Pendahuluan
A.
Latar Belakang Masalah
PPBS merupakan
teknik penganggaran yang didasarkan pada teori sistem yang berorientasi pada
output dan tujuan dengan penekanan utamanya adalah alokasi sumberdaya
berdasarkan analisis ekonomi. Sistem anggaran PPBS tidak mendasarkan pada
struktur organisasi tradisional yang terdiri dari divisi-divisi, namun
berdasarkan program, yaitu pengelompokkan aktivitas untuk mencapai tujuan
tertentu. PPBS adalah salah satu program penganggaran yang ditujukan untuk
membantu manajemen pemerintahan di dalam membuat keputusan alokasi sumberdaya
secara lebih baik. Hal tersebut disebabkan oleh sumberdaya yang dimiliki
pemerintah yang terbatas jumlahnya, sementara tuntutan masyarakat sangat banyak
bahkan tidak terbatas jumlahnya. Dalam keadaan seperti itu, pemerintah
dihadapkan pada pilihan alternatif keputusan yang memberikan manfaat paling
besar dalam pencapaian tujuan organisasi secara keseluruhan. PPBS memberikan
rerangka untuk membuat pilihan tersebut.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat
dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut:
1.
Apa yang dapat dipahami mengenai PPBS?
2.
Apa yang menjadi Karakteristik mengenai PPBS?
3.
Apa keunggulan dari PPBS?
4.
Apa kelemahan dari PPBS?
5.
Apa konsepsi pokok PPBS?
6.
Apa komponen pokok PPBS?
7.
Apa yang menjadi masalah utama dalam PPBS?
8.
Apa itu Budgetting dan PPBS?
9.
Manfaat PPBS ?
C.
Tujuan Makalah
Berdasarkam rumusan permasalahan dalam makalah ini,
sebagai berikut:
1.
Dapat dipahami mengenai PPBS.
2.
Dapat mengetahui Karakteristik mengenai PPBS.
3.
Dapat mengetahui keunggulan dari PPBS.
4.
Dapat mengetahui kelemahan dari PPBS.
5.
Dapat mengetahui konsepsi pokok PPBS.
6.
Dapat mengetahui yang menjadi masalah utama dalam
PPBS.
7.
Dapat mengetahui Budgetting dan PPBS.
8.
Dapat mengetahui Budgetting dan PPBS.
9.
Dapat mengetahui manfaat PPBS.
D. Manfaat
Makalah
1.
Manfaat
bagi Penyusun
2.
Manfaat
bagi Pembaca
E.
Batasan Masalah
Pada makalah ini mengenai “Planning Programming
Budgeting System”, batasan masalahnya adanya hanya sebatas mengenai
Konsepsi Sistem dalam Perencanaan
Anggaran saja.
BAB II
LANDASAN TEORI
1.
Pengertian
PPBS merupakan teknik
penganggaran yang didasarkan pada teori sistem yang berorientasi pada output
dan tujuan dengan penekanan utamanya adalah alokasi sumberdaya berdasarkan
analisis ekonomi. Sistem anggaran PPBS tidak mendasarkan pada struktur
organisasi tradisional yang terdiri dari divisi-divisi, namun berdasarkan
program, yaitu pengelompokkan aktivitas untuk mencapai tujuan tertentu. PPBS
adalah salah satu program penganggaran yang ditujukan untuk membantu manajemen
pemerintahan di dalam membuat keputusan alokasi sumberdaya secara lebih baik.
Hal tersebut disebabkan oleh sumberdaya yang dimiliki pemerintah yang terbatas
jumlahnya, sementara tuntutan masyarakat sangat banyak bahkan tidak terbatas
jumlahnya. Dalam keadaan seperti itu, pemerintah dihadapkan pada pilihan
alternatif keputusan yang memberikan manfaat paling besar dalam pencapaian
tujuan organisasi secara keseluruhan. PPBS memberikan rerangka untuk membuat
pilihan tersebut.
Lebih lanjut PPBS dijelaskan dalam beberapa istilah antara lain:
Lebih lanjut PPBS dijelaskan dalam beberapa istilah antara lain:
1.
Planning, pada pokoknya memikirkan dan memastikan segala apa yang
menjadi kebutuhan riil, menentukan data-data, tujuan serta memilih jalannya
guna mencapai data-data tersebut dari sekian banyak alternatif.
2.
Programming, adalah mengatur, mengorganisir, dan membimbing rangkaian
jalan-jalan tertentu yang menuju tercapainya tujuan dan data-data sebagaimana yang
ditetapkan dalam planning.
3.
Budgeting, yaitu menterjemahkan keputusan-keputusan planning programming
tersebut diatas menjadi rencana-rencana keuangan khusus selama suatu periode.
4.
System, adalah mekanisme yang melakukan integrasi, checking, dan peninjauan
kembali serta koreksi terhadap semua desisi planning, programming, budgeting,
sehingga segala sesuatunya berlangsung didalam ranga administrasi yang stabil
dan konsekuen.
PPBS (planning, programming, budgeting system) bermakna bahwa perencanaan, penyusunan program dan penganggaran dipandang sebagai suatu system yang tak terpisahkan satu sama lainnya. PPBS merupakan suatu proses yang komprehensif untuk pengambilan keputusan yang lebih efektif. Beberapa ahli memberikan pengertian, antara lain: Kast Rosenzweig (1979) mengemukakan bahwa PPBS merupakan suatu pendekatan yang sistematik yang berusaha untuk menetapkan tujuan, mengembangkan program-program, untuk dicapai, menemukan besarnya biaya dan alternative dan menggunakan proses penganggaran yang merefleksikan kegiatan program jangka panjang. Sedangkan Harry J. Hartley (1968) mengemukakan bahwa PPBS merupakan proses perencanaan yang komprehensif yang meliputi program budget sebagai komponen utamanya.
PPBS (planning, programming, budgeting system) bermakna bahwa perencanaan, penyusunan program dan penganggaran dipandang sebagai suatu system yang tak terpisahkan satu sama lainnya. PPBS merupakan suatu proses yang komprehensif untuk pengambilan keputusan yang lebih efektif. Beberapa ahli memberikan pengertian, antara lain: Kast Rosenzweig (1979) mengemukakan bahwa PPBS merupakan suatu pendekatan yang sistematik yang berusaha untuk menetapkan tujuan, mengembangkan program-program, untuk dicapai, menemukan besarnya biaya dan alternative dan menggunakan proses penganggaran yang merefleksikan kegiatan program jangka panjang. Sedangkan Harry J. Hartley (1968) mengemukakan bahwa PPBS merupakan proses perencanaan yang komprehensif yang meliputi program budget sebagai komponen utamanya.
Dalam proses PPBS, pengertian system ukan sekedar metode atau cara, tetapi
mempunyai bentuk atau susunan yang mempunyai ciri-ciri tersendiri, sebagaimana
tercantum dalam kamus The New Webster Dictionary System yaitu:
1.
Kumpulan bundar yang secara keseluruhan membentuk kaitan yang teratur,
2.
Benda-benda yang dihubungkan menurut skema,
3.
Sejumlah benda angkasa yang bergerak diantara satu dengan yang lain menurut
hokum-hukum tertentu,
Suatu rencana atau skema pola-pola konsepsi suatu
subjek dihubungkan secara keseluruhan.
Dengan perkataan lain, system itu merupakan susunan alat-alat yang satu sama lain saling keterkaitan yang sangat menentukan bentuk baru suatu system sehingga dapat dijelaskan bahwa system itu sesuatu yang:
Dengan perkataan lain, system itu merupakan susunan alat-alat yang satu sama lain saling keterkaitan yang sangat menentukan bentuk baru suatu system sehingga dapat dijelaskan bahwa system itu sesuatu yang:
·
Terdiri dari bagian-bagian,
·
Bagian-bagian itu membentuk sesuatu,
·
Bagian-bagian itu mempunyai jalinan satu sama lain,
·
Jalinan bagan-bagian itu menentukan susunan.
Menurut Hans E. Kawulusan, suatu system yang baik
mempunyai karakteristik:
1.
Teleologis, yang berarti organisasi itu selalu terarah pada tujuan
tertentu,
2.
Home a statis, adanya ketangguhan akan ketahanan dalam tubuh organisasi,
3.
Sinergik, adanya faktor-faktor tertentu dalam kerjasama antar komponen yang
memungkinkan dicapainya hasil yang maksimal.
4.
Echologically, system itu dapat beradaptasi terhadap lingkungan sekitar.
Pengkajian terhadap system bila dihubungkan dengan permasalahan anggaran akan tampak dengan jelas bahwa anggaran itu merupakan suatu system, karena:
Pengkajian terhadap system bila dihubungkan dengan permasalahan anggaran akan tampak dengan jelas bahwa anggaran itu merupakan suatu system, karena:
ü Anggaran mempunyai
susunan tersendiri dari bagian-bagian (penerimaan, pengeluaran, pasal-pasal)
yang tujuannya memudahkan untuk mengetahui alokasi dana tersebut.
ü Proses penyusunan
anggaran dalam PPBS juga merupakan suatu system yaitu:
Ø Mempunyai
bagian-bagian (subsistem) yaitu planning, programming, dan budgeting.
Ø Subsistem tersebut
saling mempunyai kaitan yang mempengaruhi tujuan anggaran.
Ø Keterkaitan tersebut
diartikan dalam tata susunan yang teratur dan berurutan.
Mempunyai sasaran dan tujuan tertentu.
Mempunyai sasaran dan tujuan tertentu.
PPBS merupakan pendekatan yang sistematik. Oleh kaena
itu, untuk menerapkan PPBS diperlukan pemahaman tentang konsep dan teori
system. PPBS merupakan suatu proses perencanaan komprehensif. Penerapannya hanya
dimungkinkan untuk masalah-masalah yang kompleks dan dalam organisasi yang
dihadapkan pada masalah yang rumit dan komprehensif.
BAB III
PEMBAHASAN
A.
Penjelasan mengenai PPBS
PPBS merupakan salah
satu sistem yang memiliki elemen-elemen yang saling berkaitan , yaitu Planning
, Programming, Budgeting . dalam mencapai tujuannya PPBS, merencanaakan suatu
program dengan mempertimbangkan biaya atau berdasarkan biaya yang ada ,
disesuaikan dengan kebutuhan yang ada, sehingga anggaran yang dikeluarkan untuk
merealisasikan program tersbut bisa lebih efektif dan efisien. Apabila dalam
perjalanan atau aktivitas untuk mencapai tujuan yang telah di buat, ada elemen
yang tidak ada atau rusak,. Maka aktivitas ini tidak berjalan lancar, karena
pada dasarnya elemen-elemen tersebut saling berkaitan satu sama lain, tidak
bisa dipisahkan.
B.
Karakteristik PPBS
Dalam PPBS memiliki karakteristik yaitu:
1.
Berfokus pada tujuan dan aktivitas (program) untuk mencapai tujuan.
Yaitu dalam PPBS haruslah semua program yang ada harus mengacu pada tujuan yang
jelas.
2.
Secara eksplisit menjelaskan implikasi terhadap tahun anggaran yang akan datang,
karena PPBS berorientasi pada masa depan. Yaitu bahwa PPBS merupakan acuan ke
masa yang akan datang dengan memperhatikan segala aspek yang ada yang bisa
membantu, khususnya dalam hal perencanaan, sehingga angggaran yang dikeluarkan
bisa lebih efektif dan efisien.
3.
Mempertimbangkan semua biaya yang terjadi. Yaitu dalam merealisasikan
tujuan dalam bentuk program yang ada, lalu akan adanya dana yang harus
dikeluarkan, dana yang dikeluarkan tersebut haruslah sesuai dengan kebutuhan
yang ada, sehingga lenih efektif dan efisien.
4.
Dilakukan analisis secara sistematis atas berbagai alternatif program, yang
meliputi: (a) identifikasi tujuan, (b) identifikasi secara sistematik
alternatif program untuk mencapai tujuan, (c) estimasi biaya total dari
masing-masing alternatif program, (d) estimasi manfaat (hasil) yang ingin
diperoleh dari masing-masing alternatif program.
C.
Keunggulan PPBS
1. Menggambarkan tujuan organisasi
yang lebih nyata dan membantu pimpinan di dalam membuat keputusan yang menyangkut
usaha pencapaian tujuan.
2. Menghindarkan adanya
pertentangan dan overlaping program dan mewujudkan sinkronisasi dan integrasi
antar aparat organisasi dalam proses perencanaan.
3. Alokasi sumberdaya
yang lebih efisien dan efektif berdasarkan analisis manfaat dan biaya untuk
mencapai tujuan, karena PPBS menggunakan teori marginal utility.
4. Dalam jangka panjang
dapat mengurangi beban kerja.
5. Lintas departemen,
sehingga dapat meningkatkan komunikasi, koordinasi dan tentunya adalah kerja sama
yang baik antara departemen.
D.
Kelemahan PPBS
1.
PPBS membutuhkan sistem informasi yang canggih, ketersediaan data, adanya
sistem pengukuran dan staf yang memiliki kapabilitas tinggi.
2.
Implementasi PPBS membutuhkan biaya yang besar, karena PPBS membutuhkan
teknologi yang canggih.
3.
PPBS hanya bagus secara teori, namun peng implementasian nya cukup sulit.
4.
PPBS mengabaikan realitas politik dan realitas organisasi sebagai kumpulan
manusia yang kompleks.
5.
Memerlukan pengelola yang ahli dan memiliki kualitas tinggi.
6. Pengaplikasian PPBS
menghadapi masalah teknis. Hal ini terkait dengan sifat program atau kegiatan
yang lintas departemen, sehingga menyulitkan di dalam mengalokasikan biaya.
Sementara itu, sistem akuntansi dibuat berdasarkan departemen, bukan program.
E.
Konsepsi Pokok PPBS
Ada beberapa konsep daripada PPBS, yang meliputi beberapa hal. Antara lain:
1.
Tujuan Menjadi pengarah pada hasil yang akan diperoleh ataupun pelayanan dan
jasa-jasa yang akan diberikan.
2.
Alternatif Cara Menyajikan
pilihan dari serangkaian cara ataupun tindakan.
3.
Hasil Guna. Berkaitan dengan pengukuran atas tingkat keberhasilan
tindakan dalam rangka pencapaian tujuan
4.
Dimensi Waktu. Memperkiran
perspektif secara tahunan dalam mempertimbangkan akibat dari tuntutan yang diproyeksi
pada masa mendatang.
5.
Prioritas.
Berkaitan dengan penentuan atas tindakan yang diutamakan, akan diambil kriteria pilihan tertentu.
Berkaitan dengan penentuan atas tindakan yang diutamakan, akan diambil kriteria pilihan tertentu.
6.
Pengendalian atau Pengawasan. Pengendalian atau pengawasan ke tata laksanaan yang
terintegrasi berkaitan dengan sistem pelaporan dan aliran balik informasi.
7.
Daya guna. Berkaitan dengan pengukuran atas tingkat hasilnya
tindakan pencapaian tujuan, jika tujuan dan tindakan itu dapat dinyatakan dan
dinilai secara kuantitatif.
F.
Komponen Pokok PPBS
Selain konsepsi, di PPBS juga terdapat beberapa komponen pokok yang perlu
kita ketahui, antara lain:
1.
Analisis.
Merupakan komponen utama PPBS. Analisis ini begitu penting, karena tanpa adanya analisis terlebih dahulu maka perencanaan dan pelaksanaan akan dirasa akan sia-sia. Sebab yang terjadi nantinya akan bertolak belakang dengan yang diharapkan.
Merupakan komponen utama PPBS. Analisis ini begitu penting, karena tanpa adanya analisis terlebih dahulu maka perencanaan dan pelaksanaan akan dirasa akan sia-sia. Sebab yang terjadi nantinya akan bertolak belakang dengan yang diharapkan.
2.
Program.
Merupakan komponen dasar penyusunan program, menunjukkan penyatuan kegiatan dan sumber yang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu atau serangkaian tujuan tertentu.
Merupakan komponen dasar penyusunan program, menunjukkan penyatuan kegiatan dan sumber yang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu atau serangkaian tujuan tertentu.
3.
Struktur Program.
Merupakan suatu sistem untuk mengelompokkan kegiatan pemerintah dalam
tingkatan hubungan yang berorientasi pada tujuan tanpa memperhatikan lokasi
organisasi dari kegiatan itu.
4.
Bentuk Anggaran.
Dalam PPBS, penyajian anggaran adalah bentuk program yang didasarkan perhitungan untuk jangka beberapa tahun mendatang.
Dalam PPBS, penyajian anggaran adalah bentuk program yang didasarkan perhitungan untuk jangka beberapa tahun mendatang.
5.
Rencana Tindakan.
Dibagian ini, penterjemahan anggaran ke dalam bentuk program, di dalam artian siapa yang berbuat apa, bilamana, dimana dan dengan sumber apa saja. Setiap tujuan program perlu diselaraskan dengan tujuan organisasi.
Dibagian ini, penterjemahan anggaran ke dalam bentuk program, di dalam artian siapa yang berbuat apa, bilamana, dimana dan dengan sumber apa saja. Setiap tujuan program perlu diselaraskan dengan tujuan organisasi.
6.
Sistem Informasi.
Mekanisme feedback dapat diinterpretasi sebagai penyampaian informasi tentang akibat dari keputusan, sehingga dapat diambil tindakan setelah dilakukan evaluasi keputusan yang ada.
Mekanisme feedback dapat diinterpretasi sebagai penyampaian informasi tentang akibat dari keputusan, sehingga dapat diambil tindakan setelah dilakukan evaluasi keputusan yang ada.
Untuk memahami PPBS secara baik, maka perlu kita perhatikan sifat-sifat
esensial dari system ini. Esensi dari PPBS adalah sebagai berikut:
§ Memperinci secara
cermat dan menganalisis secara sistematik terhadap tujuan yang hendak dicapai.
§ Mencari
alternative-alternatif yang relevan, cara yang berbeda-beda untuk mencapai
tujuan.
§ Menggambarkan biaya
total dari setiap alternative, baik langsung ataupun tidak langsung, biaya yang
telah lewat ataupun biaya yang akan dating, baik biaya yang berupa uang maupun
biaya yang tidak berupa uang.
§ Memberikan gambaran
tentang efektifitas setiap alternative dan bagaimana alternative itu mencapai
tujuan.
§ Membandingkan dan
menganalisis alternative tersebut, yaitu mencari kombinasi yang memberikan
efektivitas yang paling besar dari suber yang ada dalam pencapaian tujuan .
G. Langkah-langkah utama dalam perencanaan, pemrograman dan sistem anggaran
a)
Identifikasi dan penghitungan tujuan dan sasaran organisasi.
b)
Menentukan total sistem secara rinci, termasuk lingkungan tujuan ‘, sumber
daya yang tersedia, program dan tujuan mereka, dll
c)
Perencanaan dan analisis. Ini melibatkan proses untuk terus mengembangkan,
membandingkan dan menganalisa program-program alternatif, sehingga berkembang
paket yang paling sesuai bagi organisasi.
d)
Pengembangan kinerja langkah yang tepat untuk program organisasi.
e)
Pemrograman dan: paket disepakati “program” lengkap dengan kebutuhan sumber
daya dan hasil yang diharapkan disajikan dalam bentuk “anggaran diprogram.”
f)
Pelaporan dan pengawasan; Perencanaan, Pemrograman dan penganggaran Sistem
memerlukan layanan informasi canggih yang mampu memantau proses membuat arah
mencapai tujuan organisasi. Kinerja, oleh karena itu, menekankan pencapaian dan
non-pencapaian tujuan yang diinginkan, bukan jumlah yang dibelanjakan yang
fokus dalam sistem penganggaran tradisional.
g)
Pengembangan setiap tahun dari program multi-tahun dan rencana keuangan.
H. Budgeting dan PPBS
Pelaksanaa suatu rencana dapat dimulai hanya setelah
yang berwenang member sutu otoritas operasional untuk bertindak. Suatu
kegiatan, adalah sesuatu yang mengkonsumir sumer daya dan atau waktu. Maka,
diperlukan suatu otoritas untuk memulai suatu aktivitas tertentu dalam janka
waktu tertentu. Sarana (instrument) yang paling banyak digunakan untuk
memberikan otoritas guna pemakaian sumber daya terentu didalam jangka waktu
tertentu adalah budgeting.
Budget dengan arti tersebut menjadi suatu bagian dari
legislasi, pada tingkat institusi maka secara hokum maupun peraturan suatu
budget tahunan haus disetujui oleh suatu dewan pengurus. Dalam kedua arti
diatas, budget menjai otoritas yang syah atas dasar mana semua pelaksanaan
memulai melaksanakan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan-tujuan dari
organisasi yang bersangkutan. Tahap-tahap terpenting dalam proses budget yaitu
:
a.
Identifikasi dari aktivitas-aktivitas yang harus dijalankan dalam jangka waktu
budget itu.
b.
Identifikasi dari sumber-sumber yang dinyatakan dalam orang, mesin, dan
material.
c.
Penetapan biaya-biaya dari sumber-sumber.
d.
Penyajian dari budget.
e.
Usaha memperoleh persetujuan dari pejabat-pejabat yang berwenang.
f.
Budgeting sebagai langkah pertama dalam pelaksanaan perencanaan.
Suatu rencana yang hendak dilaksanakan pertama harus diperoleh suatu otoritas oprasionil dalam bentuk budget. Dengan demikian, budgeting merupakan langkah pertama dalam pelaksanaan rencana. Suatu rencana dapat dilaksanakan sampai pada tingkat dimana aktivitas-aktivitas untuk menapai hasil dan tujuan sudah tercantum didalam seri budget-budget yang meliputi periode rencana itu. Hal ini telah dengan tegas dinyatakan bahwa budget adalah pelayan yang setia dari rencana.
Suatu rencana yang hendak dilaksanakan pertama harus diperoleh suatu otoritas oprasionil dalam bentuk budget. Dengan demikian, budgeting merupakan langkah pertama dalam pelaksanaan rencana. Suatu rencana dapat dilaksanakan sampai pada tingkat dimana aktivitas-aktivitas untuk menapai hasil dan tujuan sudah tercantum didalam seri budget-budget yang meliputi periode rencana itu. Hal ini telah dengan tegas dinyatakan bahwa budget adalah pelayan yang setia dari rencana.
I.
Manfaat
a.
Manfaat bagi Penulis
Secara wawasan penulis semakin bertambah dengan
pembuatan makalah ini, karena dengan mempelajari baik secara teoritis maupun
secara intelektual penulis secara tidak langsung.
b.
Manfaat bagi pembaca
Bagi pembaca
lebih mengetahui secara konkret dengan ada nya makalah ini, diharapkan pembaca
lebih antusias dengan berbagai masalah.
BAB IV
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dalam
pembentukan makalah ini, yang dapat kami simpulkan bahwa:
1.
PPBS
merupakan sistem.
2.
Memiliki
karakteristik,
3.
Memiliki
keunggulan,
4.
Memiliki
kelemahan,
5.
Memiliki
konsepsi,
6.
Memiliki
manfaat , yaitu diantaranya bahwa dalam penyusunan sebuah program yang telah
direncanakan sebelumnya dengan memperhatikan biaya, agar program yang
direncanakan lebih efektif dan efisien.
B.
SARAN
Diharapkan dengan adanya sistem PPBS
ini, program yang telah di rencanakan sebelumnya bisa dilaksanakan secara
efektif dan efisien dengna mempertimbangkan dana atau biaya untuk
merealisasikan program tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar