BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemimpin merupakan
salah satu elemen terpenting yang tak akan pernah hilang dari kehidupan sosial
manusia. Dia muncul karena adanya berbagai perbedaan dalam kehidupan manuisa
yang heterogen, yang kemudian butuh untuk disatukan diselaraskan dan diarahkan
agar perbedaan-perbedaan itu tidak melahirkan konflik. Pada dasarnya pemimpin
ada untuk itu. Dia bagai “orang terpilih” karena semua pihakyang berbeda
pendapat setuju untuk menjadikannya penengah. Oleh sebab itu kebanyakan
pemimpin sejati yang kita kenal adalah orang yang memiliki kelebihan-kelebihan dibanding
manusia kebanyakan. Ini sangat wajar dan memang seharusnya begitu, karena tak
mungkin ia akan disepakati menjadi pemimpin kalau ia tak punya hal-hal yang
membuat orang lain “mengalah” kepadanya .Namun yang perlu dipahami adalah,
walaupun semua pemimpin memiliki tujuan dasar yang sama, mereka tetaplah
individu yang berbeda maka bukanlah sesuatu yang aneh jika cara mereka memimpin
juga berbeda,inilah yang kita kenal dengan Kepemimpinan.
Berdasarkan asumsi
tersebut maka dapat dipahami jika ada
seribu pemimpin sejak peradaban manusia dimulai maka akan ada seribu gaya
kepemimpinan yang juga ikut terbentuk. Walaupun begitu, para peneliti telah
mengelompokkan beragam kepemimpinan tersebut ke dalam beberapa kelompok
berdasarkan sifat maupun ciri umumnya, sehingga lebih mudah bagi kita untuk mempelajarinya.
Di antara jenis Kepemimpinan itu adalah kepemimpinan transaksional dan
transformasional. Kedua jenis kepemimpinan ini pertama kali diungkapkan oleh
Burn pada tahun 1978 dalam konteks politik, yang kemudian dikembangkan oleh
Bass:1985 serta Berry dan Houston:1993 yang membawanya dalam konteks
organisasional.
KepemimpinanTransaksional
dan Transformasional sering disebutkan secara berdampingan satu dengan yang
lainnya ini karena pada dasarnya keduanya memilki perspektif yang sama dalam
hal seorang pemimpin harus memberikan “sesuatu” agar anggota bergerak menuju
tujuan organisasi, yang membedakan keduanya adalah apa “sesuatu” yang diberikan
tersebut. Lebih jelasnya akan dijelaskan padabagian berikutnya dari tulisan
ini.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan Kepemimpinan
Transaksional?
2. Apa yang dimaksud dengan Kepemimpinan
Transformasional?
3. Apa perbedaan antara Kepemimpinan
Transaksional dengan Kepemimpinan Transformasional?
4. Bagaimana gaya pembuatan keputusan
antara Kepemimpinan Transaksional dengan Kepemimpinan Transformasional?
C. TUJUAN MAKALAH
1. Untuk mengetahui Kepemimpinan
Transaksional.
2. Untuk mengetahui Kepemimpinan Transformasional
3. Untuk mengetahui perbedaan antara
Kepemimpinan Transaksional dengan Kepemimpinan Transformasional.
4. Untuk menganalisis gaya pembuatan
keputusan antara Kepemimpinan Transaksional dengan Kepemimpinan
Transformasional.
D. BATASAN MASALAH
Masalah yang dibahas
dalam makalah ini adalah untuk mengetahui Gaya Pembuat Keputusan antara
Kepemimpinan Transaksional dengan Kepemimpinan Transformasional.
BAB
II
LANDASAN
TEORI
A.
Kepemimpinan
Transaksional
a. Pengertian
Model
kepemimpinan yang terjadi ketika pola relasi antara pemimpin dengan konstituen,
maupun antara pemimpin dengan elit politiklainnya dilandasi oleh semangat
pertukaran kepentingan ekonomi ataupolitik untuk memelihara atau melanjutkan
status quo (Burns 1978).
Menurut
Bycio dkk. (1995) serta Koh dkk. (1995), Kepemimpinan transaksional adalah gaya
kepemimpinan di mana seorang pemimpinmenfokuskan perhatiannya pada transaksi
interpersonal antarapemimpin dengan karyawan yang melibatkan hubungan
pertukaran.Pertukaran tersebut didasarkan pada kesepakatan mengenai
klasifikasisasaran, standar kerja, penugasan kerja, dan penghargaan.
Dari
pengertian tersebut secara sederhana Kepemimpinan Transaksional dapat diartikan
sebagai cara yang digunakan seorangpemimpin dalam menggerakkan anggotanya
dengan menawarkanimbalan/akibat terhadap setiap kontribusi yang diberikan
olehanggota kepada organisasi.
b. Karakteristik Kepemimpinan Transaksional
§ Pengadaan Imbalan, pemimpin menggunakan
serangkaian imbalan untuk memotivasi para anggota, Imbalannya berupa kebutuhan
tingkat fisiologis (maslow).
§ Eksepsi/pengecualian, dimana pemimpin
akan memberi tindakan koreksi atau pembatalan imbalan atau sanksi apabila
anggota gagalmencapai sasaran prestasi yang ditetapkan
c. Karakteristik Pemimpin Transaksionalis
§ Mengetahui keinginan bawahan
§ Terampil Memberikan imbalan atau janji
yang tepat
§ Responsif terhadap kepentingan bawahan
d. Kondisi yang dianggap pas dalam
menerapkan KepemimpinanTransaksional
1. Internal
§ Struktur Organisasi (mekanistik,
peraturan, prosedur jelas,sentralisasi tinggi)
§ Teknologi Organisasi (teknologi proses,
kontinue, mass-production)
§ Sumber kekuasan & pola hubungan
anggota organisasi (sumber kekuasaaan di dalam struktur, hubungan formal)
§ Tipe kelompok kerja(kerja tim, sifat
pekerjaan umumnya engineering/teknis)
2. Eksternal
§ Struktur lingkungan luar(baik, norma
kuat, status quo)
§ Kondisi perubahan (lambat, tidakstabil,
ketidakpastian rendah)
§ Kondisi pasar( stabil)
§ Pola hubungan kepemimpinan
(orangtua/pimpinan sebagai:pengawas, pengontrol, tidak ada hubungan emosional yang
kental)
B. Kepemimpinan Transformasional
a. Pengertian
Keller
(1992) mengemukakan bahwa Kepemimpinan Transformational adalah sebuah gaya
kepemimpinan yangmengutamakan pemenuhan terhadap tingkatan tertinggi
darihirarki maslow yakni kebutuhan akan harga diri dan aktualisasi diri.
Kepemimpinan
transformasional inilah yang sungguh-sungguhdiartikan sebagai kepemimpinan yang
sejati karena kepemimpinanini sungguh bekerja menuju sasaran pada tindakan
mengarahkan organisasi kepada suatu tujuan yang tidak pernah diraihsebelumnya.
Para pemimpin secara riil harus mampu mengarahkanorganisasi menuju arah baru (Locke,
1997).
Kepemimpinan
ini juga didefinisikan sebagai kepemimpinan yangmembutuhkan tindakan memotivasi
para bawahan agar bersediabekerja demi sasaran-sasaran "tingkat
tinggi" yang dianggapmelampaui kepentingan pribadinya pada saat itu (Bass,
1985;Burns, 1978; Tichy dan Devanna, 1986, seperti dikutip olehLocke, 1997).
Sarros
dan Butchatsky (1996), bahwa model kepemimpinantransformasional merupakan konsep
kepemimpinan yang terbaik dalam menguraikan karakteristik pemimpin sehingga
para pemimpinkita lebih berkerakyatan dan berkeadilan sosial.-Secara sederhana
dapat dipahami bahwa Kepemimpinan Transformasional adalah kepemimpinan yang
membawa organisasipada sebuah tujuan baru yang lebih besar dan belum
pernahdicapai sebelumnya dengan memberikan kekuatan mental dankeyakinan kepada
para anggota agar mereka bergerak secara sungguh-sungguh menuju tujuan bersama
tersebut dengan mengesampingkan kepentingan/keadaan personalnya.
b. Karakteristik Kepemimpinan
Transformasional
§ Adanya pemberian wawasan serta
penyadaran akan misi,membangkitkan kebanggaan, serta menumbuhkan sikap hormat
dankepercayaan pada para bawahannya (Idealized Influence -Charisma)
§ Adanya proses menumbuhkan ekspektasi
yang tinggi melaluipemanfaatan simbol-simbol untuk memfokuskan usaha
danmengkomunikasikan tujuan-tujuan penting dengan cara yangsederhana
(Inspirational Motivation),
§ Adanya usaha meningkatkan intelegensia,
rasionalitas, danpemecahan masalah secara seksama (Intellectual Stimulation),
§ Pemimpin memberikan perhatian, membina,
membimbing, danmelatih setiap orang secara khusus dan pribadi
(IndividualizedConsideration).
c. Karakteristik Pemimpin
Transformasionalis
§ Kharismatik
§ Inspiratif dan motivatif;
§ Percaya diri;
§ Mampu berkomunikasi dengan baik;
§ Visioner;
§ Memiliki idealisme yang tinggi.
d. Dimensi Kepemimpinan Transformasional
Selanjutnya,
menurut Bass (1985;1998, dalam Tschannen-Moran, 2003) untuk dapat menghasilkan produktivitas,
kepemimpinan transformasional telah didefinisikan sebagai “Fours I’s” individualized influence, inspirational
motivation, intellectual stimulation, dan individualized consideration.
Adapun dimensi-dimensi kepemimpinan transformasional, sebagai berikut:
1. “Individualized influence melalui
model-model aturan bagi pengikut, yang mana pengikut mengidentifikasi dan ingin
melakukan Melebihi model tersebut. Pemimpin-pemimpin menunjukkan standar tinggi
dari tingkah laku moral dan etika, serta menggunakan kemampuan untuk
menggerakkan individu maupun kelompok terhadap pencapaian misi mereka dan bukan
untuk nilai perorangan.
2. Inspirational motivation, pemimpin
memberikan arti dan tantangan bagi pengikut dengan maksud menaikkan semangat
dan harapan, menyebarkan visi, komitmen pada tujuan dan dukungan tim.
Kepemimpinan transformasional secara jelas mengkomunikasikan harapan-harapan,
yang diinginkan pengikut tercapai”. (Bass dan Avolio, 1994, dalam
Tschannen-Moran, 2003).
3. “Dalam memperkuat intellectual stimulation,
pemimpin transformasional menciptakan ransangan dan berpikir inovatif bagi
pengikut melalui asumsi-asumsi pertanyaan, merancang kembali masalah,
menggunakan pendekatan pada situasi lampau melalui cara yang baru.
4. Untuk individualized consideration melalui
pemberian bantuan sebagai pemimpin, memberikan pelayanan sebagai mentor,
memeriksa kebutuhan individu untuk perkembangan dan peningkatan keberhasilan”.
(Avolio, 1994, dalam Tschannen-Moran, 2003)
e. Kondisi yang dianggap pas dalam
menerapkan KepemimpinanTransaksional
1. Eksternal
§ Struktur
lingkungan luar (ada tekanan terhadap situasi, ketidakpuasan masyarakat )
§ Kondisi perubahan (berubah cepat, bergejolak,
ketidakpastian)
§ Kondisi pasar (sering terjadi perubahan dan tak stabil)
§ Pola hubungan kepemimpinan (pemimpin sebagai orang tua
yangmembimbing ke pencapaian tujuan, hubungan emosional dengananggota kental dan dekat)
2.
Internal
§ Struktur Organisasi (organik, prosedur adaptif, otoritas
tidak jelas,desentralisasi)
§ Teknologi Organisasi (teknologi batch/satu kali
pengerjaan)
§ Sumber kekuasan & pola hubungan anggota organisasi
(sumberkekuasaan
penguasaan informasi, hubungan informal)
§ Tipe kelompok kerja (kerja tim-variatif, sifat pekerjaan
umumnyayang
memerlukan kreativitas tinggi, craft:keahlian, heuristic:tidakterstruktur,
manajemen atas dan menengah)
BAB
III
PEMBAHASAN
ANALISIS GAYA PEMBUATAN KEPUTUSAN
DAN CONTOH KASUS
A.
ANALISIS GAYA TRANSAKSIONAL
a.
Anlisis Gaya Pembuat Keputusan pada Kepemimpinan
Transaksional
Gaya
Kepemimpinan Transaksional dalam pembuatan keputusan dilakukan secara otoritas
karena pemimpin lebih menentukan gaya apa yang dikerjakan oleh pegawai agar
mereka dapat mencapai tujuan mereka sendiri, yaitu untuk mendapatkan imbalan
yang sebanyak-banyaknya. Dengan memberikan
imbalan kepada pegawai yang memiliki kinerja baik, maka pegawai akan
termotivasi untuk terus meningkatkan kinerja mereka.
Gaya
kepemimpinan transaksional ini lebih menekankan kepada individu daripada
kepentingan organisasi. Karena asumsi dengan mementingkan kepentingan individu,
dalam hal ini para pegawainya, maka akan berdampak baik bagi organisasinya.
Adapun bentuk penghargaan bagi pegawai yang mempunyai kinerja bagus akan
diberikan imbalan, sedangkan bagi individu yang kinerjanya kurang bagus maka
dia akan diberikan hukuman.
b. Kelebihan dan kekurangan
1. Kelebihan
§ Dapat memotivasi secara individu;
§ Memingkatkan kinerja pagawai secara
individu.
2. Kekurangan
§ Munculnya persaingan dalam individu.
c. Illustrasi dan Contoh Kasus
Seorang
walikota dari sebuah kota terkotor di dunia yang letaknya berada di salah satu
Negara Amerika Latin, berhasil mengubah negaranya menjadi negara terbersih di
dunia dengan melarang pembelian sayur kecuali dengan menukarnya dengan sampah.
Jadi masyarakat akan diberikan sayur yang merupakan salah satu makanan pokok
mereka hanya dengan mereka membawa sampah ketempat pembuangan yang telah
ditentukan pemerintah, disana masyarakat kemudian dapat menukar sampah tersebut
dengan sayur.
Analisis:
“Seorang
walikota dalam mengatasi sampah, berinisiatif untuk dengan malarang warganya
untuk membeli sayur dengan uang, kecuali dengan menukarnya sampah”. Dalam
permasalahan ini, seorang Pemimpin menggunakan model atau gaya kepemimpinan
transaksional. Dimana dalam memotivasi
individunya, Walikota tersebut akan memberikan imbalan yaitu sayuran pada warganya.
B.
GAYA TRANSFORMASIONAL
a.
Gaya Pembuatan Keputusan
Gaya
kepemimpinan tranformasional dalam pengambilan keputusan lebih cenderung
diputuskan secara bersama, karena pemimpin disini mengkoordinasi dan memberi
arahan kepada kelompok yang tergabung dalam wadah tertentu untuk mencapai
tujuan-tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Mengapa kepemimpinan ini lebih
cenderung kedalam organisasinya ? karena kepemimpinan disini menggiring sumber
daya manusia yang dipimpin kearah pembinaan dan pengembangan organisasi,
pengembangan visi dan misi secara bersama. Kepemimpinan ini mendorong
pengikutnya untuk lebih menyadari pentingnya suatu hasil pekerjaan untuk lebih
mendahulukan kepentingan organisasi tersebut dari pada kepentingan individu.
b. Ilustrasi dan Contoh Kasus
Kepemimpinan ini sering muncul pada
situasi-situasi yang monoton dan atau
terpuruk pada sebuah organisasi. Dimana organisasi menghadapi sebuah kondisi
yang “luar biasa”. Ilustrasi yang paling mudah dipahami menurut kami
adalah saat seorang pelatih tim sepak bola misalnya, yang akan berhadapan
dengan tim yang selama ini dianggap sebagai “raksasa” maka pelatih akan memberi motivasi dan sistem latihan baru untuk meningkatkan
kepercayaan diri dan kekuatan mental dari timnya. Adapun
contoh pemimpin transformasional sangatlah banyak dan yang paling tinggi di antara
mereka semua adalah Rasulullah Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam.
Analisis :
Jadi dalam sebuah tim sepak bola, tidak
lagi masalah pribadi namun menjadi masalah kelompok. Sehingga dalam mencapai
tujuan kelompok yaitu kemenangan dalam ajang sepak bola, maka perlu motivasi
untuk meningkatkan performa kelompok walaupun lawan yang dihadapi merupakan
lawan yang berbahaya. Dalam hal ini yang berperan sebagai pemimpin
Transformasional yaitu Pelatih Sepak Bola.
BAB
IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
a. Kepemimpinan Transaksional dapat
diartikan sebagai cara yang digunakan seorang pemimpin dalam menggerakkan
anggotanya dengan menawarkan imbalan/akibat terhadap setiap kontribusi yang diberikan
oleh anggota kepada organisasi.
b. Kepemimpinan Transformasional adalah
kepemimpinan yang membawa organisasi pada sebuah tujuan baru yang lebih besar dan
belum pernah dicapai sebelumnya dengan memberikan kekuatan mental dan keyakinan
kepada para anggota agar mereka bergerak secara sungguh-sungguh menuju tujuan
bersama tersebut dengan mengesampingkan kepentingan/keadaan personalnya.
c. Keduanya memiliki kesamaan dalam hal
perlunya memberikan “sesuatu”kepada anggota agar mereka bergerak sesuai tujuan
organisasi, selain ituada juga tiga perbedaan antara jenis kepemimpinan ini,
yakni :
§ Transaksional memberi imbalan berupa kebutuhan
fisiologis bagipara anggotanya sedangkan transformasional memberi inspirasidan
motivasi untuk mendapatkan self esteem/harga diri danaktualisasi diri.
§ Dalam hal kepentingan yang didahulukan,
kepemimpinantransaksional mementingkan kepentingan pribadi anggota untukditukar
dengan imbalan agar ia mau bekerja demi kepentinganbersama sedangkan transformasional
mementingkankepentingan bersama dengan menjelaskan betapa pentingnya tersebut
sehingga anggota rela mengesampingkan kepentinganpribadinya.iii.Dalam hal
situasi internal dan eksternal organisasi, transaksional biasanya dipakai dalam
situasi yang stabil dan dalam hal-halteknis yang telah baku prosedurnya
sedangkan Transformasionaldipakai dalam keadaan tak stabil dan atau terpuruk
serta dalamhal-hal yang bersifat strategis dan tak baku.
d. Kepemimpinan transaksional lebih
menekankan pada individu, sedangkan kepemimpinan transformal lebih menekankan
pada kepentingan oraganisasi dan mengesampingkan kepentingan pribadi.
DAFTAR PUSTAKA
Innurma.
(2013). Kepemimpinan transaksional dan transformasional. [Online].
Tersedia: http://innurma.blogspot.com/2013/01/kepemimpinan-transaksional-dan.html [11
Nopember 2013].
Eka,
Fadilla. (2013). Kepemimpinan
Transaksional dan Transformasional. [Online]. Tersedia http://fadillaweka.blogspot.com/2013/01/kepemimpinan-transformasional-dan.html
[11 Nopember 2013].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar