Minggu, 23 Februari 2014

UAS MANAJEMEN PESERTA DIDIK



UJIAN AKHIR SEMESTER
“Take Home Examination”
(diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Manajemen Peserta Didik)

Dosen Pengampuh:
1.      Dr. Siti Mulyati, M.Pd
2.      Dr. Eka Prihatin, M.Pd

Oleh:
Nama   : Syukron
NIM    : 1202658




JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2014
PERTANYAAN:
1.      Berikan beberapa pengertian tentang Manajemen Peserta Didik dari beberapa ahli dan kemudian berikan pula pendapat saudara tentang pengertian Manajemen Peserta Didik ! (20)
2.      Sebutkan kegiatan apa saja yang termasuk dalam Manajemen Peserta Didik, Jelaskan dan kemukakan contohnya ! (30)
3.      Bagaimana pandangan saudara tentang Manajemen Peserta Didik berdasarkan bidang garapan Administrasi Pendidikan, jelaskan  secara singkat dan jelas ! (25)
4.      Manajemen Peserta Didik merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi terhadap keberhasilan pendidikan, bagaimana menurut saudara Manajemen Peserta Didik untuk untuk masa yang akan datang, yaitu masa "cybertech" ?















JAWAB:
1.      Pengertian Manajemen Peserta Didik menurut para ahli adalah sebagai berikut:
a.       Menurut Knezevich, 1961 yang dimaksud manajemen peserta didik atau pupil personel administration adalah layanan yang memusatkan perhatian pada pengaturan, pengawasan, dan layanan siswa di kelas dan di luar kelas seperti: pengenalan, pendaftaran, layanan individuan seperti pengembangan keseluruhan kemampuan, minat, kebutuhan sampai ia matang di sekolah;
b.      Menurut Hendayat Soetopo dan Wasty Soemanto, 1982 bahwa Manajemen Peserta Didik adalah suatu penataaan atau pengaturan segala aktivitas yang berkaitan dengan peserta didik, yaitu mulai masuknya peserta didik sampai dengan keluarnya peserta didik tersebut dari suatu sekolah atau suatu lembaga.
c.       Definisi Syukron
Manajemen Peserta Didik menurut saya adalah suatu kegiatan menyeluruh yang harus dilakukan oleh seorang manajer mulai dari persiapan siswa sebelum masuk sekolah, masuk sekolah, hingga lulus maupun alumni dari sekolah itu sendiri. Tujuannya tak lain adalah untuk melayani antara kebutuhan siswa selama pembelajaran dengan penyediaan tenaga pendidik maupun layanan dan fasilitas pendukung lainnya. Agar pembelajaran disekolah dapat dilakukan secara optimal.

2.      Dalam pembahasan ini manajemen peserta didik, terdapat  beberapa kegiatan yaitu sebagai berikut :
§  Perencanaan terhadap peserta didik;
§  Pembinaan peserta didik;
§  Evaluasi peserta didik;
§  Mutasi peserta didik.








Adapun penjelasan dan Contohnya adalah sebagai berikut:
a.      Perencanaan Peserta Didik
Perencanaan terhadap peserta didik menyangkut perencanaan penerimaan siswa baru, kelulusan, jumlah putus sekolah dan kepindahan. Khusus mengenai perencanaan peserta didik akan langsung berhubungan dengan kegiatan penerimaan dan proses pencatatan atau dokumentasi data pribadi siswa, yang kemudian tidak dapat dilepaskan kaitannya dengan pencatatan atau dokumentasi data hasil belajar dan aspek-aspek lain yang diperlukan dalam kegiatan kurikuler dan ko-kurikuler.
Langkah yang pertama yaitu perencanaan terhadap peserta didik, yang meliputi kegiatan;
§  Analisis kebutuhan peserta didik;
Menurut saya bahwa dalam perencanaan peserta didik, maka langkah awal yang harus dilakukan seorang Manajer adalah menganalisis kebutuhan peserta didik itu sendiri. Dalam menganalisis kebutuhan peserta didik, yang harus dilakukan oleh seorang Manajer yaitu merencanakan jumlah calon peserta didik yang akan diterima, maupun menyusun program  kegiatan kesiswaan. Dalam merencanakan jumlah peserta didik, tentunya akan berkaitan langsung dengan penyediaan fasilitas maupun dari tenga pendidik itu sendiri. (daya tampung kelas, rasio guru dengan murid).

§  Rekruitmen peserta didik;
Rekruitmen peserta didik menurut saya yaitu proses pencarian, menentukan peserta didik yang nantinya akan menjadi peserta didik di lembaga sekolah yang bersangkutan. Dalam mencari peserta didik, seorang Manajer dapat melakukannya dengan membentuk Kepanitiaan Penerimaan Peserta Didik, maupun Pembuatan dan pemasangan Pengumuman. Hal ini dilakukan agar informasi yang hendak disampaikan sekolah melalui kepanitiaan penerimaan peserta didik dapat diketahui oleh calon  peserta didik secara jelas dan detail.
§  Seleksi peserta didik;
Menurut saya, seleksi peserta didik merupakan suatu kegiatan pemilihan calon peserta didik untuk menentukan diterima atau tidaknya calon peserta didik menjadi peserta didik di lembaga pendidikan berdasarkan ketentuan yang berlaku. Adapun selesi dapat berupa Ujian, Kemampuan Bakat, maupun berdasar pada Nilai UN.
§  Orientasi;
Orientasi merupakan kegiatan mengenalkan situasi dan kondisi lembaga pendidikan tempat peserta didik menempuh pendidikan. Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan fisik sekolah dan lingkungan sosial sekolah. Tujuan dengan orientasi tersebut adalah agar siswa mengerti dan mentaati peraturan yang berlaku di sekolah, peserta didik dapat aktif dalam kegiatan yang diselenggarakan sekolah, dan siap menghadapi lingkungan baru secara fisik, mental dan emosional

§  Penempatan peserta didik;
Menurut saya, kegiatan ini penempatan peserta didik dalam kelas merupakan suatu upaya untuk mengelompokkan peserta didik dengan mengidentifikasi peserta didik itu sendiri, baik dari kemampuan, minat maupun bakatnya.

§  Pencatatan dan pelaporan.
Pencatatan dan Pelaporan Peserta Didik menurut saya adalah kegiatan pendataan dan penyampaian informasi dari aktivitas peserta didik disekolah. Adapun bentuk pencatatan dan pelaporan peserta didik dapat berupa buku induk siswa, buku klapper, daftar presensi, dan juga daftar catatan pribadi.

b.      Pembinaan Peserta Didik
Pembinaan yang berkaitan dengan peserta didik disini adalah usaha untuk mengoptimalkan kemampuan perserta didik baik akademik maupun non-akademik peserta didik dengan diberikannya layanan-layanan khusus yang disediakan sekolah. Adapun layanan-layanan khusus yang menunjang manajemen peserta didik meliputi:
§  Layanan bimbingan dan konseling
Layanan BK merupakan proses pemberian bantuan terhadap siswa agar perkembangannya optimal sehingga anak didik bisa mengarahkan dirinya dalam bertindak dan bersikap sesuai dengan tuntutan dan situasi lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat.
Menurut saya, fungsi dari adanya layanan BK ini adalah untuk menjadikan siswa sebagai pribadi yang mampu mengenali diri sebagai seorang pelajar juga dapat menyelesaikan masalah secara mandiri.


§  Layanan Perpustakaan
Menurut saya, layanan perpustakaan merupakan penyediaan sarana dan prasarana bagi peserta didik untuk memperkaya dan memperluas cakrawala pengetahuan, meningkatkan ketrampilan maupun keguanaan lainnya.

§  Layanan kantin
Kantin diperlukan di tiap sekolah agar kebutuhan anak terhadap makanan yang bersih, bergizi dan higienis bagi anak sehingga kesehatan anak terjamin selama di sekolah. Guru bisa mengontrol dan berkonsultasi dengan pengelola kantin dalam menyediakan makanan yang sehat dan bergizi. Peranan lain dengan adanya kantin di dalam sekolah anak didik tidak berkeliaran mencari makanan dan tidak harus keluar dari lingkungan sekolah.

§  Layanan kesehatan
Layanan kesehatan di sekolah biasanya dibentuk dalam sebuah wadah yang bernama Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Sasaran utama UKS untuk meningkatkan atau membina kesehatan siswa dan lingkungan hidupnya.

§  Layanan transportasi
Sarana transport bagi peserta didik sebagai penunjang untuk kelancaran proses belajar mengajar, biasanya layanan transport diperlukan bagi peserta didik di tingkat prasekolah dan pendidikan dasar. Penyelenggaraan transportasi sebaiknya dilaksanakan oleh sekolah yang bersangkutan atau pihak swasta.

§  Layanan asrama
Bagi siswa layanan asrama sangat berguna untuk mereka yang jauh dari keluarga sehingga membutuhkan tempat tinggal yang nyaman untuk mereka beristirahat. Biasanya yang mengadakan layanan asrama di tingkat sekolah menengah dan perguruan tinggi.





c.       Evaluasi Kegiatan Peserta Didik
Menurut Wand dan Brown (dalam Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, 2002;57), evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu. Evaluasi hasil belajar peserta didik berarti kegiatan menilai proses dan hasil belajar siswa baik yang berupa kegiatan kurikuler, ko-kurikuler, maupun ekstrakurikuler. Penilaian hasil belajar bertujuan untuk melihat kemajuan belajar peserta didik dalam hal penguasaan materi pengajaran yang telah dipelajarinya sesuai dengan tujuan tujuan yang telah ditetapkan. Pasaribu dan Simanjuntak (dalam Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, 2002;58), menyatakan bahwa :
1)      Tujuan umum dari evaluasi peserta didik adalah :
·         Mengumpulkan data-data yang membuktikan taraf kemajuan peserta didik dalam mencapai tujuan yang diharapkan;
·         Memungkinkan pendidik/guru menilai aktifitas/pengalaman yang didapat
·         Menilai metode mengajar yang digunakan

2)      Tujuan khusus dari evaluasi peserta didik adalah :
·         Merangsang kegiatan peserta didik
·         Menemukan sebab-sebab kemajuan atau kegagalan belajar peserta didik
·         Memberikan bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan, perkembangan dan bakat siswa yang bersangkutan
·         Untuk memperbaiki mutu pembelajaran/cara belajar dan metode mengajar

Berdasarkan tujuan penilaian hasil belajar tersebut, ada beberapa fungsi penilaian yang dapat dikemukakan antara lain:
a.       Fungsi selektif
Dengan mengadakan evaluasi, guru mempunyai cara untuk mengadakan seleksi atau penilaian terhadap peserta didiknya. Evaluasi dalam hal ini bertujuan untuk : memilih peserta didik yang dapat diterima di sekolah tertentu, memilih peserta didik yang dapat naik kelas atau tingkat berikutnya, memeilih siswa yang seharusnya mendapat beasiswa, memilih siswa yang sudah berhak meninggalkan sekolah, dan sebagainya.



b.      Fungsi diagnostik
Apabila alat yang digunakan dalam evaluasi cukup memenuhi persyaratan, dengan melihat hasilnya guru akan dapat mengetahui kelemahan peserta didik, sehingga lebih mudah untuk mencari cara mengatasinya.
c.       Fungsi penempatan
Pendekatan yang lebih bersifat melayani perbedaan kemampuan peserta didik adalah pengajaran secara kelompok. Untuk dapat menentukan dengan pasti di kelompok mana seorang peserta didik harus ditempatkan.
d.      Fungsi pengukur keberhasilan program
Eavaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauhmana sustu program berhasil diterapkan.

Secara garis besar ada dua macam alat evaluasi, yaitu tes dan non tes, Dalam penggunaan alat evaluasi yang berupa tes, hendaknya guru membiasakan diri tidak hanya menggunakan tes obyektif saja tetapi juga diimbangi dengan tes uraian. Tes adalah penilaian yang komprehensif terhadap seorang individu atau keseluruhan usaha evaluasi program.
Dalam suatu kelas, tes mempunyai fungsi ganda, yaitu untuk mengukur keberhasilan peserta didik dan untuk mengukur keberhasilan program pengajaran. Ditinjau dari segi kegunaan untuk mengukur keberhasilan peserta didik, ada tiga jenis tes, yaitu :
a.       Tes diagnostik
Tes diagnostik adalah tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan peserta didik sehingga berdasarkan kelemahan tersebut dapat dilakukan pemberian perlakuan yang tepat. Kedudukan diagnosis adalah dalam menemukan letak kesulitan belajar peserta didik dan menentukan kemungkinan cara mengatasinya dengan memperhitungkan faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar.
b.      Tes formatif
 Tes formatif atau evaluasi formatif dimaksudkan untuk mengetahui sejauhmana peserta didik telah terbentuk setelah mengikuti suatu program tertentu. Jenis penilaian ini juga berfungsi untuk memperbaiki proses belajar mengajar.
c.       Tes sumatif
Tes sumatif atau evaluasi sumatif dilaksanakan setelah berakhir pemberian sekelompok program atau pokok bahasan. Jenis penilaian ini berfungsi untuk menentukan angka kemajuan hasil belajar peserta didik.

Hasil evaluasi terhadap peserta didik tersebut selanjutnya ditindaklanjuti dengan memberikan umpan balik. Ada dua kegiatan dalam menindaklanjuti hasil penilaian
peserta didik, antara lain :
1.      Program remedial
2.      Pengayaan dan pengukuhan
3.      Percepatan


d.      Mutasi Peserta Didik
Secara garis besar mutasi peserta didik diartikan sebagai proses perpindahan peserta didik dari sekolah satu ke sekolah yang lain atau perpindahan peserta didik yang berada dalam sekolah. Oleh karena itu, ada dua jenis mutasi peserta didik, yaitu :
1.      Mutasi Ekstern
Mutasi Ekstern adalah perpindahan peserta didik dari satu sekolah ke sekolah yang lain. Perpindahan ini hendaknya menguntungksn kedua belah pihak, artinya perpindahan tersebut harus dikaitkan dengan kondisi sekolah yang bersangkutan, kondisi peserta didik, dan latar belakang orang tuanya, serta sekolah yang akan ditempati. Adapun tujuan mutasi ekstern adalah :
a.       Mutasi didasarkan pada kepentingan peserta didik untuk dapat mengikuti pendidikan di sekolah sesuai dengan keadaan dan kemampuan peserta didik serta lingkungan yang mempengaruhinya.
b.      Memberikan perlindungan kepada sekolah tertentu untuk dapat tumbuh dan berkembang secara wajar sesuai dengan keadaan, kemampuan sekolah serta lingkungan yang mempengaruhinya.










2.      Mutasi Intern
Mutasi intern adalah perpindahan peserta didik dalam suatu sekolah. Dalam hal ini akan dibahas khhsus mengenai kenaikan kelas. Maksud kenaikan kelas adalah peserta didik yang telah dapat menyelesaikan program pendidikan selama satu tahun, apabila telah memenuhi persyaratan untuk dinaikkan, maka kepadanya berhak untuk naik kelas berikutnya. Seorang peserta didik dinyatakan naik kelas apabila telah memenuhi persyaratan :
a.       Tidak terdapat nilai mati
b.      Program pendidikan umum rata-rata nilai sekurang-kurangnya 6,0. Boleh ada 2 nilai yang kurang dari 6,0 asal bukan pendidikan agama dan pendidikan pancasila dan kewrganegaraan.
c.       Program pendidikan akademis rata-rata nilai sekurang-kurangnya 6,0. Boleh ada 2 nilai yang kurang dari 6,0 asal bukan bahasa Indonesia.
d.      Program pendidikan keterampilan rata-rata nilai sekurang-kurangnya 6,0 dan boleh ada 1 nilai yang kurang dari 6,0.


3.      Pandangan mengenai Manajemen Peserta Didik berdasarkan bidang garapan Administrasi Pendidikan.
Menurut saya, Manajemen Peserta Didik merupakan bagian dari Administrasi Pendidikan, dimana terdapat dua inti kegiatan dalam Administrasi Pendidikan yaitu Pembuatan Kebijakan dan Pelaksana Kebijakan. Dalam hal ini, Manajemen Peserta Didik merupakan Pelaksana dari Kebijakan itu sendiri.  Dimana seorang Manajer pendidikan (Kepala Sekolah dan Wakasek Kesiswaan) harus mampu menjalankan kebijakan yang telah dibuat. Kebijakan ini berkaitan erat dengan aturan, tatacara atau prosedur dalam melakukan manajemen peserta didik.







4.      Pengaruh Manajemen Peserta Didik terhadap keberhasilan Pendidikan.
Benar, menurut saya keberhasilan dari pendidikan itu tergantung pada kegiatan manajemen peserta didik itu sendiri. Dimana seorang Manajer atau Kepala Sekolah maupun Wakasek Kesiswaan bertanggung jawab untuk Menganalisis kebutuhan calon peserta didik disekolah tersebut, proses Perekruitmen dan Penyeleksian calon peserta didik harus ketat, kegiatan Orientasi secara detail mengenai kondisi lingkungan sekolah baik fisik maupun non-fisik, Penempatan peserta didik yang berdasar pada kemampuan intelektual, minat dan bakat, selanjutnya Pemberian layanan yang optimal pada peserta didik dengan menyediakan layanan bk, perpustakaan, kantin maupun lainnya. Dilakukannya Pengembangan peserta didik dalam kegiatan ekstra sekolah. Pembinaan dan pengembangan peserta didik akan berguna bagi para lulusan untuk melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi. Pengintegrasian antara sekolah dengan alumni agar tercipta hubungan yang harmonis diantara mereka.
            Dari banyaknya kegiatan manajemen peserta didik diatas, telah disampaikan bahwasannya manajemen peserta didik itu mengatur atau mengolah peserta didik sebelum masuk sekolah, menjalani sekolah, lulus sekolah hingga menciptakan hubungan antara sekolah dengan lulusannya, tak lain tujuannya agar peserta didik lebih berkualitas yang pada gilirannya akan meningkatkan kualitas pendidikan.
            Dalam menghadapi masa cybertech ini, maka kegiatan Manajemen Peserta didik harus mengantisipasinya dengan melakukan pengembangan kurikulum yang berbasis teknologi, dimana dalam melakukan pengajaran harus berlandaskan pada teknologi yang sedang berkembang.











DAFTAR PUSTAKA

Dian, Elian . (2012). Manajemen Peserta Didik. [Online]. Tersedia: http://eliadian.blogspot.com/2012/10/makalah-manajemen-peserta-didik_10.html [12 Januari 2014].
Radno Harsanto.2007. Pengelolaan Kelas yang Dinamis. Yogyakarta : Kanisius. Maman
Rahman.1998. Manajemen Kelas. Jakarta : Depdikbud.
Meilina Bustari. 2005. Manajemen Peserta Didik. Yogyakarta : FIP UNY.
Tim Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan .(2010). Pengelolaan Pendidikan. Bandung: Jurusan Administrasi Pendidikan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar