UGAS KELOMPOK
“Analisis Karakteristik
Dan Perilaku Seseorang Dalam Sebuah Organisasi”
Diajukan untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah “Perilaku Organisasi”
Oleh Dosen:
1.
Prof. Dr. H. Djam’an Satori, MA
2.
Drs. D. Deni Koswara, M.Pd
3.
Cepi Triatna, M.Pd
Oleh :
1.
Elvia Hertianti (1206325)
2.
Syukron (1202658)
PROGRAM STUDI
ADMINISTRASI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN
INDONESIA
BANDUNG
2013
ALISIS KARAKTERISTIK
DAN PERILAKU SESEORANG DALAM SEBUAH ORGANISASI
Rievew film Accepted 2006
Disini kami menganalisa
sebuah film yang berjudul ‘Accepted’ yang artinya ‘diterima’ yaitu
sebuah film yang menceritakan seorang anak muda yang ditolak di 8 universitas
sedangkan peraturan Pemerintah sekitar adalah “Masyarakat mempunyai peraturan, dan aturan pertama adalah kamu harus berkuliah. Kamu mau kehidupan
bahagia dan sukses, kamu harus berkuliah. Jika kamu mau menjadi ‘seseorang’,
kamu harus berkuliah. Jika kamu ingin membaur, kamu harus berkuliah ).” Dikutip
dari percakapan Jack Gaines, 2006.”
Film ini akan bercerita tentang sekumpulan Pemuda-Pemudi
yang baru saja lulus dari SMA/Sederajat dan tidak bisa melanjutkan pendidikan
ke jenjang yang lebih tinggi karena tidak ada yang mau menerima mereka di
universitas yang mereka daftarkan. Tapi, bukan sampai di situ saja lalu
berakhir, Mereka dengan segala upaya akhirnya membuat agar mereka tampak pergi
kuliah dan itulah yang mereka lakukan. Dan agar tampak nyata, mereka
mempersiapkan semuanya mulai dari gedung perkuliahan, dekan dan
mahasiswa-mahasiswi palsu (pada awalnya), agar orang tua mereka percaya.
Tapi, semua rencana yang telah mereka susun rapi akhirnya
terbongkar. Keberadaan Universitas palsu itu diketahui banyak orang dan
akhirnya banyak orang yang mendatangi mereka. Anda tahu apa yang mereka
inginkan? Mereka juga ingin berkuliah. Sama seperti kelima orang tersebut,
mereka juga tidak diterima di Universitas yang mereka daftarkan. Hanya di South Hampton Institut of Technology
mereka diterima. Universitas yang didirikan oleh kelima orang tersebut
merupakan solusi untuk menghindari tuntutan berkuliah dari orang tua mereka
masaing-masing. Namun suatu ketika datang ratusan orang yang bernasib sama
datang untuk mendaftarkan diri mereka dan dengan terpaksa kelima Orang tersebut
menerima mereka untuk kuliah Universitas ini. Singkatnya, dengan terpaksa dan
rasa kasihan, kelima orang tersebut menetapkan hati untuk berkata, “Yes, we accepted you! You’re very welcome in here.” Dan
terisilah universitas dengan nama South
Harmon Institut of Technology .
Masalah mulai berdatangan ketika, Harmon University yang sedang ingin meluaskan area kampus dan
menggugat mereka (karena letaknya memang berdekatan). Mereka mengadakan ‘Parent’s Day’ palsu dan lalu
membongkar kebenaran yang bahwa Universitas tersebut bukanlah anak dari Harmon University.
“South Harmon Institut of Technology is unreal!” itulah yang mereka katakan pada setiap orang tua yang hadir
pada hari itu dan tentu saja, setelah rahasia terbongkar, mereka ditinggalkan.
Alih-alih menyudahi impian untuk berkuliah, Bartleby Gaines
malah berniat melanjutkan rencana ini. Ia berniat untuk membuat universitas ini
nyata. Ia menemukan surat dari pengadilan untuk mengakreditasi unversitas-nya.
Berangkatlah ia bersama keempat temannya beserta dekan universitasnya ke
pengadilan dengan harapan bahwa universitasnya menjadi nyata (terakreditasi).
Datang juga dalam pengadilan tersebut mahasiswa-mahasiswi yang telah
diterimanya dan tentu saja musuh terbesar mereka, Harmon University. Debat yang panjang terjadi antara ketiga pihak
(Bartleby Gaines dkk, Harmon University dan pengadilan), Mereka disetujui untuk
melanjutkan Universitas tersebut dalam masa percobaan 1 tahun sebelum
mendapatkan akreditasi yang sebenarnya. And
everybody in that room is exited except
Harmon University side’s.
Analisis Perilaku dan
Karakteristik:
Disini kami akan menganalisis
mengenai karakteristik yang di miliki oleh tokoh utama. Menurut kami, Bartleby
memiliki karakteristik yang positif yaitiu Kritis, Kewirausahaan,
Inovasi dan Kreatif.
1.
Kritis
Dia kritis dalam mengambil
keputusan dan menentukan jalan yang ia rasa benar walaupun tidak masuk diakal,
karena yang ia ketahui untuk berkuliah
bukan saja hanya untuk formalitas saja namun bagaimana Mahasiswa/i nya
bisa mengembangkan kreatifitasnya dan mengambil jalan apa yang mereka mau
sehingga mereka bebas bereksperimen dalam kegiatan belajar sehingga tidak
terdapat kebosanan.
Karakteristik
orang yang kritis :
Tentu disadari bahwa tidak mudah
menjadi orang yang kritis setiap saat. Ada beberapa karakteristik unggulan yang
dapat kita gunakan untuk menilai diri kita, apakah kita sudah bisa disebut
sebagai orang-orang yang kritis atau belum. Karakteristik atau indikator
tersebut adalah sebagai berikut:
1.
Memiliki dorongan yang kuat untuk menemukan
kejelasan, ketepatan (presisi), keakuratan;
2.
Sangat peka terhadap ide, gagasan, kesimpulan
yang mengandung egosentrisme, sosiosentrisme, wishful thinking;
3.
Sangat menyadari nilai dan manfaat dari berpikir
kritis, baik secara individu maupun secara komunitas;
4.
Jujur secara intelektual dengan dirinya, menyadari
hal-hal yang tidak dimengerti dan menerima kelemahan-kelemahan diri;
5.
Mendengar dengan pikiran-terbuka pada pandangan atau
pendapat yang berlawanan dan menerima kritik terhadap keyakinan dan
asumsi-asumsi mereka;
6.
Mendasarkan keyakinan-keyakinannya pada fakta lebih
dari kepentingan-diri atau preferensi pribadi;
7.
Sadar akan kemungkinan adanya bias dan praduga yang
ikut mempengaruhi
cara mereka memahami dunia;
8.
Berpikir independen dan tidak takut berbeda pendapat
dengan pendapat kelompok atau masyarakat;
9.
Mampu menangkap inti dari suatu isu atau masalah
tanpa terperangkap atau dikacaukan oleh detail-detail yang disajikan;
10. Memiliki
keberanian intelektual untuk menghadapi dan mengakses gagasan-gagasan yang
benar yang bahkan bertentangan dengan gagasan atau pendapat mereka sendiri;
11. Mengejar
kebenaran dan memiliki keinginan tahu yang tinggi terhadap isu atau masalah.
Dari kategori diatas sudah tepat
sekali tokoh yang diatas memiliki karakter yang kritis. Dimana Dia memiliki keberanian
intelektual untuk menghadapi dan mengakses gagasan-gagasan yang benar yang
bahkan bertentangan dengan gagasan atau pendapat mereka sendiri. Sehingga dia
memiliki karakter kritis yang kuat sekali. Perilaku kritis di dalam sebuah
organisasi merupakan cara pandang
kritis yang sangat subyektif, serta cara pandang yang
berada di antara keduanya (transisional/peralihan).
Perbedaan cara pandang tersebut pada
akhirnya juga memengaruhi bagaimana melihat peran komunikasi didalam
organisasi. Teori-teori pada aliran klasik memandang komunikasi sebagai fungsi pengawasan atau kontrol dari pihak
manajemen ke karyawan. Sementara itu pada aliran transisional, komunikasi di
dalam organisasi merupakan sebuah proses yang melibatkan baik itu pihak
eksekutif maupun karyawan. Sementara pada alirankritis, proses komunikasi yang terjadi di dalam organisasi tidak
terlepas dari budaya diorganisasi tersebut
2. Kewirausahaan
Kewirausahaan
adalah proses penciptaan sesuatu yang baru pada nilai menggunakan waktu dan
upaya yang diperlukan, menanggung risiko keuangan, fisik, serta risiko sosial
yang mengiringi, menerima imbalan moneter yang dihasilkan, serta kepuasan dan
kebebasan pribadi (Hisrich dkk, 2005). Apa yang dikatakan teori tersebut telah
dilakukan semua oleh Bartleby dkk. Mereka menciptakan sebuah layak Universitas yang asli dengan cara mereka sendiri. Perilaku seperti ini sangatlah
diperlukan dalam perkembangan suatu organisasi, karena keberanian dan
kepercayaan dari seorang pimpinan untuk menciptkana sesuatu yang baru yang
nantinya akan mempengaruhi kemajuan dari organisasi tersebut.
3.
Inovatif
Lalu, pertanyaannya sekarang jika
mendirikan universitas merupakan sebuah kewirausahaan, dimana inovasi mereka
tampakkan?
Inovasi merupakan istilah yang
pertama kali diperkenalkan oleh Schumpeter pada tahun 1934, dan menyebutkan
bahwa inovasi dipandang sebagai kreasi dan implementasi ‘kombinasi baru’
(Helmy, 2009). Kurikulum merupakan
sebuah panduan pembelajaran yang seharusnya disusun secara baik dengan
memperhatikan keefektifan, keefesienan. Namun dalam film ini, kurikulum disusun
berdasarkan keinginan atau minat dan bakat dari masing-masing mahasiswa/i
dengan mengisi Green Board tulisan “What
Do You Want to Learn?” yang telah
disediakan oleh pihak kampus.
Kurikulum yang diisi oleh
mahasiswa/i langsung merupakan sebuah inovasi pendidikan dalam menjawab semua
kebutuhan masyarakat. Dan kurikulum yang sudah tercipta dari mahasiswa akan
dikabulkan oleh pihak kampusdalam bentuk penyediaan sarana dan prasarana yang
menjadi faktor utama pembelajaran. Misalnya “Skateboarding”, maka pihak kampus
menyiapkan papan seluncur dan peralatan lainnya.
4.
Kreatif
Menurut Zimmerer, Scarborough dan
Wilson dalam penelitian mereka di tahun 2008, Kreativitas merupakan
kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan untuk menemukan cara-cara-baru
untuk melihat masalah dan kesempatan. Lalu, ada pula pendapat Theodore Levitt
dari Harvard University, Kreativitas adalah memikirkan hal-hal baru,
sedangkan Inovasi melakukan hal-hal baru. Jadi, dengan
kreativitas,seorang entrepreneur mampu menampilkan inovasi (Wijatno, 2009). Ada
lagi penelitian dari Utami Munandar pada tahun 1977 di Indonesia menyebutkan
ciri-ciri kepribadian dari kreativitas yang dianggap oleh orang Indonesia,
yaitu:
1.
Mempunyai
daya imajinasi yang kuat;
2.
Mempunyai
inisiatif;
3.
Mempunyai
minat luas;
4.
Mempunyai
kebebasan dalam berfikir;
5.
Bersifat
ingin tahu;
6.
Sealu
ingin mendapat pengalaman-pengalaman baru;
7.
Mempunyai
kepercayaan diri yang kuat;
8.
Penuh
semangat;
9.
Berani
mengambil resiko;
10. Berani berpendapat dan memiliki keyakinan (Akbar-Hawadi,
2001)
Dalam pemikiran yang cemerlang yang
terlontar dari seorang Bartleby adalah pembuatan sebuah Universitas yang
tujuannya untuk mengelabui orang tuanya. Namun buah hasil dari pemikiran
tersebut terciptalah sebuat Universitas sungguhan yang diakui oleh negara.
Pemikirin yang seharusnya dimiliki
oleh seorang Pimpinan dalam suatu organisasi, sehingga Organisasi yang
dipimpinnya mampu berkembang secara dinamis.
5.
Optimis
Dalam perkataan Bartleby di Pengadilan “Kami
kesini memang untuk meminta akreditasi dari kalian, tapi sesuatu terjadi, dan
saya sudah tidak peduli lagi. Siapa yang peduli dengan akreditasi dari kalian?
Kita tidak membutuhkan akreditasi dari kalian untuk membuktikan bahwa
universitas kami nyata. Ada banyak sekali kebenaran yang ada di dunia ini. Dan
South Harmon adalah salah satunya. Terserah
anda suka atau tidak, kami tidak peduli. Kami tidak membutuhkan dosen ataupun
ruang kelas. Kami tidak membutuhkan tradisi dan uang untuk belajar. Yang kami
butuhkan hanya sekumpulan orang dengan keinginan untuk menjadi pribadi yang
lebih baik, dan saya yakinkan, bahwa itulah yang akan kita dapatkan di South
Harmon. Silahkan
tolak kami, namun kami tidak akan pernah lupa ide-ide dalam kepala kami bahwa
kami tetap hidup dan tempat kami, South Harmon.”
Dari pernyataan diatas menunjukan bahwa
adanya keyakinan dalam diri Bartleby dkk, yang sangat tinggi untuk memberikan
semangat generasi muda agat tidak menyerah dengan permasalahan yang sedang
dihadapi, misalnya masalah pemberian
akreditasi. Karena ide dan kreativitas mereka selalu ada dalam diri mereka.
Daftar Pustaka
Helmi, Avin Fadilla. 2009. Bagaimana Menciptakan Inovasi Produk? Buletin Psikologi Volume 17,
No. 1, 2009: 1-10. Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar