UJIAN TENGAH SEMESTER
“Take Home Examination”
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas individu
Mata Kuliah “Manajemen Hubungan Masyarakat”
Dosen Pengampuh:
1.
Drs. Ade Rukmana,M.Pd`
2.
De. Dedy Achmad Kurniadi, M.Pd
Oleh :
Nama : Syukron
NIM : 1202658
JURUSAN
ADMINISTRASI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
PENDIDIKAN INDONESIA
2013
DAFTARISI
A.
BAB I : PENDAHULUAN
a.
LATAR BELAKANG
MASALAH................................................ 1
b.
RUMUSAN MASALAH................................................................
2
c.
TUJUAN
MAKALAH.................................................................... 2
d.
MANFAAT MAKALAH................................................................
2
B.
BAB II : PEMBAHASAN
a.
PEMBAHASAN.............................................................................
3
C.
BAB III : PENUTUP
a.
SIMPULAN..................................................................................
10
b.
SARAN....................................................................................
10
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG MASALAH
Makin majunya
perkemabngan masyarakat diisyaratkan dengan makin besarnya tuntutan masyarakat
terhadap lemabaga pendidikan, sehingga tidak menutup kemungkinan bagi lembaga
yang tidak dapat mengakomodasi tuntutan masyarakat tersebut maka tidak mustahil
akan berdampak pada pengucilan lemabaga atau dengan kata lain lembaga tersebut
akan mati bersamaan dengan memudarnya kepercayaan masyarakat terhadap lembaga
tersebut.
Tumbuh
kembangnya kepercayaan masyarakat mengisyaratkan pula atas desakan kebutuhan
lembaga untuk semakin berkembang guna menjawab tantangan serta kebutuhan
masyarakat sehingga pada gilirannya masyarakat bakan menentukan pilihan lemabga
mana yang layak untuk diberikan
kepercayaan mendidik masyarakat peserta didik.
Desakan
kebutuhan masing-masing baik lembaga ataupun masyarakat tentu berbeda walaupun
pada prinsip dasarnya memiliki kesamaan yakni mencerdasakan kehidupan anak
bangsa yakni mendidik manusia Indonesia
seutuhnya, dan cita-cita ini akan tampak hanya sebagai angan-angan jika antara
masyarakat dan lembaga pendidikan tidak terjalin komunikasi dengan baik,
sehingga lazimnya dikatakan bahwa keduanya merupakan simbiosis mutualisme,
yakni sebagai suatu keharusan yang menyatukan visi dan misi diantara keduanya
sehingga satu dengan yang lainnya tidak melepaskan diri.
Dalam
pemabahasan yang lebih dinamis dikatakan bahwa lembaga pendidikan dan
masyarakat bukan hanya sekedar menjalin hubungan , tetapi lebih kepada
komunikasi dan keluasan makna ini akan berdampak pada harmonisasi hubungan
sekolah dan masyarakat sehingga pada gilirannya dapat tercipta jika
masing-masingelem yang menjadi pelengkap hubungan tersebut dapat terpelihara
serta masing-masing memberikan dukungan satu dengan yang lainnya. Dengan kata
lain, hubungan sekolah dengan masyarakat akan membuahkan hasil berupa
kerjasama, dan kerjasama tersebut dapat terlaksana deangan baik jika terjadi
komunikasi yang kondusif yang mengarah kepada pemenuhan kebutuhan keduanya.
Dalam
penjelasan diatas, peranan humas sangat berkaitan dengan masyarakat. Nah dalam
makalah yang saya buat akan mengaikatkan antara materi manajeman humas yang
telah disampaikan kawan-kawan dengan kondisi manajemen humas di SMPN 14 Bandung
yang sebelumnya sudah saya kunjungi saat observasi di semester dua.
B.
RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalahnya adalah:
1.
Bagaimana antisipasi SMPN 14 Bandung sebagai sekolah umum dalam
menghadapi masyarakat modern? Seperti apa bentuk partisipasi masyarakat modern
ataupun sebaliknya?
2.
Bagaimana hubungan sekolah
SMPN 14 Bandung dengan stuktur kekuasaan
masyarakat sekitar?
3.
Bagaimana peranan masyarakat dalam pendidikan khususnya tingkat SMP
(SMPN 14 Bandung) ?
4.
Bagaimana cara partisipasi masyarakat sekitar SMPN 14 Bandung ?
C.
TUJUAN MAKALAH
Tujuan makalah yaitu tujuan yang berdasarkan rumusan masalah,
sebagai berikut:
1.
Mengetahui antisipasi SMPN 14 Bandung sebagai sekolah umum dalam
menghadapi masyarakat modern dan juga mengetahui bentuk partisipasi sekolah dan
masyarakat modern;
2.
Mengetahui hubungan sekolah
SMPN 14 Bandung dengan stuktur kekuasaan
masyarakat sekitar;
3.
Mengetahui peranan masyarakat dalam pendidikan khususnya SMPN 14
Bandung.
4.
Mengetahui cara partisipasi masyarakat sekitar SMPN 14 Bandung.
D.
MANFAAT MAKALAH
Manfaat yang diharapkan oleh Penulis dengan hadirnya makalah
ini adalah bertambahnya wawasan rekan mahasiswa mengenai Manajemen Humas di
SMPN 14 Bandung yang dikaitkan dengan materi kawan-kawan yang sudah disampaikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
The Public School in The Modern Community
(Sekolah Umum pada Masyarakat yang Modern)
Menurut saya, dengan
adanya program hubungan masyarakat dalam sebuah lembaga pendidikan memilik
manfaat, antara lain:
1.
Terjadi pengertian kedua belah pihak yaitu sekolah dengan masyrakat;
2.
Terciptanya komunikasi antara sekolah dengan masyarakat;
3.
Terciptanya pemahaman masyarakat akan pentingnya pendidikan;
4.
Dengan adanya Humas, masyarakat dapat mengetahui kondisi sekolah
begitupun sebaliknya warga sekolah mengetahui kondisi lingkungan sekitar.
5.
Sekolah memanfaatkan Humas sebagai ajang untuk promosi.
Sekolah dan masyarakat diibaratkan bagaikan pengguna jasa dengan
penyedia jasa. Dimana sekolah berusaha untuk memberikan pelayanan terbaik untuk
pengguna jasa pendidikan. Pelayanan yang diberikan sekolah kepada pengguna jasa
pendidikan akan menentukan baik buruknya citra sekolah, karena pelayanan yang
diberikan kepada pengguna jasa pendidikan secara tidak langsung berperan
sebagai media yang akan mudah tersebar dimasyarakat secara luas dan tentunya
berpengaruh pada citra sekolah terkait.
Adapun letak hubungan sekolah umum dengan masyarakat modern adalah
pada komunikasi antara penyedia dan pengguna jasa pendidikan. Dalam menjalin komunikasi, maka perlu adanya
Komite Sekolah, dimana berperan sebagai pemegang kendali layaknya Pemegang
saham dalam perusahaan yang mempunyai andil dalam pembuatan keputusan
disekolah. Dan Komite harus mampu berpartisipasi dalam peningkatan mutu
pendidikan mengingat masyarakat sekarang taraf hidup yang semakin tinggi dengan
segala tuntutan zaman maupun perkembangan teknologi dan persaingan yang semakin
ketat.
Kegiatan hubungan masyarakat ini dapat dibedakan kedalam beberapa
jenis yang masing-masing jenis meliputi beberapa bentuk, yaitu:
a.
Jenis Tulisan
Hubungan ini dapat berbentuk:
§ Mengadakan
buletin sekolah;
§ Menyampaikan
lembar informasi kepada masyarakat dll.
b.
Jenis Lisan
Hubungan ini dapat berbentuk:
§ Kunjungan rumah
para orang tua murid;
§ Panggilan orang
tua ke sekolah; dan
§ Pertemuan
formal (rapat musyawarah)
c.
Jenis Opini Publik
Hubungan ini dapat berbentuk:
§ Open house
§ Undangan
()seminar, bakti sosial
Namun dari
hasil observasi yang saya lakukan SMPN
14 Bandung, masyarakat cenderung acuh terhadap
komite sekolah dan tidak berpartisipasi secara aktif dalam peningkatan mutu pendidikan.
Hal tersebut dikarenakan oleh pemahaman masyarakat maupun pihak sekolah sendiri
mengenai komite sekolah yang kurang dipahami baik menyangkut tugas pokok maupun
fungsi Komite Sekolah sehingga menyebabkan peranan Komite Sekolah tidak
maksimal
B.
The School and The Community Power Structure
(Sekolah dan Struktur Kekuasaan Masyarakat).
Dalam setiap
organisasi maupun lembaga, struktur kekuasaan merupakan bagian penting dalam
sebuah organisasi dan lembaga, dimana struktur kekuasaan menjadi salah satu
kebutuhan sebagai pembuat keputusan agar suatu organisasi berjalan sesuai
fungsi dengan tujuan yang di tetapkan. Berbagai elemen organisasi struktur kekuasaan
membentuk system sekolah dan struktur masyarakat.
Struktur
kekuasaan disini membentuk suatu organisasi struktur sekolah yang melibatkan
masyarakat dimana dalam konteks ini system sekolah memerlukan komunikasi dua
arah untuk mengatasi sebuah masalah yang ada dalam sekolah.
Kesimpulannya:
Bahwa
peranan sekolah dalam menyatukan aspirasi masyarakat dalam pembuatan keputusan
sangatlah penting, karena keputusan yang dibuat merupakan langkah awal dalam melakukan pemecahan masalah
yang dihadapi oleh organisasi/ lembaga. Dimana pembuatan harus berdasar pada
struktur kekuasaan yang ada.
Hasil observasi
di SMPN 14 Bandung mengenai pembuatan keputusan hanya dilakukan oleh pihak
sekolah saja, belum maksimalnua partisipasi masyarakat dalam memecahkan
permasalahan yang dihadapi sekolah. hal tersebut terjadi diakibatkan oleh
hubungan komunikasi antara sekolah dengan masyarakat hanya satu arah. Pihak
sekolah hanya menyampaikan program-program sekolah dan masyarakat
khususnya Komite Sekolah hanya sekedar
penyetujuan apa yang telah disampaikan Kepala Sekolah.
C.
The Rule of The Community in Education
(Peranan Masyarakat dalam Pendidikan)
Sekolah adalah dari dan untuk masyarakat ;merupakan lembaga sosial
yang diselenggarakan dan dimiliki oleh masyarakat. Sekolah harus memenuhi
kebutuhan masyarakatnya, dan dibiayai oleh masyarakatnya itu, baik secara
langsung, maupun secara tidak langsung melalui pemerintahnya. Karena itu
sekolah merupakan satu bagian/ komponen dari keseluruhan sistem kehidupan
masyarakat.
School of change modernation/innovation-yang artinya sekolah
merupakan lembaga formal yang bisa mengadakan maupun menjadikan orang berubah
dari hal-hal yang kurang.
Dalam keseluruhan sistem ini, masyarakat merupakan:
a.
Sumber/supplier
yang menyediakan :
§ Anak didik;
§ Guru;
§ Sarana dan
prasarana penyelenggaraan sekolah.
b.
Pengguna jasa pendidikan di sekolah, yang menerima kembali dan
menyediakan lapangan pekerjaan bagi lulusan sekolah itu.
c.
Peserta dalam proses pendidikan di sekolah, yang terus menerus
mengikuti dan turut mempengaruhi proses pendidikan di sekolah.
Pentingnya
peranan masyarakat sebagai “peserta dalam proses” ini, masih kurang disadari
oleh fihak profesional (pendidik dan guru) di sekolah. Menyadari pentingnya
peranan masyarakat sebagai “peserta dalam proses”, berarti mengajak lebih
banyak berpartisipasi dalam kegiatan pendidikan di sekolah dan lebih banyak
memanfaatkan sumber-sumber yang terdapat dalam masyarakat.
Sumber-sumber
yang terdapat dalam masyarakat, dapat kita beda-bedakan :
1.
Sumber manusiawi : orang-orang terkemuka/berpengaruh, cendikiawan,
para akhli dengan keterampilan tertentu, orang dermawan dan sosiawan, dsb. Yang
kesemuanya dapat memberikan bantuan/partisipasinya dalam proses pendidikan di
sekolah.
2.
Sumber sosial : berupa kelompok, organisasi, baik formal maupun
informal, dengan berbagai norma, peraturan dan kebiasaan-kebiasaannya, yang turut
mempengaruhi proses pendidikan di sekolah.
3.
Sumber kebudayaan dan agama : dengan
berbagai nilai hidup, tradisi, ajaran, dan kebudayaan dan keseniannya yang
turut membina dan memperkaya pendidikan di sekolah.
4.
Sumber lingkungan fisik : keadaan
alam dengan segala kekayaannya yang dapat dimanfaatkan dalam pendidikan di
sekolah.
5.
Sumber material dan keuangan : yang
datangnya secara formal dari pemerintah dan secara informal dari pihak-pihak
lain dalam masyarakat.
Hasil observasi di SMPN 14 Bandung
mengenai pernanan masyarakat dalam pendidikan masih belum maksimal. Karena
dalam pembuatan tujuan, rencana dan kebijakan sekolah maupun program sekolah
tidak dilakukan oleh masyarakat melainkan oleh pihak sekolah dan cenderung
hanya sebagai penyedia dana, tidak secara maksimal dalam penyampaian ide atau
pemikiran, kritikan atapun saran dalam kegiatan disekolah. Jadi untuk mengatasi hal tersebut, pihak
sekolah berupaya untuk memberikan pemahaman mengenai peranan masyarakat dalam
pendidikan sehingga mampu berkontribusi dan memiliki tanggung jawab dalam
peningkatan mutu pendidikan.
D.
How The Community Participates.
(Bagaimana cara Partisipasi Masyarakat)
Lalu
bagaimana caranya masyarakat bisa berpartisipasi dalam peningkatan mutu pendidikan
disekolah?
Berkomunikasi
sampai menimbulkan relasi, akhirnya diharapkan dapat membina partisipasi
masyarakat. Dengan partisipasi dimaksudkan bukan hanya yang “pasif” saja, yang
tidak menolak suatu gagasan atau ajakan, tetapi harus aktif menerima gagasan
atau ajakan itu, dan berusaha mensukseskannya.
Sumbangan
dalam berpartisipasi dapat diperinci menurut jenisnya :
1.
Partisipasi buah pikiran atau ide :
Sumbangan
pikiran, pengalaman dan pengetahuan, yang diberikan dalam pertemuan, diskusi,
rapat, dsb. Sehingga menghasilkan suatu keputusan.
2.
Partisipasi Tenaga
Dengan
memberikan tenaga dan waktu untuk menghasilkan sesuatu yang telah diputuskan.
3.
Partisipasi keahlian/keterampilan :
Dimana seseorang bertindak sebagai akhli, penasihat, resource
person, dsb. Yang diperlukan dalam kegiatan pendidikan disekolah
4.
Partisipasi harta benda :
Berupa iuran atau sumbangan, baik dalam bentuk benda atau uang,
secara tetap atau insidental.
Ada
beberapa pra-syarat untuk dapat menciptakan partisipasi, yaitu :
a.
Adanya rasa senasib-sepenanggungan : bahwa maju mundurnya sekolah,
berarti maju-mundurnya masyarakat ; material & fenansial
b.
Keterkaitan terhadap tujuan : bahwa tujuan pendidikan disekolah,
adalah pula tujuan masyarakat dimana sekolah itu berada ; non material
c.
Adanya prakarsawan : diperlukan kepemimpinan, baik dari pihak
masyarkat maupun dari pihak profesional, yang dapat menimbulkan motivasi untuk
bekerjasama ; material , personal
d.
Adanya iklim ( suasana/situasi) yang baik ; hubungan antar anggota
masyarakat yang penuh toleransi , tenggang rasa , harga menghargai , tidak ada
curiga-mencurigai , iri hati , dsb ; citra harga mati
Dengan
komunikasi yang baik, yang selalu memperhatikan secara cermat :
§ Apa yang
dikomunikasikan ;
§ Antara siapa
dikomunikasikannya;
§ Dengan
cara/media apa dikomuniukasikannya;
Maka iklim dapat dipelihara dengan baik, pra syarat dapat pula
dipenuhi.
Dari
hasil observasi di SMPN 14 Bandung, partisipasi masyarakat hanya sebatas pada
penyedia harta benda. Untuk partisipasi ide, tenaga dan ketrampilan masih belum
secara maksimal begitupun dengan komite sekolah yang masih belum secara optimal
menciptakan hubungan komunikasi antara sekolah dengan masyarakat. Hal
tersebut dapat diketahui dengan adanya:
a.
Rendahnya rasa saling memiliki;
b.
Rendahnya saling pengertian;
c.
Keterkaitan pada tujuan, bahwasannya tujuan yang dibuat hanya semata-mata
tujuan sekolah saja;
d.
Belum ada prakarsawan, ditandai dengan tidak adanya sosok pemimpin
yang mampu menciptakan hubungan kerjasama dalam peningkatan mutu pendidikan.
BAB III
PENUTUP
A.
SIMPULAN
Sekolah merupakan penyedia jasa layanan pendidikan, sedangkan
masyarakat adalah pengguna jasa pelayanan pendidikan. Dalam konteks tersebut
sekolah berusaha melayani konsumennya secara baik, dan sebagai imbalan jasa
masyarakat memberikan harta, ide dan pikirannya untuk peningkatan mutu
pendidikan.
Dari penjelasan diatas, dapat saya simpulkan bahwa sekolah harus
mampu menghadapi perkembangan zaman yang semakin maju dengan ditandai adanya
masyarakat modern. Dalam mengatasi hal tersebut Komite Sekolah berperan sebagai
penampung aspirasi antara sekolah dengan masyarakat dan menghubungkan mereka
dalam suatu kerjasama untuk menentukan tujuan pendidikan yang berdasarkan atas
kebutuhan masyarakat.
B.
SARAN
Program
hubungan sekolah dengan masyarakat hendaknya dapat disesuaikan dengan keadaan
di dalam lingkungan masyarakat tersebut. Penyesuaian dalam hal ini termasuk
penyesuaian terhadap aktivitas, kebiasaan, budaya (culture) dan bahan
informasi yang ada dan berlaku di dalam kehidupan masyarakat. Bahkan
pelaksanaan kegiatan hubungan dengan masyarakat pun harus disesuaikan dengan
kondisi masyarakat. Misalnya saja masyarakat daerah pertanian yang setiap pagi
bekerja di sawah, tidak mungkin sekolah mengadakan kunjungan (home visit)
pada pagi hari.
Hindarkan
sejauh mungkin upaya menyembunyikan (hidden activity) kegiatan yang
telah, sedang dan akan dijalankan oleh sekolah, untuk menghindari salah
persepsi serta kecurigaan terhadap sekolah diperlukan penjelasan informasi yang
terus menerus dari sekolah untuk masyarakat/orang tua murid, sehingga mereka
sadar akan pentingnya keikutsertaan mereka dalam meningkatkan mutu pendidikan
putra-putrinya.
DAFTAR PUSTAKA
Tim Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan. (2010). Pengelolaan
Pendidikan. Bandung: Jurusan Administrasi Pendidikan.
Nurfadhilah, Dina. 2013. Ciri-ciri Masyarakat Modern. [Online].
Tersedia: http://dinanurfadhilah.wordpress.com/2013/05/17/ciri-ciri-masyarakat-masa-depan-modern/ [2 November 2013].
Subliyanto. (2012). Humas
Sekolah. [Online]. Tersedia: http://subliyanto.wordpress.com/2012/12/12/humas-sekolah/ . [3 November 2013].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar