BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Studi Lapangan
Latar belakang
pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi nilai mata kuliah dasar-dasar
manajemen. Selain itu latar belakang penulisan makalah ini juga adalah untuk
menganalisis kepemimpinan dari berbagai aspek, khususnya dari disiplin ilmu
manajemen.
Kepemimpinan dilihat dari sudut
pandang ilmu manajemen berkaitan dengan bagaimana seorang pemimpin melakukan
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, menggerakan sebuah tim, dan evaluasi
kinerja dari elemen-elemen yang ada.
B.
Rumusan Masalah
A.
Apa
yang menjadi konsep dasar kepemimpinan kepala sekolah?
B.
Bagaimana
kualitas dan perilaku kepala sekolah?
C.
Bagaimana
implikasinya di Sekolah Menengah Atas Angkasa Husein Sastranegara Bandung?
C.
Tujuan Studi Lapangan
A.
Mengetahui
apa yang menjadi konsep dasar kepemimpinan
B.
Mengetahui
kualitas dan perilaku kepala sekolah
C.
Mengetahui
bagaimana implikasi konsep dasar kepemimpinan yang dijalankan di SMA Angkasa
Huseinsastranegara Bandung.
D.
Manfaat Studi Lapangan
Manfaat tim penulis
melakukan penelitin ini dapat dilihat dari sisi pembaca maupun penulis. Dari
sisi tim penulis yaitu menambah khazanah ilmu pengetahuan tim penulis mengenai
kepemimpinan kepala sekolah. Sedangkan dari sisi pembaca, kehadiran makalah ini
dapat menjadi bahan pembanding ataupun referensi.
E.
Batasan Masalah Studi Lapangan
Pembahasn masalah pada
makalah ini hanya sebatas pada kepimimpinan kepala sekolah khususnya di SMA
Angkasa Huseinsastranegara Bandung.
F.
Waktu dan Tempat Studi Lapangan
Waktu : Senin, 12 November
2012
Tempat :
SMA Angkasa Huseinsastranegara BandungJl. Lettu Subagio 22
Lanud Sastranegara
Telp. 022 6040654 Bandung 40174
G.
Pedoman Studi Lapangan
Tema : Kepemimpinan
Dengan tema diatas, kelompok kami mengajukan
beberapa pertanyaan kepada Kepala Sekolah SMA Angkasa Lenud Husei Sastranegara
sebagai berikut:
a.
Identitas
narasumber (nama, TTL, alamat, jabatan, lama jabatan)
b.
Apa
arti kepemimpinan?
c.
Bagaimana
pemimpin yang baik menurut bapak/ibu?
d.
Bagaimana
seharusnya kepemimpinan dijalankan?
e.
Adakah
strategi khusus yang dilaksanakan dalam menjadi pimpinan di sekolah ini?
f.
Apakah
citra yang ingin dibuat bapak/ibu untuk sekolah ini?
g.
Apa
upaya yang dilakukan untuk mencapai citra tersebut?
h.
Bagaimana
strategi bapak/ibu dalam meningkatkan kinerja para guru?
i.
Pengawasan
seperti apa yang dilakukan kepada para guru?
H.
Pembagian Tugas Personalia
Pembagian tugas pada studi lapangan di
SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara.
Daftar mahasiswa yang mengikuti
observasi :
1.
Dini
Indah Lestari :
Penyusunan Laporan
2.
Dhineu
Herawati Sejati : Surat
Perijinan
3.
Kenny
Siti Fatimah :
Penyusunan Laporan
4.
Nadya
Anggiana Darmawan : Surat Perijinan
5.
Nurlaela
:
Penyusunan Laporan
6.
Rifa
Nailufar :
Penyusunan Laporan, Surat Perijinan
7.
Syukron
:
Penyusunan Laporan, Edit
8.
Yeni
Sumarni :
Penyusunan Laporan
BAB II
LANDASAN
TEORITIS
A.
Konsep Dasar Kepemimpinan Kepala
Sekolah
1.
Fungsi Pemimpin Pendidik
Fungsi utama pemimpin
Kepala Sekolah adalah kelompok untuk belajar memutuskan dan bekerja ,antara
lain:
·
Pemikiran
membantu terciptanya suasana persaudaraan, kerjasama dengan penuh rasa
kebebasan,
·
Pemimpin
membantu kelompok untuk mengorganisir diri yaitu ikut serta dalam memberikan
rangsangan dan bantuan kepada kelompok dalam menetapkan dan menjelaskan tujuan.
·
Pemimpin
membantu kelompok dalam menetapkan prosedur kerja, yaitu membantu kelompok
dalam menganalisa situasi untuk kemudian menetapkan prosedur mana yang paling praktis
dan efektif.
·
Pemimpin
bertanggungjawab dalam mengambil keputusan bersama dengan kelompok. Pemimpin
memberi kesempatan kepada kelompok untuk belajar dari pengalaman. Pemimpin
mempunyai tanggungjawab untuk melatih kelompok menyadari proses dan isi pekerjaan
yang dilakukan dan berani menilai hasilnya secara jujur dan objektif.
·
Pemimpin
bertanggungjawab dan menyembangkan dan mempertahankan eksistensi organisasi
2.
Tipe –tipe Kepimpinan Pendidikan
Berdasarkan konsep,
sikap, dan sifat dan cara pemimpin tersebut
melakuakn dan mengembangkan kegiatan kepemimpinan dalam lingkungan kerja
yang dipimpinnya, maka kepemimpinan pendidikan dapat diklasifikasi kedalam
empat tipe yaitu otoriter, laissez-faire, demokratis dan pseudo demokratis.
·
Otoriter
Dalam tipe kepemimpinan otoriter
pemimpin bertindak sebagai dictator terhadap anggota-anggota kelompoknya.
·
Tipe laissez-faire
Dalam kepemimpinan ini pemimpin
membiarkan bawahannya berbuat sekehendaknya. Pemimpin sama sekali tidak
memberikan control dan koreksi terhadap pekerjaan bawahannya. Sehingga struktur
organisasi tidak jelas dan kabur, kegiatan tidak terencana dan tanpa
pengawasan.
·
Tipe demokratis
Pemimpin yang berusaha menstimulusi
anggota-anggotanya bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan bersama.
·
Tipe pseudo-demokratis
Disebut juga demokrasi semu atau
manipulasi diplomatic, jadi pemimpin yang bertipe pseudo-demokratis hanya
tampaknya saja bersikap demokratis padahal bersikap otokratis.
·
Tipe transformasional
Tipe transformasional adalah
kepemimpinan yang mampu menciptakan kepemimpinan yang mendasar dan dilandasi
oleh nilai-nilai agama, system dan budaya untuk menciptakan inovasi dan
kreatifitas pengikutnya dalam rangka mencapai visi yang telah ditetapkan.Dalam
merumuskan perubahan biasanya digunakan pendekatan transformasional yang
menusiawi, dimana lingkungan kerja yang partisifatif dengan modal manajemen
yang kolegial yang penuh keterbukaan dan keputusan diambil bersama.
3.
Syarat-syarat Kepemimpinan
ü Rendah hati dan
sederhana
ü Bersifat suka menolong
ü Sabar dan memiliki
kestabilan emosi
ü Percaya kepada diri
sendiri
ü Jujur, adil dan dapat
dipercaya
ü Keahlian dalam jabatan
4.
Keterampilan
yang harus dimiliki pemimpin
a)
Keterampilan dalam memimpin
Pemimpin harus menguasai cara-cara
kepemimpinan, supaya dapat bertindak sebagai pamimpin yang baik. Untuk hal itu
antara lain ia harus menguasai bagaimana caranya yaitu : menyusun rencana
bersama, mengajak anggota berpartisipasi memberi bantuan kepada anggota
kelompok, memupuk “ morale “ kelompok, bersama-sama membuat keputusan,
menghindarkan “ working on the group “ dan “ working for the group “ dan
mengembangkan “ working withing the group “, membagi dan meyerahkan tanggung
jawab, dsb. Untuk memperoleh keterampilan diatas perlu pengalaman, dank arena
itu pemimpin harus benar-benar banyak bergaul, bekerjasama,dan berkomunikasi
dengan orang yang dipimpinnya.
b)
Keterampilan dalam hubungan insani
/ antar manusia
ü Hubungan fungsional/
hubungan formal
ü Hubungan pribadi /
hubungan informal / hubungan personil
ü Yang menjadi inti dalam
hubungan ini adalah saling menghargai.
c)
Keterampilan dalam proses kelompok
Maksudnya bagaimana meningkatkan
partisipasi anggota-anggota kelompok setinggi-tingginya sehingga potensi yang
dimiliki para anggota kelompok itu dapat diefektifkan secara maksimal. Inti
dari proses kelompok adalah hubungan insani dan tanggungjawab bersama.
d)
Keterampilan dalam administrasi
personil
Administrasi personil mencakup segala
usaha untuk menggunakan keahlian dan kesanggupan yang dimiliki oleh
petugas-petugas secara efektif dan efisien. Kegiatan dalam administrasi
personil ialah : seleksi, pengangkatan, penempatan, penugasan, orientasi, pengawasan,
bimbingan dan pengembangan serta kesejahteraan.
e)
Keterampilan dalam menilai
Penilaian atau evaluasi ialah suatu
usaha untuk mengetahui sampai di mana suatu kegiatan sudah dapat dilaksanakan
atau sampai di mana suatu tujuan sudah dicapai. Yang dinilai biasannya : hasil
kerja, cara kerja dan orang yang mengerjakannya.
5.
Kualitas dan Perilaku Kepala
Sekolah
Kualitas dan perilaku kepala sekolah
hendaknya mencakup hal-hal berikut :
·
Visi
yang kuat tentang masa depan sekolah, dan dorongan terhadapsemua staf untuk
berkarya menuju perwujudan visi tersebut.
·
Harapan
yang tinggi terhadap prestasi murid dan kinerja staf.
·
Pengamatan
terhadap guru di kelas dan pemberian balikan positif dan konstruktif dalam
rangka pemecahan masalah dan peningkatan pembelajaran.
·
Dorongan
untuk memanfaatkan waktu pembelajaran secara efisiendan merancang prosedur
untuk mengurangi kekacauan.
·
Pemanfaatan
sumber-sumber material dan personal secara kreatif.
·
Pemantauan
terhadap prestasi murid secara individual dan kolektif dan memanfaatkan informasi
untuk membimbing perencanaanintruksional.
6.
Peran dan Tanggung Jawab Kepala Sekolah
Kepala sekolah sebagai
pemimpin pendidikan dituntut untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
yang berkaitan dengankepemimpinan pendidikan dengan sebaik mungkin, termasuk di
dalamnyasebagai pemimpin pengajaran (Smith & Andrews, 1989). Harapan yang
segeramuncul dari kalangan guru, siswa, staf administrasi, pemerintah
danmasyarakat adalah agar kepala sekolah dapat melaksanakan tugaskepemimpinan
dengan seefektif mungkin untuk mewujudkan visi, misi dantujuan yang diemban
dalam mengoperasinalkan sekolah (Sergiovani, 1987),selain itu juga memberikan
perhatian kepada pengembangan individu danorganisasi (Hanson, 1985).
Kepala sekolah sebagai
pemimpin pendidikan mempunyai tugas dalammenjalankan fungsi-fungsi manajemen
tersebut memerlukan adanya komunikasi dan kerjasama yang efektif antara kepala
sekolah dan seluruhstafnya. Dengan demikian kepala sekolah mempunyai peran yang
sangat penting dan menjadi kunci atas keberhasilan terhadap sekolah yang
dipimpinnya sebagaimana dijelaskan oleh Davies (1987) bahwa“A school principal occupies a key position in the
schooling system”. Hal ini jugadidukung oleh Dow dan Oakley (1992) yang menjelaskan
bahwa “Pricipal leadership is an essential ingredient in ereating and
maintaining an effective school”. Oleh karena itu, seorang kepala sekolah yang
efektif adalah kepalasekolah yang mempunyai kemampuan manajerial yang handal
dan visioner,yaitu mampu mengelola sekolah dengan baik dan mempunyai
gambaranmental tentang masa depan yang diacu bagi sekolah yang dipimpinnya. Hal
inidiperkuat oleh penjelasan Caldwell dan Spinks (1993) bahwa :“A vision as
amental picure of a preferred future for the school”.
Kepala sekolah
mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai; stateperson leadership, educational
leadership, administrative leadership, supervisory ledership, and team
leadership (Sergiovanni, 1987). Adapun Blumberg (1980) menekankan tugas dan
tanggung jawab kepala sekolah berkaitan erat dengan kompetensi manejerial dan
kepemimpinan pendidikan.
Berdasarkan uraian
tersebut di atas, maka dapat diambil suatukesimpulan bahwa peran dan tanggung
jawab kepala sekolah pada hakekatnyaerat dengan administrasi atau manajemen
pendidikan, kepemimpinan pendidikan, dan supervise pendidikan.
BAB III
DESKRIPSI DAN ANALISIS HASIL STUDI LAPANGAN
A. Profil
Lembaga
SMA Angkasa Lnud Husein
Sastranegara Bandung merupakan lembaga pendidikan yang berada dibawah naungan
Yayasan Ardya Garini, SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung
menyelenggarakan penjurusan pasa Ilmu
Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, dan Program Bahasa. Namun
untuk tahun sekarang Program Bahasa ditiadakan, dikarenakan kurangnya siswa
yang minat.
SMA Angkasa Lanud
Husein Sastranegara Bandung didirikan oleh bapak H. Partoen pada tahun 1980.
Sekolah tersebut berlokasi di Jl. Lettu Subagio No. 22 Bandung dengan status
Swasta terakreditasi “A”. Dengan Surat Keputusan Akreditasi No.
02.00/100/BAS/2006 yang ditandatangani oleh Kanwil Diknas Provinsi Jawa Barat.
Sehingga dengan terakreditasinya SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung
maka, dapat disejajarkan dengan SMA Swasta yang ada.
Inilah
awal mula berdirinya SMA Angkasa Lnud Husein Sastranegara Bandung sebagai salah
satu SMA yang cukup diminati dimasyarakat. Perkembangan SMA Angkasa Lnud Husein
Sastranegara Bandung sejak awal berdirinya memerlukan waktu yang cukup banyak
dan tidak mudah. SMA Angkasa Lnud Husein Sastranegara Bandung berproses,
mengembangkan dan membentuk dirinya serta bergerak untuk meningkatkan kualitas
dan kuantitasnya, itu semua terlihat dari sejumlah siswa yang meningkat dari
tahun ke tahu .
Selangkah
demi selangkah SMA Angkasa Lnud Husein Sastranegara Bandung terus berupaya
untuk meningkatkan mutu pendidikannya sehingga dapat melahirkan alumni-alumni
yang cukup dapat dibanggakan dan
berkiprah dalam berbagai bidang kehidupan. Perkembangan SMA Angkasa Lnud Husein
Sastranegara Bandung ini tidak dilepaskan dari peran warga sekolah seperi guru,
siswa dan khususnya kepala sekolah.
1.
Identitas Sekolah
Untuk lebih jelasnya
identitas sekolah dapat diuraikan sebagai berikut:
Nama Sekolah : SMA
Angkasa
Nomor Statistik Sekolah : 302026003016
Propinsi : Jawa Barat
Kecamatan : Andir
Desa/ Kelurahan : Husein
Jalan dan Nomor : Jl. Lettu
Subagio No.22 Bandung
Kode Pos : 40174
Nomor Telepon :
(022) 6040654
Status Sekolah :
Swasta Terakreditasi “A”
Kelompok Sekolah : Sekolah Menengah
Atas (SMA)
Akreditasi : Terakreditasi “A”
Surat Keputusan Akreditasi : No. 02.00/100/BAS/2006
Penerbitan SK sitandatangani oleh : Kanwil Diknas Propinsi Jawa Barat
Tahun Pendirian : 1980
Bangunan Sekolah : Milik Sendiri
Organisasi Penyelenggara : Yayasan Ardya Garini
SMA
Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung memiliki ruangan sebanyakl 39 buah.
Suasana sekolah yang kondusif didukung oleh kondisi lingkungan yang teduh dan
nyaman karena disekitar sekolah banyak ditumbuhi pepohonan yang rindang, hal
ini menyebabkan proses belajar mengajar berlangsung dengan nyaman dan tenang
serta tidak terganggu oleh suara lalu lalang kendaraan.
2.
Visi dan Misi Sekolah
Visi Sekolah
“Terwujudnya lulusan yang mantap dalam
IMTAQ, unggul dalam IPTEK, berprestasi dalam olahraga dan seni, siap bersaing
menghadapi era global”
Misi
Sekolah
·
Membentuk
kepribadian siswa yang berakhlak mulia.
·
Mengembangkan
potensi kecerdasan intelektual, emosional, sosial dan spiritual.
·
Mengembangkan
pendidikan, kedirgantaraan, iuptek, gambar teknik, ekologi, seni dan budaya
yang unggul.
·
Meningkatkan
profesionalisme dan akuntabilitas sekolah sebagai pusat pengembangan pendidikan
berdasarkan standar nasioanal.
·
Memberdayakan
peran serta stakeholders dalam penyelenggaraan pendidikan yang bermutu dan
berdaya saing global berdasarkan prinsip Manajemen Berbasis Sekolah (MBS).
3.
Tujuan Sekolah
1.
Mendidik
siswa agar menjadi manusia yang cerdas, terampil, kreatif memiliki tanggung
jawab dan kecakapan hidup serta akhlaq mulia melalui pelaksanaan pembelajaran
dan bimbingan secara efektif.
2.
Mendidik
siwa agar menjadi insan yang beriman dan bertaqwa melalui pendidikan agama
didalam dan diluar sekolah, melalui kegiatan ekskul keagamaan.
3.
Mendidik
siswa agar dapat menumbu kembangkan sifat-sifat kepemimpinan dan menejerial
melalui kegiatan OSIS, Pramuka, PKS, PMR, Paskibra, dan UKS.
4.
Memotivasi
semangat keunggulan kepada seluruh warga sekolah diberbagai bidang sehingga
potensi yang dimiliki dapat berkembang secara optimal.
5.
Terciptanya
kegiatan belajar mengajar yang kondusif, dinamis dan inovatif.
6.
Melahirkan
siswa/siswi berprestasi dalam bidang akademik dan ekstra-kulikuler.
7.
Meningkatnya
kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan.
8.
Terciptanya
lingkungan sekolah yang menjunjung norma-norma:
8.1. Religius
8.2. Jujur
8.3. Toleransi
8.4. Disiplin
8.5. Kerja
keras
8.6. Kreatif
8.7. Mandiri
8.8. Demokratis
8.9. Rasa
Ingin Tahu
8.10. Semangat
Kebangsaan
8.11. Cinta
Tanah Air
8.12. Menghargai
Prestasi
8.13. Bersahabat
8.14. Cinta
Damai
8.15. Gemar
Membaca
8.16. Peduli
Lingkungan
8.17. Peduli
Sosial
8.18. Tanggung
Jawab
4.
Struktur Organisasi Sekolah
Kepala Sekolah : Drs. Hj. Mimi Maryanti,
M.Si
Wakasek Kurikulum : Drs. Undan Juhana
Wakasek Kesiswaan : Drs. H. Muhyidin Firdaus
Wakasek Sapras : Drs. Uhen Adi Saputra
Wakasek Keuangan : Drs. Rismi Ochtarie
Wakasek Humas : Epong Halimah, S.Pd
Staf Wakasek Kurikulum : Dwi Tresnawati, S.Pd
Staf Wakasek Kesiswaan : Sri Sulastri, S.Pd
B.
Deskripsi dan Analisis Studi
Lapangan
A.
Konsep Dasar Kepemimpinan Kepala
Sekolah
1.
Tipe –tipe Kepimpinan Pendidikan
Tipe kepemimpinan yang
dijalankan di SMA Angkasa adalah tipe kepemimpinan tranformasional. Namun yang
dimaksud tipe kepemimpinan transformasional berdasarkan penjelasan Ibu Dra. Hj.
Mimi Maryati, M.Si sebagai kepala sekolah SMA Angkasa Huseinsastranegara
Bandung adalah tipe kepemimpinan dimana pemimpin melakukan dua tipe
kepemimpinan, disatu sisi pemimin bersifat otoriter, contohnya dengan memberikan
aturan menulis jam kedatangan yang tanpa ganggu gugat harus dipenuhi para guru,
disisi lain kepala sekolah juga bersifat demokratis dan siap menampung aspirasi
dari seluruh staf sekolah.
2.
Kualitas dan Perilaku Kepala
Sekolah
Pada SMA Angkasa
Huseinsastranegara Bandung, perwujudan dari visi yang kuat tentang masa depan
sekolah terlihat dari keseriusan kepala sekolah dalam melakukan berbagai
inovasi dan evaluasi dari pemimpin sebelumnya. Visi tersebut yaitu “
terwujudnya lulusan yang mantap dalam IMTAQ, unggul dalam IPTEK, berprestasi
dalam olahraga dan seni, siap bersaing menghadapi era global”, upaya
perelisasian visi dalam mewujudkan lulusan yang mantap dalam IMTAQ diupayakan
melalui kegiatan tadarus yang dilaksanakan setiap hari sebelum jam belajarmengajar
dimulai.
Kepala sekolah juga
menaruh harapan yang besar terhadap prestasi peserta didik, untuk mendukungnya
kepala sekolah berupaya memberikan pelayanan sebaik-baiknya pada peserta didik
dengan medukung setiap kegiatan akademik maupun non akademik siswa, contohnya
dengan mengadakan kebijakan pelajaran tambahan bagi siswa kelas 12, dan adanya
pembiayaan bagi ekstrakulikuler. Adapun dari sisi kinerja staf, kepala sekolah
memberikan reward bagi staf yang taat dan berprestasi sedangkan punishment bagi setiap staf sekolah yang
melakukan pelanggaran.
Mengenai pengamatan
terhadap guru dan siswa, kepala sekolah membuat suatu kebijakan.Kebijakan
tersebut dilakukan dengan adanya absensi guru, absensi guru ini dilakukan agar
terciptanya kedisiplinan dalam sekolah tersebut, dan perlakuan adil terhadap
semua pihak yang ada disekolah.
Mengenai pembelajaran
yang efektif dan efisiensi, kepala sekolah menetapkan kebijakan yaitu
memberikan teguran dan sanksi berupa pengurangan jam mengajar kepada guru yang
sering melakukan pelanggaran,setelah hukuman ini diberikan dan guru terkait
telah memperbaiki kinerjanya, maka hukuman dan sangsi tersebut dicabut.
Sedangkan untuk siswa dikenakan sanksi berupa hukuman merangkum pelajaran di
perpustakaan sesuai dengan mata pelajaran yang berlangsung.Ternyata dari semua
kebijakan yang ada bisa diterima dengan baik, sehingga tercipta suasana yang
penuh dengan disiplin.
Jadi
dalam situasi lingkungan di tentara angkatan udara, kepala sekolah dan pihak
sekolah yang ada Bandung mengikuti acara yang dibuat oleh pihak Dirgantara
untuk membuat replikasi pesawat,dalam pembuatan rekor muri. Kepala Sekolah SMA
Angkasa mengikuti kegiatan ini memiliki tujuan yaitu untuk meningkatkan
eksistensi dari sekolah tersebut.
Pemantauan
yang dilakukan kepala sekolah SMA Angkasa Husein sastranegra terhadap prestasi
siswa secara kolektif dilakukan melalui pembagian kuisioner rutin yang
diberikan setiap enam bulan sekali. Dalam kuisioner ini siswa diberikan
pertanyaan seputar mata pelajaran yang mereka sukai atau tidak suka beserta
alasannya, guru mata pelajaran yang mereka sukai, serta pertanyaan mengenai
tanggapan mereka terhadap kinerja para guru maupun kepala sekolah. Dengan
adanya kuisioner ini diharapkan pihak sekolah dapat mengidentifikasi masalah
belajar yang dihadapi siswa sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar.
3.
Peran dan Tanggung Jawab Kepala
Sekolah
Implikasinya di SMA
Angkasa Huseinsastranegara Bandung dapat dilihat dari sikap yang ditunjukan
kepala sekolah ketika memimpin sekolah. Ibu mimi selaku kepala sekolah yang
masih memiliki jam mengajar mencontohkan pada para guru untuk tepat waktu
ketika pembuatan rencana pembelajaran, menurutnya dengan begitu guru-guru lain
pun akan semakin terpacu ketika melihat pemimpinnya pun melaksanakan tugas tepat
waktu, hal ini dilakukan untuk memberikan teladan bagi para guru lainnya. Hal
ini menunjukan bahwa ibu Mimi selaku kepala sekolah telah menunjukan bahwa
dirinya telah tugas dan tanggung jawab pemimpin sebagai team leadership dengan
memberi contoh kepada seluruh staf yanga ada.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kepemimpinan
kepala sekolah adalah kemampuan yang dimiliki olehkepala sekolah untuk
memberikan pengaruh kepada orang lain melalui interaksi individu dan kelompok
sebagai wujud kerjasama dalam organisasiuntuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Secara umum kepemimpinan yang ada di sekolah SMA Angkasa Lanud
Husein satranegara Bandung berjalan sesuai dengan konsep dasar kepemimpinan.
Upaya
perbaikan seluruh staf sekolah dilakukan dengan penerapan berbagai kebijakan,
contohnya kebijakan penulisan jam datang bagi seluruh staf sekolah demi
meningkatkan kedisiplinan. Selain itu kepala sekolah juga melakukan evaluasi
terhadap prestasi belajar siswa dengan pembagian kuisioner rutin setiap enam
bulan sekali, yang dilakukan untuk menemui permasalahan peserta didik dan
menemukan solusinya.
Upaya
penerapan kebijakan tentu saja menemui kendala dalam penerapannya, namun kepala
sekolah tetap konsisten melaksanakan kebijakan demi kebaikan sekolah,
kepemimpinan yang dijalankannya pun tidak dijalankan secara otoriter, beliau
membuka kesempatan pengajuan pendapat dari seluruh staf sekolah yang ada. Bagi
beliau, konflik adalah suatu perkara yang harus dengan cepat diselesaikan, dan
melalui konflik tersebut dia memperoleh sebuah pengalaman dan ilmu bukanlah
sebuah beban, sehingga dapat terus memperbaiki diri.
B. Saran
Saran yang diajukan
penulis setelah melakukan observasi ke SMA Angkasa Huseinsastranegara Bandung
adalah sebaiknya penerapan aturan kedisiplinan siswa di SMA Angkasa
Huseinsastranegara Bandung perlu diawasi secara kontinyu, sebab masih ditemukan
siswa yang tidak disiplin dalam berpakaian, contohnya masih ada murid laki-laki
yang menggunakan celana ketat.
DAFTAR PUSTAKA
E. Mulyasa. (2005). Menjadi
Kepala Sekolah Profesional. Bandung : PT.Remaja Rosdakarya.
Raflis Kosaso, Soetjipto. (2000).
Kepemimpinan
Dalam Manajemen. Jakarta: Cetakan I dan II.
Sulistyorini. (1994) . Profesi Keguruan. Jakarta : Bineka Cipta.
Suhardan, Dadang. dkk. (2010). Pengelolaan
Pendidikan. Bandung: Jurusan Administrasi Pendidikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar