UJIAN AKHIR SEMESTER
“Take Home Examination”
(diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Manajemen
Peserta Didik)
Dosen Pengampuh:
1.
Dr. Siti Mulyati, M.Pd
2.
Dr. Eka Prihatin, M.Pd
Oleh:
Nama : Syukron
NIM : 1202658
JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2014
PERTANYAAN:
1.
Berikan beberapa pengertian tentang Manajemen Peserta Didik dari
beberapa ahli dan kemudian berikan pula pendapat saudara tentang pengertian
Manajemen Peserta Didik ! (20)
2.
Sebutkan kegiatan apa saja yang termasuk dalam Manajemen Peserta
Didik, Jelaskan dan kemukakan contohnya ! (30)
3.
Bagaimana pandangan saudara tentang Manajemen Peserta Didik
berdasarkan bidang garapan Administrasi Pendidikan, jelaskan secara singkat dan jelas ! (25)
4.
Manajemen Peserta Didik merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi terhadap keberhasilan pendidikan, bagaimana menurut saudara
Manajemen Peserta Didik untuk untuk masa yang akan datang, yaitu masa
"cybertech" ?
JAWAB:
1.
Pengertian
Manajemen Peserta Didik menurut para ahli adalah sebagai berikut:
a. Menurut Knezevich, 1961
yang dimaksud manajemen peserta didik atau pupil personel administration adalah
layanan yang memusatkan perhatian pada pengaturan, pengawasan, dan layanan
siswa di kelas dan di luar kelas seperti: pengenalan, pendaftaran, layanan
individuan seperti pengembangan keseluruhan kemampuan, minat, kebutuhan sampai
ia matang di sekolah;
b. Menurut Hendayat Soetopo
dan Wasty Soemanto, 1982 bahwa Manajemen Peserta Didik adalah suatu
penataaan atau pengaturan segala aktivitas yang berkaitan dengan peserta didik,
yaitu mulai masuknya peserta didik sampai dengan keluarnya peserta didik
tersebut dari suatu sekolah atau suatu lembaga.
c. Definisi Syukron
Manajemen
Peserta Didik menurut saya adalah suatu kegiatan menyeluruh yang harus dilakukan
oleh seorang manajer mulai dari persiapan siswa sebelum masuk sekolah, masuk
sekolah, hingga lulus maupun alumni dari sekolah itu sendiri. Tujuannya tak
lain adalah untuk melayani antara kebutuhan siswa selama pembelajaran dengan
penyediaan tenaga pendidik maupun layanan dan fasilitas pendukung lainnya. Agar
pembelajaran disekolah dapat dilakukan secara optimal.
2.
Dalam pembahasan ini manajemen peserta didik, terdapat beberapa kegiatan yaitu sebagai berikut :
§ Perencanaan
terhadap peserta didik;
§ Pembinaan
peserta didik;
§ Evaluasi
peserta didik;
§ Mutasi peserta
didik.
Adapun penjelasan dan Contohnya adalah sebagai berikut:
a.
Perencanaan Peserta Didik
Perencanaan terhadap peserta didik menyangkut perencanaan
penerimaan siswa baru, kelulusan, jumlah putus sekolah dan kepindahan. Khusus
mengenai perencanaan peserta didik akan langsung berhubungan dengan kegiatan
penerimaan dan proses pencatatan atau dokumentasi data pribadi siswa, yang
kemudian tidak dapat dilepaskan kaitannya dengan pencatatan atau dokumentasi
data hasil belajar dan aspek-aspek lain yang diperlukan dalam kegiatan
kurikuler dan ko-kurikuler.
Langkah yang pertama yaitu perencanaan terhadap peserta didik, yang
meliputi kegiatan;
§ Analisis
kebutuhan peserta didik;
Menurut saya bahwa dalam perencanaan peserta didik, maka langkah
awal yang harus dilakukan seorang Manajer adalah menganalisis kebutuhan peserta
didik itu sendiri. Dalam menganalisis kebutuhan peserta didik, yang harus
dilakukan oleh seorang Manajer yaitu merencanakan jumlah calon peserta didik
yang akan diterima, maupun menyusun program
kegiatan kesiswaan. Dalam merencanakan jumlah peserta didik, tentunya akan
berkaitan langsung dengan penyediaan fasilitas maupun dari tenga pendidik itu
sendiri. (daya tampung kelas, rasio guru dengan murid).
§ Rekruitmen
peserta didik;
Rekruitmen peserta didik menurut saya yaitu proses pencarian,
menentukan peserta didik yang nantinya akan menjadi peserta didik di lembaga
sekolah yang bersangkutan. Dalam mencari peserta didik, seorang Manajer dapat
melakukannya dengan membentuk Kepanitiaan Penerimaan Peserta Didik, maupun
Pembuatan dan pemasangan Pengumuman. Hal ini dilakukan agar informasi yang
hendak disampaikan sekolah melalui kepanitiaan penerimaan peserta didik dapat
diketahui oleh calon peserta didik
secara jelas dan detail.
§ Seleksi peserta
didik;
Menurut saya, seleksi peserta didik merupakan suatu kegiatan
pemilihan calon peserta didik untuk menentukan diterima atau tidaknya calon
peserta didik menjadi peserta didik di lembaga pendidikan berdasarkan ketentuan
yang berlaku. Adapun selesi dapat berupa Ujian, Kemampuan Bakat, maupun
berdasar pada Nilai UN.
§ Orientasi;
Orientasi merupakan kegiatan mengenalkan situasi dan kondisi
lembaga pendidikan tempat peserta didik menempuh pendidikan. Lingkungan yang
dimaksud adalah lingkungan fisik sekolah dan lingkungan sosial sekolah. Tujuan
dengan orientasi tersebut adalah agar siswa mengerti dan mentaati peraturan
yang berlaku di sekolah, peserta didik dapat aktif dalam kegiatan yang
diselenggarakan sekolah, dan siap menghadapi lingkungan baru secara fisik,
mental dan emosional
§ Penempatan
peserta didik;
Menurut saya, kegiatan ini penempatan peserta didik dalam kelas
merupakan suatu upaya untuk mengelompokkan peserta didik dengan
mengidentifikasi peserta didik itu sendiri, baik dari kemampuan, minat maupun
bakatnya.
§ Pencatatan dan
pelaporan.
Pencatatan dan Pelaporan Peserta Didik menurut saya adalah kegiatan
pendataan dan penyampaian informasi dari aktivitas peserta didik disekolah.
Adapun bentuk pencatatan dan pelaporan peserta didik dapat berupa buku induk
siswa, buku klapper, daftar presensi, dan juga daftar catatan pribadi.
b.
Pembinaan Peserta Didik
Pembinaan yang berkaitan dengan peserta didik disini adalah usaha
untuk mengoptimalkan kemampuan perserta didik baik akademik maupun non-akademik
peserta didik dengan diberikannya layanan-layanan khusus yang disediakan
sekolah. Adapun layanan-layanan khusus yang menunjang manajemen peserta didik
meliputi:
§ Layanan
bimbingan dan konseling
Layanan BK merupakan proses pemberian bantuan terhadap siswa agar
perkembangannya optimal sehingga anak didik bisa mengarahkan dirinya dalam
bertindak dan bersikap sesuai dengan tuntutan dan situasi lingkungan sekolah,
keluarga dan masyarakat.
Menurut saya, fungsi dari adanya layanan BK ini adalah untuk
menjadikan siswa sebagai pribadi yang mampu mengenali diri sebagai seorang
pelajar juga dapat menyelesaikan masalah secara mandiri.
§ Layanan Perpustakaan
Menurut saya, layanan perpustakaan merupakan penyediaan sarana dan
prasarana bagi peserta didik untuk memperkaya dan memperluas cakrawala
pengetahuan, meningkatkan ketrampilan maupun keguanaan lainnya.
§ Layanan kantin
Kantin diperlukan di tiap sekolah agar kebutuhan anak terhadap
makanan yang bersih, bergizi dan higienis bagi anak sehingga kesehatan anak
terjamin selama di sekolah. Guru bisa mengontrol dan berkonsultasi dengan
pengelola kantin dalam menyediakan makanan yang sehat dan bergizi. Peranan lain
dengan adanya kantin di dalam sekolah anak didik tidak berkeliaran mencari
makanan dan tidak harus keluar dari lingkungan sekolah.
§ Layanan
kesehatan
Layanan kesehatan di sekolah biasanya dibentuk dalam sebuah wadah
yang bernama Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Sasaran utama UKS untuk
meningkatkan atau membina kesehatan siswa dan lingkungan hidupnya.
§ Layanan
transportasi
Sarana transport bagi peserta didik sebagai penunjang untuk
kelancaran proses belajar mengajar, biasanya layanan transport diperlukan bagi
peserta didik di tingkat prasekolah dan pendidikan dasar. Penyelenggaraan
transportasi sebaiknya dilaksanakan oleh sekolah yang bersangkutan atau pihak
swasta.
§ Layanan asrama
Bagi siswa layanan asrama sangat berguna untuk mereka yang jauh dari
keluarga sehingga membutuhkan tempat tinggal yang nyaman untuk mereka
beristirahat. Biasanya yang mengadakan layanan asrama di tingkat sekolah
menengah dan perguruan tinggi.
c.
Evaluasi Kegiatan Peserta Didik
Menurut Wand dan Brown (dalam Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan
Zain, 2002;57), evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk
menentukan nilai dari sesuatu. Evaluasi hasil belajar peserta didik berarti
kegiatan menilai proses dan hasil belajar siswa baik yang berupa kegiatan
kurikuler, ko-kurikuler, maupun ekstrakurikuler. Penilaian hasil belajar
bertujuan untuk melihat kemajuan belajar peserta didik dalam hal penguasaan
materi pengajaran yang telah dipelajarinya sesuai dengan tujuan tujuan yang
telah ditetapkan. Pasaribu dan Simanjuntak (dalam Syaiful Bahri Djamarah dan
Aswan Zain, 2002;58), menyatakan bahwa :
1)
Tujuan umum dari evaluasi peserta didik adalah :
·
Mengumpulkan data-data yang membuktikan taraf kemajuan peserta
didik dalam mencapai tujuan yang diharapkan;
·
Memungkinkan pendidik/guru menilai aktifitas/pengalaman yang
didapat
·
Menilai metode mengajar yang digunakan
2)
Tujuan khusus dari evaluasi peserta didik adalah :
·
Merangsang kegiatan peserta didik
·
Menemukan sebab-sebab kemajuan atau kegagalan belajar peserta didik
·
Memberikan bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan, perkembangan dan
bakat siswa yang bersangkutan
·
Untuk memperbaiki mutu pembelajaran/cara belajar dan metode
mengajar
Berdasarkan tujuan penilaian hasil belajar tersebut, ada beberapa
fungsi penilaian yang dapat dikemukakan antara lain:
a.
Fungsi selektif
Dengan
mengadakan evaluasi, guru mempunyai cara untuk mengadakan seleksi atau
penilaian terhadap peserta didiknya. Evaluasi dalam hal ini bertujuan untuk :
memilih peserta didik yang dapat diterima di sekolah tertentu, memilih peserta
didik yang dapat naik kelas atau tingkat berikutnya, memeilih siswa yang
seharusnya mendapat beasiswa, memilih siswa yang sudah berhak meninggalkan
sekolah, dan sebagainya.
b.
Fungsi diagnostik
Apabila alat
yang digunakan dalam evaluasi cukup memenuhi persyaratan, dengan melihat
hasilnya guru akan dapat mengetahui kelemahan peserta didik, sehingga lebih
mudah untuk mencari cara mengatasinya.
c.
Fungsi penempatan
Pendekatan yang
lebih bersifat melayani perbedaan kemampuan peserta didik adalah pengajaran
secara kelompok. Untuk dapat menentukan dengan pasti di kelompok mana seorang
peserta didik harus ditempatkan.
d.
Fungsi pengukur keberhasilan program
Eavaluasi ini
dimaksudkan untuk mengetahui sejauhmana sustu program berhasil diterapkan.
Secara
garis besar ada dua macam alat evaluasi, yaitu tes dan non tes, Dalam
penggunaan alat evaluasi yang berupa tes, hendaknya guru membiasakan diri tidak
hanya menggunakan tes obyektif saja tetapi juga diimbangi dengan tes uraian.
Tes adalah penilaian yang komprehensif terhadap seorang individu atau
keseluruhan usaha evaluasi program.
Dalam
suatu kelas, tes mempunyai fungsi ganda, yaitu untuk mengukur keberhasilan
peserta didik dan untuk mengukur keberhasilan program pengajaran. Ditinjau dari
segi kegunaan untuk mengukur keberhasilan peserta didik, ada tiga jenis tes,
yaitu :
a.
Tes diagnostik
Tes diagnostik adalah tes yang digunakan untuk mengetahui
kelemahan-kelemahan peserta didik sehingga berdasarkan kelemahan tersebut dapat
dilakukan pemberian perlakuan yang tepat. Kedudukan diagnosis adalah dalam
menemukan letak kesulitan belajar peserta didik dan menentukan kemungkinan cara
mengatasinya dengan memperhitungkan faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan
belajar.
b.
Tes formatif
Tes formatif atau evaluasi
formatif dimaksudkan untuk mengetahui sejauhmana peserta didik telah terbentuk
setelah mengikuti suatu program tertentu. Jenis penilaian ini juga berfungsi
untuk memperbaiki proses belajar mengajar.
c.
Tes sumatif
Tes sumatif atau evaluasi sumatif dilaksanakan setelah berakhir
pemberian sekelompok program atau pokok bahasan. Jenis penilaian ini berfungsi
untuk menentukan angka kemajuan hasil belajar peserta didik.
Hasil
evaluasi terhadap peserta didik tersebut selanjutnya ditindaklanjuti dengan
memberikan umpan balik. Ada dua kegiatan dalam menindaklanjuti hasil penilaian
peserta didik,
antara lain :
1.
Program remedial
2.
Pengayaan dan pengukuhan
3.
Percepatan
d.
Mutasi Peserta Didik
Secara garis
besar mutasi peserta didik diartikan sebagai proses perpindahan peserta
didik dari sekolah satu ke sekolah yang lain atau perpindahan peserta didik
yang berada dalam sekolah. Oleh karena itu, ada dua jenis mutasi peserta didik,
yaitu :
1.
Mutasi Ekstern
Mutasi Ekstern adalah perpindahan peserta didik dari satu sekolah
ke sekolah yang lain. Perpindahan ini hendaknya menguntungksn kedua belah
pihak, artinya perpindahan tersebut harus dikaitkan dengan kondisi sekolah yang
bersangkutan, kondisi peserta didik, dan latar belakang orang tuanya, serta
sekolah yang akan ditempati. Adapun tujuan mutasi ekstern adalah :
a.
Mutasi didasarkan pada kepentingan peserta didik untuk dapat
mengikuti pendidikan di sekolah sesuai dengan keadaan dan kemampuan peserta
didik serta lingkungan yang mempengaruhinya.
b.
Memberikan perlindungan kepada sekolah tertentu untuk dapat tumbuh
dan berkembang secara wajar sesuai dengan keadaan, kemampuan sekolah serta
lingkungan yang mempengaruhinya.
2.
Mutasi Intern
Mutasi intern adalah perpindahan peserta didik dalam suatu sekolah.
Dalam hal ini akan dibahas khhsus mengenai kenaikan kelas. Maksud kenaikan
kelas adalah peserta didik yang telah dapat menyelesaikan program pendidikan
selama satu tahun, apabila telah memenuhi persyaratan untuk dinaikkan, maka
kepadanya berhak untuk naik kelas berikutnya. Seorang peserta didik dinyatakan
naik kelas apabila telah memenuhi persyaratan :
a.
Tidak terdapat nilai mati
b.
Program pendidikan umum rata-rata nilai sekurang-kurangnya 6,0.
Boleh ada 2 nilai yang kurang dari 6,0 asal bukan pendidikan agama dan
pendidikan pancasila dan kewrganegaraan.
c.
Program pendidikan akademis rata-rata nilai sekurang-kurangnya 6,0.
Boleh ada 2 nilai yang kurang dari 6,0 asal bukan bahasa Indonesia.
d.
Program pendidikan keterampilan rata-rata nilai sekurang-kurangnya
6,0 dan boleh ada 1 nilai yang kurang dari 6,0.
3.
Pandangan
mengenai Manajemen Peserta Didik berdasarkan bidang garapan Administrasi
Pendidikan.
Menurut saya, Manajemen Peserta Didik merupakan
bagian dari Administrasi Pendidikan, dimana terdapat dua inti kegiatan dalam
Administrasi Pendidikan yaitu Pembuatan Kebijakan dan Pelaksana Kebijakan.
Dalam hal ini, Manajemen Peserta Didik merupakan Pelaksana dari Kebijakan itu
sendiri. Dimana seorang Manajer
pendidikan (Kepala Sekolah dan Wakasek Kesiswaan) harus mampu menjalankan
kebijakan yang telah dibuat. Kebijakan ini berkaitan erat dengan aturan, tatacara
atau prosedur dalam melakukan manajemen peserta didik.
4.
Pengaruh
Manajemen Peserta Didik terhadap keberhasilan Pendidikan.
Benar, menurut saya keberhasilan dari
pendidikan itu tergantung pada kegiatan manajemen peserta didik itu sendiri.
Dimana seorang Manajer atau Kepala Sekolah maupun Wakasek Kesiswaan bertanggung
jawab untuk Menganalisis kebutuhan calon peserta didik disekolah tersebut,
proses Perekruitmen dan Penyeleksian calon peserta didik harus ketat, kegiatan
Orientasi secara detail mengenai kondisi lingkungan sekolah baik fisik maupun
non-fisik, Penempatan peserta didik yang berdasar pada kemampuan intelektual,
minat dan bakat, selanjutnya Pemberian layanan yang optimal pada peserta didik
dengan menyediakan layanan bk, perpustakaan, kantin maupun lainnya.
Dilakukannya Pengembangan peserta didik dalam kegiatan ekstra sekolah.
Pembinaan dan pengembangan peserta didik akan berguna bagi para lulusan untuk
melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi. Pengintegrasian antara sekolah dengan
alumni agar tercipta hubungan yang harmonis diantara mereka.
Dari
banyaknya kegiatan manajemen peserta didik diatas, telah disampaikan
bahwasannya manajemen peserta didik itu mengatur atau mengolah peserta didik
sebelum masuk sekolah, menjalani sekolah, lulus sekolah hingga menciptakan
hubungan antara sekolah dengan lulusannya, tak lain tujuannya agar peserta
didik lebih berkualitas yang pada gilirannya akan meningkatkan kualitas
pendidikan.
Dalam
menghadapi masa cybertech ini, maka kegiatan Manajemen Peserta didik harus
mengantisipasinya dengan melakukan pengembangan kurikulum yang berbasis
teknologi, dimana dalam melakukan pengajaran harus berlandaskan pada teknologi
yang sedang berkembang.
DAFTAR PUSTAKA
Dian, Elian . (2012). Manajemen Peserta Didik. [Online].
Tersedia: http://eliadian.blogspot.com/2012/10/makalah-manajemen-peserta-didik_10.html
[12 Januari 2014].
Radno Harsanto.2007. Pengelolaan Kelas yang Dinamis.
Yogyakarta : Kanisius. Maman
Rahman.1998. Manajemen Kelas. Jakarta : Depdikbud.
Meilina Bustari. 2005. Manajemen Peserta Didik.
Yogyakarta : FIP UNY.
Tim Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan .(2010).
Pengelolaan Pendidikan. Bandung: Jurusan Administrasi Pendidikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar