UJIAN AKHIR SEMESTER
“Take Home Examination”
“Take Home Examination”
(diajukan untuk memenuhi salah satu tugas akhir mata kuliah
Pembuatan Keputusan)
Dosen Pengampuh:
1.
Dr. H. Aceng M. Mirfani, M.Pd
2.
Suryadi, M.Pd
Disusun Oleh:
Nama : Syukron
NIM : 1202658
JURUSAN ADMINISTRASI
PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2014
SOAL:
Saat
ini kondisi organisasi Dinas Pendidikan Kota Bandung, belum memiliki Kepala
Dinas Defenitif, dapat dianalogikan “hidup enggan, matipun tak mau”. Bagaimana
Anda sebagi seorang Decision Maker dapat merancang bangun organisasi Dinas
Pendidikan Kota Bandung, supaya roda organisasi Dinas Pendidikan Kota Bandung
dapat berjalan kearah yang lebih baik.
1.
Jika organisasi Dinas Pendidikan Kota Bandung sebagai subordinat
Pemda Kota Bandung, Apa yang menjadi misi utamanya? Unsur-unsur organisasi apa
saja yang harus ada dalam struktur organisasi? Dan bagaimana bentuk bangunan
struktur organisasinya?
2.
Untuk mengisi dan menghidupkan bangunan struktur organisasi
tersebut, tentunya membutuhkan orang yang kapabel dan kredibel. Model keputusan
apa yang dibutuhkan untuk menjalankan roda organisasi Dinas Pendidikan Kota
Bandung tersebut?
JAWABAN:
Dengan kondisi organisasi Dinas
Pendidikan Kota Bandung yang belum memiliki Kepala Dinas Pendidikan yang tetap,
tentunya akan berdampak pada sistemik pada pendidikan di kota tersebut, unt
1.
Ketika organisasi Dinas Pendidikan Kota Bandung sebagai bawahan
Pemda Kota Bandung, maka secara tidak langsung Pemda Kota Bandung memiliki andil dalam menyelesaikan permasalahan ini.
Baik bertanggung jawab atas ketiadaan Kepala Dinas Pendidikan maupun pada proses pencarian Kepala Dinas Pendidikan yang
baru. Yang mana kegiatan tersebut harus segera dilakukan, karena kekosongan
pada jabatan Kepala Dinas berdampak pada terganggunya pelayanan pendidikan di
Kota Bandung
a.
Adapun yang menjadi misi utama Pemda Kota Bandung dalam mengatasi
permasalahan tersebut adalah:
§ Pemda Kota
Bandung harus menjadikan Dinas Pendidikan Kota bandung dapat berjalan kearah
yang lebih baik, dengan melakukan pengawasan pada Dinas Pendidikan Kota
Bandung;
§ Pemda Kota
Bandung harus melakukan rekruitmen Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung yang
baru. Adapun rekruitmen Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung yang baru sesuai
dengan kriteria yang dipersyaratkan. Rekruitmen dapat dilakukan melalui baik
melalui lelang jabatan maupun dengan penunjukkan Kepala Dinas secara otoriter
oleh Walikota. Lelang jabatan dapat dilaksanakan berdasarkan kebutuhan yang
mendesak akan jabatan tersebut, adapun Penunjukkan Kadis secara otoriter
merupakan langkah akhir ketika rekrutmen dengan lelang jabatan yang tidak
berhasil menemukan calon Kadis yang sesuai. Untuk itu Walikota sebagai Atasan
dari Disdik berhak untuk menunjuk Kadis secara otoriter dengan memperhatikan
kriteria calon Kadis.
b.
Unsur-unsur organisasi yang harus ada dalam struktur organisasi
Setiap bentuk
organisasi akan mempunyai unsur-unsur tertentu, yang antara lain sebagai
berikut:
§ Sebagai Wadah Atau Tempat Untuk Bekerja Sama
Organisasi
adalah merupakan suatu wadah atau tempat dimana orang-orang dapat bersama untuk
mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan tanpa adanya organisasi menjadi
saat bagi orang-orang untuk melaksanakan suatu kerja sama, sebab setiap orang
tidak mengetahui bagaimana cara bekerja sama tersebut akan dilaksanakan.
Pengertian tempat di sini dalam arti yang konkrit, tetapi dalam arti yang
abstrak, sehingga dengan demikian tempat sini adalah dalam arti fungsi yaitu
menampung atau mewadai keinginan kerja sama beberapa orang untuk mencapai
tujuan tertentu. Dalam pengertian umum, maka organisasi dapat berubah wadah
sekumpulan orang-orang yang mempunyai tujuan tertentu misalnya organisasi
buruh, organisasi wanita, organisasi mahasiswa dan sebagainya.
§ Proses kerja sama sedikitnya antar dua orang
Suatu
organisasi, selain merupakan tempat kerja sama juga merupakan proses kerja sama
sedikitnya antar dua orang. Dalam praktek, jika kerja sama tersebut di lakukan
dengan banyak orang, maka organisasi itu di susun harus lebih sempurna dengan
kata lain proses kerja sama di lakukan dalam suatu organisasi, mempunyai
kemungkinan untuk di laksanakan dengan lebih baik hal ini berarti tanpa suatu
organisasi maka proses sama itu hanya bersifat sementara, di mana hubungan
antar kerja sama antara pihak-pihak bersangkutan kurang dapat diatur dengan
sebaik-baiknya.
§ Jelas tugas kedudukannya masing-masing
Dengan adanya
organisasi maka tugas dan kedudukan masing-masing orang atau pihak hubungan
satu dengan yang lain akan dapat lebih jelas, dengan demikian kesimpulan dobel
pekerjaan dan sebagainya akan dapat di hindarkan. Dengan kata lain tanpa orang
yang baik mereka akan bingung tentang apa tugas-tugasnya dan bagaimana hubungan
antara yang satu dengan yang lain.
§ Ada tujuan tertentu
Betapa
pentingnya kemampuan mengorganisasi bagi seorang manajer. Suatu perencana yang
kurang baik tetapi organisasinya baik akan cenderung lebih baik hasilnya dari
pada perencanaan yang baik tetapi organisasi tidak baik.
Selain itu dengan cara mengorganisasi secara baik akan mendapat keuntungan
antara lain sebagai berikut :
Ø Pelaksanaan tugas pekerjaan mempunyai
kemungkinan dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif.
Dari
penjelasan diatas, dapat saya simpulkan bahwasannya dalam organisasi setidaknya
terdapat orang-orang yang memiliki tujuan bersama, dengan berkerja sama untuk
mencapai tujuan tersebut dan juga adanya kejelasana antara peranan satu dengan
yang lain.
c.
Struktur organisasi Dinas Pendidikan Kota Bandung
Struktur organisasi diatas
merupakan, struktur organisasi Dinas Pendidikan Kota Bandung. Struktur ini
dapat dibangun, makalah jabatan yang ada dalam struktur itu diisi oleh
orang-orang. Orang-orang dalam jabatan tersebut memiliki tugas dan wewenang
yang berbeda, namun mereka bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama. Hal
tersebut berkaitan dengan perlu adanya kejelasan mengenai tugas dan tanggung
jawab dalam organisasi. Adapun mengenai koordinasi kegiatan-kegiatan, merupakan
kegiatan pengintegrasiaan dan penyelarasan fungsi-fungsi dan unit-unit dalam
organisasi yang berkaitan dan saling ketergantungan. Misalkan antara atasan
dengan bawahan begitupun sebaliknya
Jadi
dapat saya simpulkan bahwa, untuk membangun suatu organisasi, perlu adanya
Orang-orang yang akan menduduki jabatan dalam struktur organisasi, kemudia
adanya proses kerjasama dalam mencapai tujuan bersama, maupun peralatan dan
pelengkapan lainnya yang dapat mendukung organisasi dalam mencapai tujuan yang
telah ditetapkan sebelumnya.
Adapun
dalam struktur organisasi tersebut, perlu adanya:
a.
Spesialisasi kegiatan;
b.
Standarisasi kegiatan;
c.
Koordinasi kegiatan;
d.
Sentralisasi dan desentralisasi kegiatan.
2.
Untuk mengisi dan menghidupkan kembali bangunan stuktur organisasi
tersebut, tentunya membutuhkan orang-orang yang kapabel dan kredibel. Dalam upaya untuk mengisi dan menghidupkan
organisasi Dinas Pendidikan kota Bandung tersebut, maka Seorang Decision Maker
dapat mengambil model pohon keputusan, sebagai acuan dalam mengambil keputusan.
a.
Model pohon keputusan (Decision Tree Model)
Model ini merupakan suatu diagram
yang cukup sederhana yang menunjukkan suatu proses untuk merinci
masalah-masalah yang dihadapinya kedalam komponen-komponen, kemudian dibuatkan
alternatif-alternatif pemecahan beserta konsekuensi masing-masing. Dengan
demikian, maka pimpinan tinggal memilih alternative mana yang sekiranya paling
tepat untuk dijadikan keputusan.
Pohon keputusan ini biasanya dipergunakan untuk memecahkan
masalah-masalah yang timbul dalam proyek yang sedang ditangani. Selanjutnya
Welch dan Comer memberikan definisi mengenai pohon keputusan (decision tree)
sebagai berikut:
“The decision tree is a simple diagram showing the possible consequences of alternative decisions. The tree includes the decision nodes chance modes, pay offs for each combination, and the probabilities of each event.”
“The decision tree is a simple diagram showing the possible consequences of alternative decisions. The tree includes the decision nodes chance modes, pay offs for each combination, and the probabilities of each event.”
Menurut Welch, ada 4 komponen dari pohon keputusan yakni : simpul
keputusan, simpul kesempatan, hasil dari kombinasi, dan kemungkinan-kemungkinan
akibat dari setiap peristiwa yang terjadi. Hal yang kiranya penting dalam pohon
keputusan adalah pengambil keputusan itu haruslah secara aktif memilih dan
mempertimbangkanbetul-betul alternative mana yang akan dijadikan keputusan
Tipe analisis pembuatan keputusan mana yang akan digunakan sangat
tergantung pada kemungkinan-kemungkinan yang rasional dapat dikemukakan
terhadap masalah yang dihadapinya. Untuk keperluan tersebut dibutuhkan
informasi yang lengkap,upto-date dan dapat dipercaya kebenarannya, sehingga
memudahkan bagi pimpinan untuk mengambil keputusan dengan baik.
Pohon keputusan itu dinamakan juga diagram pohon karena bentuknya
berupa diagram. Diagram ini bentuknya seperti pohon roboh. Diagram pohon ini
merupakan salah satu langkah yang diperlukan, misalnya dalam pengambilan
rancangan bangun proyek. Konsep proses ini pada dasarnya mengikuti teori
system, dimana antara komponen yang satu dengan komponen yang lain merupakan
mata rantai proses yang berkesinambungan, yang saling bergantung.Adapun
langkah-langkah yang sekiranya perlu dilakukan secara berturut-turut sebagai
berikut:
1.
Mengadakan identifikasi jaringan hubungan komponen-komponen yang
ada yang secara bersama-sama membentuk masalah tertentu yang nantinya harus
dipecahkan melalui diagram keputusan. Masalah tertentu itulah yang merupakan
masalah utama.
2.
Masalah utama itu kemudian dirinci kedalam masalah yang lebih
kecil.
3.
Masalah yang sudah mulai terinci itu kemudian dirinci lagi kedalam
masalah yang lebih kecil lagi. Begitu seterusnya, sehingga merupakan diagram
pohon yang bercabang-cabang.
Itulah sebabnya mengapa keputusan atau proses pengambilan keputusan
yang dilakukan semacam itu dinamakan diagram pohon. Diagram pohon itu sangat
bermanfaat bagi tim yang mengadakan analisi masalah untuk kemudian dipecahkan
bersama-sama dalam tim itu karena masalahnya dan pemecahaanya saling berkaitan.
Tanpa bantuan anggota tim lainnya masalah yang begitu kompleks tidak akan dapat
dipecahkan.
b.
Proses Penerapan Model Pohon Keputusan
No
|
Proses
Pembuatan Keputusan Model Pohon Keputusan
|
Tujuan
|
Penerapan
Model Pohon Keputusan
|
1
|
Identifikasi
Masalah
|
Merinci
masalah yang yang dihadapi kedalam komponen-komponen
|
Kekosongan
jabatan Kadis Kota Bandung
Kekosongan
jabatan berlangsung lama
|
2
|
Pembuatan
Alternatif
|
Berdasar
pada rincian masalah yang ada, seorang DM akan berusaha mencari alternatif
solusi dari masalah tersebut beserta kemungkinan masalah baru yang dapat
timbul dari solusi yang ditawarkan.
|
Alternatif
yang ditawarkan, berupa perekrutan Kadis yang baru, dengan resiko banyaknya
calon kadis yang tidak memiliki kriteria yang ditetapkan. Tentunya hal ini
akan memperpanjang kekosongan jabatan, dan pastinya akan menyebabkan
timbulnya masalah baru.
Penunjukkan
Kadis secara otoriter, resiko yang ditangguh yaitu calon kadis yang ditunjuk
belum siap, menolak dll
|
3
|
Pemilihan
Alternatif
|
Seorang
DM dapat memilih alternatif dari solusi yang ditawarkan dengan segala resiko
yang akan dihadapi.
|
Seorang
DM dalam masalah ini yaitu Walikota Bandung, maka walikota Bandung dapat
memilih solusi yang tepat untuk mengatasi masalah ini
|
c.
Kesimpulaan
Dari
penerapan diatas, dapat saya simpulkan bahwa dalam menyelesaikan masalah
kekosongan kota Bandung, Seorang Decision Maker atau Walikota dapat melakukan
pengambilan keputusan model Pohon Keputusan, dimana dalam Model Keputusan.
Seorang Decision Maker dapat meulainya dengan identifikasi masalah, yang dalam
proses ini adanya terdapat perincian masalah kedalam komponen-komponen, langkah
selanjutnya yaitu proses pembuatan keputusan dimana DM dapat menganalisis
solusi yang berdasar pada proses identifikasi dengan segala resiko yang akan
ditimbulkan. Langkah terakhir yaitu proses pemilihan, pada proses ini seorang
DM dapat memilih alternatif solusi yang ditawarkan. Setelah proses pembuatan
keputusan itu dilakukan, maka langkah selanjutnya yaitu penyelesaian masalah
yaitu pengimplementasian alternatif solusi yang dipilih dan setelah itu
mengevaluasi untuk mengetahui keberhasilan dari alternatif solusi yang dipilih.
Berkaitan dengan
masalah pada Dinas Pendidikan Kota Bandung dalam menjalankan roda organisasi
tersebut, maka model ini menurut saya dapat dijadikan acuan dalam menyelesaikan
masalah yang sedang dihadapi dapat diselesaikan dengan efektif dan efesien
dengan berjalannya organisasi tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Dahlan. (2009). Unsur-unsur organisasi.
[Online]. Tersedia: http://dahlanforum.wordpress.com/2009/07/21/unsur-unsur-organisasi/ [15 Januari 2014].
Lahutung, Gita.
(2013). Model-model Pengambilan Keputusan. [Online]. Tersedia: http://brigitalahutung.wordpress.com/2012/10/16/model-pengambilan-keputusan/ [15 Januari 2014].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar