kemampuannya lebih baik. Mereka berpikir dengan cara yang dijelaskan dalam teori Piaget sebagai tahap operasi konkret. Anak-anak dikelas-kelas atas dasar beralih dari pemikiran egosentris ke pemikiran yang lebih terpusat. Pada usia 9-12 tahun, anak-anak dapat menggunakan pemikiran logis dan dapat berbalik, dapat bernalar secara abstrak, dan dapat mempunyai pemahaman tentang hubungan sebab-akibat dan antar-pribadi.t sebagai
Pada masa anak-anak pertengahan, dapat dilihat sebagai orang yang mengatasi krisis prikososial kemegahan versus inferioritas meurut Erikson. Sekolah menjadi faktor utama yang berpengaruh terhadap perkembangan, tempat dimana anak mengambangkan pribadi publik, membangun kemampuan sosial, dan membentuk harga diri berdasarkan kompetensi akademis dan non-akademis. Pada masa pra-remaja, antara usia 9-12 tahun, konformitas dalam hubungan dengan teman sebaya, kelompok sebaya dengan kedua jenis kelamin, dan tantangan terhadap otoritas orang dewasa menjadi lebih penting.

D.     Perkembangan Anak selama Masa Sekolah Menengah Pertama dan Menengah Atas
Periode perkembangan remaja dimulai dengan pubertas. Periode pubertas atau masa remaja awal adalah perkembangan fisik dan intelekual yang pesat. Masa remaja pertengahan adalah periode penyesuaian dan pengintegrasian peruabahn masa remaja yang lebih stabil. Masa remaja akhir ditandai oleh perolehan ketanggapan, pilihan dan kesempatan masa dewasa.
1.      Perkembangan Fisik
Pubertas yaitu tahap perkembangan ketika seseorang akhirnya sanggup melakukan reproduksi.
2.      Perkembangna Kognisi
Perkembangan kognisi remaja lebih dicirkan oelh pertumbuhan pemahamn dan kemampuan yang terus-menerus (Eccles Wigfield & byrnes, 2003).
Penalaran Hipotesis – Deduktif
Salah satu karakteristik yang menandai perkembangan pemikiran opersi formal adalah penalaran Hipotesis-Deduktif, yang muncul pada anak-anak berusia kira-kira 12 tahun. (Atwater, 1996; Flavell et al 1993).  Piaget menemukan bahwa penggunaan operasi  formal bergantung pada  ketidakasingan pelajar dengan mata pelajaran tertentu.
3.      Perkembangan Sosioemosi
a.       Perkembangan identitas
Adanya daya refleksi yaitu kecenderungan menganalisis diri sendiri dan pemikiran diri sendiri.
b.      Empat status identitas James Marcia
Berdasarkan karya Erikson, James Marcia mengidentifikasi empat status melalui wawancara yang mendalam dengan remaja. Status tersebut meencerminkan sejauh mana remaja telah melakukan komitmen yang kuat terhadap nilai agama dan politik dan juga terhadap pekerjaan pada masa yang akan datang. Nilai-nilai nya sebagai berikut: penutupan dini, difusi identitas, monatorium, pencapaian identitass)
c.       Konsep diri dan harga diri
Adanya perubahan konsep diri dan harga diri ketika anak-anak memasuki dan menjalani masa remaja.
d.      Hubungan sosial
Wujud dari adanaya hubungan sosial pada remaja adalah persahabatan. Pada umumnya, jumlah waktu yang dihabiskan bersama teman meningkat tajam, remaja menghabiskan waktu bersama   teman sebaya mereka dari pada bersama anggota keluarga atau sendirian (Ambert, 1997).
e.       Hubungan dengan teman sebaya
Selain teman-teman dekat mereka, kebanyakan remaja juga memberikan nilai tinggi krpada kelompok yang lebih luas sebagi sumber gagasan dan nilai dan juga persahabatan dan hiburan.
f.       Perkembangan emosi
g.       Masalah-masalah remaja
Masalah remaja dapat menjadi saat yang beresiko besar bagi banyak oarang karena anak-anak usia belasan tahun kini dapat untuk pertama kali terlibat ke dalam perilaku atau mengambil keputusan yang mempunyai konsekuensi negatif jangka panjang (Dryfoos, 1998; National Research Ouncil, 1995).
·         Gangguan emosi
·         Bullying
·         Putus sekolah
·         Penyalagunaan obat-obatan
·         Kenakalan
·         Resiko kehamilan
·         Resiko penyakit menulara seksual
·         Identitas seksual

Tidak ada komentar:

Posting Komentar